chapter 9

277 22 2
                                    

Aku harap aku bisa mengabaikanmu,seperti kau mengabaikanku
-shella

Tok...... Tokkkkk
Rafa menggedor pintu kamar cherry, cherry yang mendengarpun langsung bangkit dari tidur,dan duduk diatas kasur untuk menstabilkan nafasnya

"cherry buka pintunya"teriak rafa diluar kamar

"iya kak, sabar"cherry membalas teriakan rafa,

Kemudian cherry berjalan kearah pintu dan membuka pintunya, cherry melihat rafa yang sedang tersenyum

"kenapa kak? Kok pagi pagi udah gedor pintu kamar orang? "tanya cherry yang sedikit kesal

"hehehe..  Iya deh kakak minta maaf"ucap rafa

"iya iya"ucap cherry yang masih menekukkan mukanya

"ihh jangan ngambek dong"ucap rafa pada cherry

"kenapa"ketus cherry

"kamu kalau ngambek tambah imut"rafa menggoda cherry

"ihhh.. Kak rafa apaan sih, gak nyambung tau"balas cherry, rafa yang gemas melihat muka cherry yang ditekuk, langsung menarik ujung hidung cherry yang mancung itu.

"hidung aku jadi merah deh"ucap cherry

Rafa mertawa melihat ekspresi cherry sekarang, cherry yang kesal dengan kakanya itu menghentakkan kakinya kelantai, rafa melihat tingkah cherry yang menurutnya menggemaskan itu, langsung mencubit pipi tembem cherry.

"pagi pagi pipi sama hidung aku udah merah aja"ucap cherry

"makanya jadi orang itu jangan ngegemesin"ucap rafa yang masih tertawa geli

"au ah kesel"ucap cherry yang sudah memutar tubuhnya dan ingin masuk kekamarnya lagi,namun rafa mennarik tangan cherry

"apaan lagi sih kak? Belum puas bikin pipi sama hidung aku merah? Mau bikin pipi sama hidung aku warna apalagi? Warna ungu? "cerocos cherry

"kakak cuma mau ngasih tau hari ini kamu terapi sayang"ucap rafa lembut sambil mengelus pipi cherry, dan hanya dibalas anggukan saja oleh cherry

"kak cherry bissa sembuh kan? "cherry bertanya pada rafa dengan mata yang sudah berkaca kaca

Rafa yang melihat cherry seperti itu langsung memeluknya

"kamu yang kuat ya dek, kakak pasti selalu ingin yang terbaik buat kamu"ucap rafa yang mengelus jilbab cherry, karna walaupun dengan rafa cherry selalu memakai hijabnya

"tapi kalau aku gak sembuh,juga gak apa apa"ucap cherry yang sudah membalas pelukan rafa

"kamu jangan ngomong kayak gitu lagi ya sama kakak"lirih rafa yang masih mengelis jilbab cherry

"takdir siapa yang tau kak,yang penting kita udah berusaha semaksimal mungkin, masalah hasilnya itu belakangan yang penting usaha"ucap cherry dan melerai pelukannya sama rafa

Setelah itu cherry langsung masuk kedalam kamar dan menguncinya, mungkin didepan rafa cherry bisa bilang kayak tadi, tapi sebenarnya cherry bicara seperti itu karna tidak mau melihat rafa sedih

Love? Why? (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang