chapter 23

236 9 0
                                    


"cewek itu bukan cantiknya yang penting tapi hatinya,begitupun cowok"

Rafa turun kedapur karena rafa mencium bau masakan bundanya"bundaaaaaaaa"

"ehh abang udah bangun,sini bang sarapan dulu"ucap bunda kebetulan hari ini hari libur tapiayah rafa tidak ada di rumah karena masih ada urusan kantor dan belum bisa pulang

Rafa dan bundanya makan bersama,mungkin memang masih sesak karena biasanya ada cherry yang akan berbicara ini-itu,dan mereka akan tertawa bersama karea rafa yang mengusili adiknya itu

"bun abang pengen nanya"ucap rafa

"nanya pa bang?tanya aja"ucap bundanya sambil tersenyum menyejukkan

"abang tadi malam mimpi bun"ucap rafa

"mimpi apa"tanya bunda

"mimi anak kecil sama gadis kecil,tapi abang rasa itu nyata bun"jelas rafa dan tiba-tiba bunda rafa langsung menangis

"bunda kenapa?"tanya rafa

Rafa mendekati bundanya dan memeluk bundanya"bunda kenapa?"

"apa itu benaran abang bun?"tanya rafa lagi

"iya bang itu abang"jelas bunda

"kenapa bunda gak pernah bilang sama abang?"tanya rafa lembut pada bundanya

"bunda gak mau lihat abang kayak dulu lagi,abanggak mau makan gak mau ngapa-ngapain abang jadi tertutup pokokknya gadis kecil itu udah ngubah hidup abang"jelas bundanya sabil menangis dan setelah bunda menjelaskan semuanya,kenangan-kenangan waktu rafa masih kecil terputar semua seperti kaset

"gimana kalau abang ketemu lagisama dia bun?"tanya rafa

"enggak apa-apa asalkan abang janji gak akan kayak dulu lagi kalau dia pergi lagi"ucap bundanya

"iya bun abang janji"ucap rafa

Setelah selesai makan bunda rafa memberikan foto rafa dan gadis kecilnya itu dan rafa tersenyum melihatnya

"kapan ya kita bisa ketemu lagi" gumam rafa

Setelah sibuk dengan masa lalunya rafa akhirnya rafa kembali lagi dengan realitanya,rafa berfikir apa yang harus dia kerjakaan saat libur sekolah?

Dan terlintas diotaknya yang tak seberapa itu untuk menelpon sang pujaan hati

Dering pertama tidak dijawab deringan kedua juga tidak dijawab sampai deringan berikutnya juga tidak ada tanda-tanda kalau nissa inggin mengangkat telponnya, bukanya suara nissa yang terdengar malah suara oprator

" apaan sih oprator,ngeselin aja, orang pengen denger suara siapa malahan denger suara oprator"sunggut rafa kepeda bendah pipih yang dipeggangnya itu

Karena nissa tak kunjung menjawab telponnya , sebagai seorang kekasih yang sangat peka rafa berinisiatif utuk pergi kerumah nissa, karena biasanya cewek memang kalau marah itu diam dan saat ditanya pasti jawabnya gak apa-apa , kalau disalahkan pasti marah-marah karena ada peraturan tidak tertulis tentang cewek yaitu "cewek tidak pernah salah jika cewek salah maka kembali lagi ke kalimat awal"

"untung sayang "gumam rafa saat nissa tidak juga mengangkat telponnya

"bukan sayang aja sih sayang banget malahan"rafa terkekeh dengan kalimat yang keluar dari bibirnya

"nissa nissa kok gue cinta banget sih sama lo" lagi-lagi rafa bergumam pada dirinya sendiri

" ya Allah jika dia jodohku maka dekatkan lah aku padanya, tapi jika bukan maka jodohlan lah aku padanya, hahaha nissa...nissaaa, tambah sayang deh sama kamu"rafa senyum-senyum sendiri

Love? Why? (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang