Arkan tersenyum menatap layar ponsel nya yang menampilkan sebuah nama seseorang yang sudah dua tahun terus disisi nya.
"aku udah nyampe" kata nya berbicara melalui telpon.
Dengan cepat ia memasukkan ponsel nya ke dalam saku celana, menatap dirinya di spion mobil sebentar seraya merapihkan rambut, dan segera melangkahkan kaki masuk ke dalam sebuah restoran dengan senyum merekah.
"Hei, kamu udah lama?" tanya nya kepada wanita yang sudah duduk menunggu nya itu.
Wanita itu membalas sapaan Arkan dengan senyuman, "enggak, aku juga baru nyampe kok" darimana aja coba dia? Sebenarnya wanita itu sudah sekitar 45 menit duduk disitu menunggu Arkan, tapi ia berbohong.
Arkan duduk di kursi hadapan wanita itu, "ini hadiah buat kamu" sambil menyerahkan sebuah paper bag yang ternyata berisi dompet cantik itu.
"wah, kamu beli dimana? Bagus banget aku suka" pujinya.
Arkan terkekeh, "kalau aku kasih tau, bukan hadiah nama nya, rahasia ya." jawab nya sambil melihat lihat daftar menu.
"kamu pesen aja, biar aku traktir, anggap aja, aku nerima, kamu nerima" wanita itu menarik kedua ujung bibirnya senang, "makasih ya, aku tau ini mahal banget"
"kamu enggak usah traktir aku, aku kasih itu sebagai permohonan maaf kok, karena akhir akhir ini kita jarang ketemu gara gara aku sibuk"
Wanita itu mengusap bahu Arkan dengan lembut, "aku tau sayang, jadi kamu harus terima traktiran aku dong, biar aku tambah seneng"
Arkan menatap bahu nya yang tadi di usap wanita itu lembut, "Vivi, kita harus kosongin jadwal di hari Anniversary kita ya, kita harus punya quality time"
Wanita yang dipanggil Vivi itu mengangguk setuju, "iya sayang, setahun sekali lho, kita harus habisin satu hari bareng bareng, enggak boleh ada yang ganggu," ia menyengir senang.
Arkan menganggukan kepala nya setuju.
"oh iya, kemarin aku baru pindah rumah. Aku mau interior rumah aku di desain sama desainer terkenal biar aku enggak bosen" adu nya manja.
"kebetulan, aku punya sahabat desainer interior, gimana kalau sama dia?"
"Sky?"
Arkan menganggukan kepalanya semangat.
"boleh."
***
"idiot banget sih tuh orang," gerutu Lila yang sedang menyetir dengan sebal.
"why you?"
Lila menoleh ke belakang sebentar, ke arah Sky, "Zoy, kamu ngerasa kalau mobil item di belakang kita ngikutin enggak sih?" tanyanya.
Sky menoleh ke belakang, ia memperhatikan mobil yang dimaksud Lila, dan benar dugaan Lila, sepertinya mobil itu mengikuti mereka.
"kok perasaan aku enggak enak ya," ujar Lila.
Sky lagi dan lagi menoleh ke belakang, "coba pelanin dikit" pintanya pada Lila, Lila mengiyakan permintaan Sky, untuk memastikan mobil di belakang mengikuti mereka atau tidak, tapi mobil itu justru ikut memperlambat laju nya.
"Anjeg. Dia enggak tau Lila jago karate?" celetuk wanita itu dari kursi pengemudi nya, ia terus memperhatikan laju mobil itu dari spion mobil.
Sky menyipitkan mata nya mencoba melihat ke arah pengemudi mobil itu, "Lil, coba kencengin terus nyelip nyelip kamu bisa kan? Numpung jalanan lagi macet"
"Siap bu, aku udah biasa nyelip gini kayak main bom bom car"
Sky kembali menghadap depan, "jangan pernah samain mobil ini sama bombom car setres, dia bawah nya karet kalau nabrak langsung membel, lah mobil ini kalo nabrak langsung rumah sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS [completed]
Teen Fiction(Cerita sebagian di Private, jadi Follow dulu ya) Zoyasky, cewek yang tidak terlalu suka bersosialisasi itu harus bersabar diganggu oleh dua orang cowok yang pintar membolak balikkan hatinya. Arga Nicholas dan Arkan Pahlevi. Copyright©2017