chapter 15

288 18 2
                                    


-"terkadang tidak mengetahui kebenaran terasa lebih baik-"


"shella gue pengen nanya sama lo tapi, lo jawab jujur"tanya sherlly kepada shella
"ehh iya kok rafa bisa suka ke elo sampai segitunya sih? "sekarang giliran shelly yg bertanya.
Sekarang mereka sedang berada dicafe yang banyak dikunjungi abg abg labil,atau anak kuliahan

"kepo"ucap shella sambil meminum jus mangganya,ya shella memang sangat menyukai jus mangga

"jangan jangan...... "shelly menggantung kalimatnya"jangan jangan apa? "ketus shella

"rafa lo pelet"ucap shella dan sherlly bersamaan"wahh parah lo main pelet anak orang aja"lanjut sherlly

"gak nyangka gue sama lo shel"ucap shelly kepada shella"idihh apa apaan sih lo berdua, mana mungkin gue pelet rafa, jadul banget gue masih pakai dukun"oceh shella kepada dua temannya itu.
'Hello........ Gak mungkin juga shella main acara pelet pelet segala, kepikiran aja enggak
t

api tunggu kalau gue melet juan gimana ya'ucap shella dalam hati, dan pikirannya sudah melalang buana, bagai mana kalau dia melet juan dan juan jadi tergila gila sama shella dan melupakan sih ananda.

"shel kok malah bengong sih?"Sungut sherlly sambil menggoyangkan tangan shella"shella lo masih sehat kan? "ucap shelly ditelinga shella

"lo apaan sih, ngagetin aja"shella langsung meminum jusnya lagi"tapi kalau gue melet juan gimana? "lanjutnya lagi

"APA LO MAMu MELET JUAN"teriak sherlly dan shelly sontak shella langsung menutup mukanya, dicafe itu lagi banyak orang dan sekarang shella sangat malu karna temannya

"ini cafe dan disini ramee, malu maluin aja lo berdua"ucap shella sambil menekankan suaranya disetiap kata

"hehehe maaf,syok gue dengar nya"ucap shella cengengesan dan sherlly yang tersenyum manis menampilkan wajah tanpa dosa(watados).

"lo serius mau melet juan? "tanya shella untuk memastikan apa temannya itu masih waras atau tidak

"menurut lo sher"tanya shella pada sherlly"menurut gue sih fine fine aja kalau lo mau melet juan, selama kita bisa kenapa tidak"jawab sherlly santai

"lo berdua gila ya, kayak gak ada cara lain aja, kalau sampai ketauan malu banget gengs,mau tarok mana muka gue, punya temen tukan pelet"ucap shelly sarkatis, untung masoh ada yang waras diantara mereka bertiga kalau gila semua kan gawat.

"ehhh iya ya kalau sampai katahuan bisa malu banget"shella langsung membuang pikiran kotornya.

"ohh iya,kemaren gue ngelihat rafa sama nissa ditaman"ucap sherlly"se bodo teing"jawab shella acuh

"ohh iya emmm... Gue pernah lihat foto lo waktu kecil dan lo pakai baju sama kayaknya seumuran sama kita, itu siapa ya"tanya sherlly pada shella"ohhh itu, sepupu gue, dia udah meninggal"jelas shella dan cairan bening itu lolos hingga membasahi pipi shella

"ehhh maaf shel gue gak maksud buat lo nangis kok"ucap sherlly tulus"jangan nangis dong shel"kini shellu yang bicara sambil mengelus lengan shella

"namanya fellyca,dia sepupu gue, dan itu alasan kenapa gue ngebuat rafa suka sama gue dan itu juga alasan gue nolak rafa, karna gue mau rafa ngerasain sakit seperti yang sepupu gue rasain"ucap shella dengan tangan yang mengepal dan air mata yang terus mengalir dipipinya, dan shella sama sherlly hanya bisa mengelus lengan dan punggung shella.

"lo tenang aja shel, kita pasti bantuin lo, lo gak sendirian ada kita"ucap sherlly"kami pasti bantu lo,lo gak usah sedih lagi"ucap shella.
'permainannya belum selesai raf, tunggu saja'batin shella sambil tersenyum sinis

Love? Why? (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang