[5] Bingung

1.5K 86 2
                                        

Arkan duduk di samping Sky, ia memeluk kepala Sky dengan gemas, begitu pun Sky yang langsung mengacak rambut Arkan gemas.

Gerakan nya terhenti saat melihat warna cokelat di ujung rambut Arkan.

"Arkan? Ujung rambut kamu sekarang coklat?" tanya Sky

Arkan menjauhkan tangan nya dari kepala Sky, ia meringis "iya disana gue panas panasan melulu, hehe"

Sky hanya membalasnya dengan mata yang menyipit.

***

Hari ini Niko memaksa Sky untuk pulang bareng, tetapi Sky menolak nya dan ia memilih kabur daripada harus satu mobil dengan Niko.

Seraya mengendap ngendap Sky berjalan santai menuju halte bus depan sekolah, tapi bukan Niko nama nya kalau tidak licik, dengan gesit Niko memarkirkan mobil nya di depan halte bus tempat Sky menunggu.

"Pasti kabur lagi, aelah" gerutu Niko sambil menyipitkan mata nya menahan sinar matahari yang membuat penglihatan nya terganggu. "cepet naik! Panas nih!"

"enggak! Aku mau berdiri disini aja nunggu bus" tegas Sky tetap kekeh berdiri sambil sesekali mengusap keringat yang sudah menembus keluar seragam.

Lama kelamaan Niko kesal, dan akhirnya ia menyeret paksa Sky untuk masuk ke dalam mobil, Sky sempat memberontak, tapi tetap kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan Niko.

"kamu tuh suka banget maksa sih?!" protes Sky yang langsung memalingkan wajah nya ke arah kaca mobil di sebelah nya.

Niko menatap nya kesal, tapi tak lama ia langsung melajukan mobil nya, menuju sebuah rumah makan.

Sky yang menduga kecurigaan nya benar itu langsung menatap horror Niko yang dengan wajah sok polos nya memarkirkan mobil di halaman rumah makan itu.

"aku kan mau langsung pulang" rengek Sky berkali kali,

Tapi Niko tetap tidak memperdulikan nya, ia justru menggandeng Sky masuk ke dalam rumah makan.

"makan dulu! Badan kayak lidi gitu juga masih aja males makan" gerutu Niko yang sudah mengambil posisi duduk setelah memesan makanan.

Sky memalingkan wajah nya dari Niko yang duduk di samping nya, dari sebelum makan sampai selesai Sky terus menggerutu dan mencibir Niko yang memilih duduk di samping nya, padahal di depan mereka masih ada dua kursi.

Selesai makan Niko langsung membawa Sky kembali ke dalam mobil.

"kali ini aku mau kasih hadiah ke kamu" ujar Niko dengan wajah yang berseri seri.

Sedangkan Sky hanya menatap nya datar.

Terlihat Niko mengeluarkan sebuah benda dari dalam saku celana nya, lalu ia pasangkan di lengan Sky dengan lembut.

"jam?" tanya Sky yang di jawab anggukan semangat dari Niko, "buat apa kamu ngasih aku jam kayak gini?" tanya Sky seraya memperhatikan jam yang kini sudah terpasang rapih di lengan nya.

"hm.. "

"tunggu, ini bukan nya jam GPS?" Sky membuka mulut nya, menatap Niko yang sudah kembali melajukan mobil, "kamu stres ya?! Buat apa aku di pasangin jam GPS??" gadis itu mengotak atik jam itu, agar terlepas dari lengan nya.

"biar kamu enggak kabur kaburan melulu, biar aku gampang cari kamu!" tegas Niko, "jangan pernah coba coba lepasin jam itu"

Sky tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiran Niko sekarang, mengapa Niko sampai berbuat hal seperti ini? "tapi--"

"kamu pikir aku enggak capek cari kamu yang hobi nya ngehindar dari aku? Hah??"

Sky menggigit bibir bawah nya, "tapi.. Harus nya jam kayak gini tuh kamu pasang di mobil, motor, atau hewan peliharaan kamu, yang kamu anggap berharga, biar enggak hilang. ngapain kamu pasang di aku? Emang aku ber--"

FEELINGS [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang