[15] Suka

1.2K 78 0
                                        

"Gama di tangkep, lusa dia di sidang atas kasus penganiayaan, dan percobaan pembunuhan" ujar Lila dengan wajah sumringah.

Sky menatap kedua wanita kembar di hadapan nya itu bergantian.

"Lila kerja sama bareng Barron" tambah Lula yang kini mengambil posisi duduk di samping Sky, "kamu tau enggak siapa jaksa di sidang Gama?"

"Zeo," Lila mewakili Sky menjawab pertanyaan Lula.

Sky membelalakkan matanya, "wow"

"Zoy.. " panggil Lula dengan nada sendu.

"hm?"

Lila dan Lula menundukkan kepala nya, "kita harus pulang ke Padang"

"apa? Tapi tugas aku disini belum kelar"

"bukan, bukan kita bertiga, tapi aku sama Lila" Lula menggigit bibir bawah nya.

"kenapa?"

"ada hal yang harus kita berdua urus disana, dan mungkin kita enggak bisa balik kesini lagi.. Jadi kamu harus pindah dari sini, jangan tinggal sendirian, disini ada Ayah kamu kan?"

Sky menghela nafas nya, ia menyapu pandangan nya ke sekitar apartemen.

***

"Zoyasky" Arkan melambaikan tangan nya ke arah Sky yang tengah berjalan menghampiri nya dengan senyuman.

Dari kejauhan Niko menatap senyum itu, aku hanya penikmat senyum mu, bukan pemilik, apalagi penyebab.

"di jemput CEO Sun Vittory Hospital rasanya pengen terjun dari lantai 20" gurau Sky dengan tawa nya.

"tanggung amat 20, kenapa enggak sekalian 30 aja?" Arkan membukakan pintu mobil agar Sky masuk.

Sky menatap nya dengan wajah nanar, sebelum ia masuk ke dalam mobil.

Mereka saling tertawa sampai mobil itu melaju membelah jalanan ibu kota Jakarta.

"buat kamu, sejauh samudra pasti aku arungi"

Sky tertawa cekikikan mendengar rayuan kuno dari Arkan.

"tapi enggak lah, aku belom siap di gigit hiu" tawanya.

Wanita itu mendengus sebal, ia memukul lengan Arkan berkali kali, sampai darah kental keluar dari hidung nya.

Dengan sigap Arkan langsung memberikan beberapa lembar tissu untuk menyumpal hidung Sky.

"Sky.. Ada satu hal yang aku rahasiain dari kamu"

Mendengar itu Sky langsung menatap serius wajah tampan Arkan.

"perasaan aku, aku suka sama kamu sebagai wanita," pria itu menepikan mobil yang dikendarai nya ke pinggir jalan.

Sky melepas tissue yang menempel pada kedua lubang hidung nya.

"aku baru sadar, aku selalu marah kalau kamu pergi sama cowok lain, ngebahas cowok lain, suka sama cowok lain."

"tapi kenapa waktu itu kamu bilang kamu enggak akan ngerubah status kita?" Memutar kembali sepuluh tahun yang lalu Arkan berkata pada Sky, jika ia tak akan pernah merubah status mereka.

Arkan menatap spion mobil nya, "karena aku takut kehilangan kamu," jedanya "karena terlalu fokus sama jalanan di depan, kita jadi lupa harus sering lihat spion, karena suatu saat akan ada seseorang yang mengambil alih jalanan di depan kita, dan kita akan kehilangan"

Sky tidak percaya apa yang dikatakan Arkan barusan,

"aku juga suka sama kamu.. "

"tapi dulu, aku suka gugup kalau ada orang nyebut nama kamu" lanjut nya.

FEELINGS [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang