Beberapa tahun yang lalu
Sky menjalani kehidupan nya seperti biasa, kuliah, kerja sambilan, dan mendatangi pameran pameran interior yang sering diadakan di Bandung.
"kamu kenapa?" tanya Lula, karena sedari tadi ia melihat Sky menampakkan wajah nya yang cemas juga sendu.
Sky menanggapi nya dengan senyuman simpul, "Enggak"
"kamu ada uang buat naik kendaraan kan? Taksi atau angkot?" khawatir Lula.
Cewek itu mengangguk pelan, "kamu duluan aja,"
"dahh" Lula melambaikan tangan dari dalam bus kearah Sky yang masih berdiri di halte bus.
Kenapa tiba-tiba aku kepikiran soal Arkan? Pertanyaan itu melintas dalam pikirannya begitu saja ketika ia melihat seorang pria dari sebrang jalan yang mirip sekali dengan Arkan.
Sky mengusap wajah nya berulang ulang, "gila, aku udah gila, mikirin mikirin aja Kei! Enggak perlu sampe ngebayangin Arkan ada disini" gerutu nya terus terusan.
Ia kembali memberanikan diri melihat ke sebrang jalan, dan ternyata orang itu sudah tidak ada, ia menghela nafas lega, "cuma halu"
"Sky?"
Ia langsung terkejut mendengar seseorang dari samping memanggil nama nya, "Ah, iya?" dengan cepat ia menoleh, tapi dengan cepat juga ia memundurkan langkahnya, Arkan?
Ya, orang di samping Sky benar benar Arkan, Arkan datang untuk mencari sesuatu yang selama ini hilang.
Sky menghentakan kaki nya berulang kali, sambil menutup wajah, "tuhkan aku udah gila" celetuknya.
"kamu.. baik baik aja?" tanya Arkan.
Cewek itu meletakkan telapak tangan tepat di dada nya yang kini sedang berdetak melampaui batas.
Suara klakson bus seperti nya sangat membantu Sky, dengan sigap ia langsung masuk ke dalam bus itu.
Begitupun dengan Arkan, cowok itu terus membuntuti kemana pun Sky melangkahkan kaki.
"aku beneran Arkan! Bukan halusinasi kamu!" teriak Arkan saat melihat reaksi Sky yang terus berlari menjauhi nya.
Kaki nya berhenti berlari, ia terdiam seraya mendengarkan suara derapan langkah kaki yang berlari ke arah nya.
"kamu.. Tau dari mana aku disini?" tanya Sky takut.
Bukan menjawab, Arkan justru mengajak Sky masuk ke cafe yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Lima menit.
Sepuluh menit.
Lima belas menit.
Tak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan.
Mereka saling diam tanpa suara yang keluar dari mulut masing masing, yang ada hanya suara sendok yang berulang kali menyentuh cangkir dengan sengaja.
Arkan menghela nafas nya kasar, ia melirik jam dinding yang ada di cafe itu, entah kenapa lima belas menit lebih lidah nya kelu, tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun, ia hanya bisa menggerakan mata, menghela nafas, dan memukul pelan cangkir kopi dengan sendok.
Rasanya ia ingin memaki dirinya sendiri yang mungkin sudah membuat wanita di depan nya menunggu lama.
Sedangkan Sky, sedari tadi hanya menatap nanar pria di hadapan nya sambil tersenyum tipis.
"kamu tau dari siapa aku disini?"
Arkan mengalihkan mata nya pada sang pemilik suara, matanya berbinar, karena berkat wanita itu lidahnya sudah tidak lagi membisu.
![](https://img.wattpad.com/cover/96752258-288-k597086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS [completed]
Teen Fiction(Cerita sebagian di Private, jadi Follow dulu ya) Zoyasky, cewek yang tidak terlalu suka bersosialisasi itu harus bersabar diganggu oleh dua orang cowok yang pintar membolak balikkan hatinya. Arga Nicholas dan Arkan Pahlevi. Copyright©2017