Tidak mau melawan takdir Allah tentang penyakit nya, Sky tidak melakukan apapun untuk menyembuhkan penyakit itu.
Baginya.. Kematian, jodoh, rezeki semua sudah di atur oleh Allah sang pencipta.
Tugas nya sebagai hamba, hanya mengikuti skenario yang sudah dibuat Nya.
Karena percuma, ketika ia mencoba melawan takdir itu, justru semakin membuat nya terpuruk dan sia sia.
Jadi.. Mulai hari ini ia akan bertindak sesuai kata hati nya, ia akan mengikuti kata hati nya.
Karena ia tak tahu siapa yang akan datang lebih dulu menjemput, jodoh atau bahkan kematian?
"udah siap?"
Ia menaik turunkan kedua alis nya, "ayoo" lalu segera masuk ke dalam mobil yang sedang terparkir rapih di depan gerbang rumah Ayah nya.
Saat Lila dan Lula pergi, ia memutuskan untuk pindah ke rumah Ayah nya.
"kamu sehat kan?" tanya Niko di tengah kemacetan ibu kota.
Sky mengangguk cepat, seraya berdiri, karena atap mobil yang terbuka.
"kamu ngapain? Cepet duduk" protes Niko melihat tingkah Sky seolah mereka sedang berada di puncak yang udara nya bersih.
Kenyataan nya mereka sedang berada di tengah kemacetan Jakarta dengan polusi dimana mana.
Niko menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan, seraya mengelap peluh yang membasahi dahi nya.
"akhirnya aku bisa naik mobil mewah ini," ucap Sky sambil menyengir. "eh, keringet kamu mau masuk ke mata tuh," ia langsung menyeka nya dengan sapu tangan milik nya.
Niko memegang pipi nya, "aku jadi malu, kamu khawatir ya?"
Sky memutar bola mata nya malas, "ya, sebagai umat manusia"
"umat manusia?"
Wanita itu mengangguk, kemudian ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya, "sepuluh menit lagi kita telat"
"biarin, CEO nya kan ada disini"
Wanita itu mendengus sebal, "kalau CEO nya aja telat, gimana karyawan nya? Harus nya kamu tuh jadi panutan" cibir Sky bertubi tubi.
"terus aku harus apa?"
"aku mau turun, jalan juga nyampe" ia melepas sabuk pengaman nya.
Niko menahan lengan Sky, "mobil nya gimana? Aku mau ikut"
"jalan?" tanya Sky meyakinkan.
Dengan yakin Niko menganggukan kepalanya.
Ah, dia udah berubah, enggak gengsi lagi "telpon supir kamu"
Niko mengiyakan saran wanita itu, tak lama supir itu datang dengan ojek online nya, dan segera mengambil alih kemudi.
Sedangkan jalan masih macet dan belum bergerak sedikit pun.
Sky membawa semua dokumen nya, sambil beberapa sekali melirik pria di samping nya, Ck, dasar enggak peka. Ekspresi wajah nya sudah menunjukkan ia sangat bete.
Niko yang melihat itu langsung meletakkan jari telunjuk dan jari tengah nya pada pinggiran bibir, kemudian menarik nya, "senyum dong, kan kamu yang ngajakin jalan"
"Cih, dasar sok enggak peka" gumam Sky.
Mereka berhenti untuk menyebrang, karena harus menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki.
"semalaman hujan kali ya? Jalanan banyak genangan gini, belom macet dimana mana" eluh Niko sambil menatap sebuah genangan di bawah trotoar nya.
Tiba-tiba sebuah motor melintas melewati genangan itu, dan Sky dengan cepat langsung menarik Niko ke hadapan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS [completed]
Teen Fiction(Cerita sebagian di Private, jadi Follow dulu ya) Zoyasky, cewek yang tidak terlalu suka bersosialisasi itu harus bersabar diganggu oleh dua orang cowok yang pintar membolak balikkan hatinya. Arga Nicholas dan Arkan Pahlevi. Copyright©2017