(9)

799 26 0
                                    

"Lo itu udah telat malah nyolot" ucap laki-laki itu, "ya udah lo buruan baris sana!" Ucap laki-laki itu lagi dan pergi meninggalkan Stella.
-.-

MOS pun berakhir, semua siswa baru berhamburan untuk pulang.

"Huh... Capek juga" keluh Stella.
"Eh, lo tadi kok bisa telat La?" Tanya Amel.

"Gimana kalo kita ke rainbow cafe deket sini, nanti gue ceritain" ajak Stella.
"Oke" jawab Amel dan Manda bebarengan.

Mereka duduk di tempat duduk yang berada di pojok cafe.
Stella memanggil waiter.
"Mas pesen es chocolatenya 3, kentang goreng 1, sosis goreng 1, nugget goreng 1" pesan Stella setelah waiter itu datang.

"Ada lagi?" tanya waiter tersebut.
"Nggak mas, udah" jawab Stella.

Mereka mengobrol sambil menunggu pesanan diantarkan.
"Tadi gimana ceritanya lo bisa telat La?" tanya Manda.
"Tadi gue bangunnya agak kesiangan gitu, terus di jalan macet lagi.." ucap Stella terpotong karena pesanan mereka datang.

"Makasih ya mas" ucap Amel setelah pesanan di antar.

"Terus gimana lagi?" tanya Amel setelah waiter pergi.
"Sampe sekolah gue malah ketemu kakel nyebelin lagi" ucap Stella bete.
"Ohh,, siapa? Lo tau namanya nggak?" tanya Amel.

Stella hanya mengedikkan bahunya.
"Udahlah jangan bahas lagi" ucap Stella.
"Lo kenapa diem aja dari tadi Man?" tanya Stella.

"Gue lagi mikirin someone" ucap Manda singkat.
"Siapa?" tanya Stella.
Belum sempat Manda menjawab.
"Orang yang tadi ketemu di kantin ya Man?" tebak Amel.

Manda hanya mengangguk.
"Siapa sih orang yang kalian maksud?"

"Gue nggak tau namanya, tapi dia temennya kak Arvin" jawab Manda. Jantung Stella memompa lebih cepat dari biasanya, ketika nama itu disebut.

"Gue mau cerita ke kalian, tapi kalian harus janji jangan marah habis ini" ucap Stella.
Amel dan Mamda mengangguk.

"Sebenarnya gue sama kak Arvin udah pacaran..." ucapan Stella terpotong.
"Hah?! Sejak kapan?" ucap Amel yang sedikit kecewa karena ia juga suka dengan Arvin.
"Sejak kita masih SMP dulu" jawab Stella seadanya.

"Gue kecewa sama lo La, lo kan tau kalo gue suka sama Arvin" ucap Amel yang air matanya mulai jatuh, mungkin ia tidak bakal semarah ini jika Stella memberitahunya dari awal. Ia sudah terlanjur cinta kepada Arvin.

"Maafin gue Mel" ucap Stella yang sudah menangis.
Amel malah pergi meninggalkan Stella dan Manda.

Manda langsung memeluk Stella.
"La udah jangan nangis, ini bukan salah lo sepenuhnya. Amel butuh waktu untuk sendiri dulu" ucap Manda menenangkan sambil mengusap punggung Stella.

Stella melepas pelukannya.
"Man gue boleh main ke rumah lo nggak? Gue mau lanjutin cerita tadi"
Manda mengangguk "tentu saja La" ucap Manda.

-..-

VOTE YA....

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang