Stella berlari menuju barisan kelasnya.
-.-
Bel istirahat telah berbunyi.
Stella membereskan bukunya, setelah itu ia mau ke ruang osis.
"Kantin kuy" ajak Manda.
"Gak, lo duluan aja. Gue mau ke ruang osis dulu" balas Stella.
"Ya udah gue duluan." Manda langsung berjalan keluar kelas meninggalkan Stella.-.-
Sesampainya di ruang osis.
Stella bingung mau langsung masuk atau mengetuk pintu dulu.
Akhirnya Stella mengetuk pintu ruang osis."Masuk" sahutan dari dalam ruang osis.
Akhirnya Stella melangkahkan kakinya masuk ke ruang osis, ia menundukan kepalanya tak berani melihat.
"Lo yang tadi telat kan?" tanya osis perempuan.
"Iya kak" ucap Stella pelan masih menunduk.
"Lo kenapa nunduk terus?" ucap osis laki-laki.
'Suara itu, seperti...' Stella langsung mendongakkan kepalanya.
Benar dugaannya, suara itu milik kekasihnya yang tak ada kabarnya.
"Arvin.." ucap Stella tanpa suara, matanya sudah berkaca-kaca.
"Okey Stella, hukumanmu adalah minta biodata mantan ketua osis Semesta School. Dia kelas XII IPA 1. Besok kertasnya kasih ke gue di kelas XI IPA 2" ucap Arvin sebagai ketua osis.
Stella hanya bisa mengangguk kemudian ia keluar ruang osis tanpa sepatah kata apapun.Ia berlari sambil menunduk, ia mau ke kamar mandi dulu sebelum ke kelas XII ipa 1. Tiba-tiba ia terjatuh ke lantai.
"Aduh..." ucap Stella.
Tiba-tiba ada tangan yang ingin membantunya berdiri.
"Maaf ya" ucap lelaki tersebut.
"Ya gak papa, ini juga salah gue" balas Stella sambil mau menerima uluran tangan tadi."Lo gak papa?" tanya lelaki tadi sambil melihat tubuh Stella dari bawah sampai atas. Dan ia mengetahui nama Stella.
"Oh nama lo Stella, gue Darrel" ucap lelaki tadi sambi mengulurkan tangannya dan dibalas Stella."Ya udah gue duluan" ucap Stella terus melenggang pergi menuju ke kamar mandi.
-.-
Sesampainya di kamar mandi ia nangis. Tapi di bilik kamar mandi ada seseorang yang mendengarnya.
Orang tersebut keluar."Stella?" tanya orang tersebut.
"Manda" Stella berbalik dan langsung memeluk Manda.
"Lo kenapa nangis?" tanya Manda.
"Gu..e ta..di ke..temu kak Ar..vin" jawab Stella sambil terisak.
"Udah, lo tenangin diri dulu. Ke kantin aja kuy" ajak Manda.
Stella mengangguk. "Bentar" ucap Stella. Kemudian Stella membalik tubuhnya menghadap cermin, dan membasuh mukanya.-.-
Sesampainya di kantin.
Mereka duduk di bangku dekat pintu masuk.
"La, lo mau pesen apa?" tanya Manda.
"Emm... Milkshake coklat aja 1" jawab Stella.
"Oke, gue pesen dulu ya" pamit Manda.Tiba-tiba baju seragam Stella basah, setelah di guyur es teh oleh seseorang.
Kemudian Stella berdiri dan melihat siapa yang sengaja mengguyurnya.
"Amel?!" Stella kaget, setelah melihat Amel bersama cewek-cewek yang berdandan tipis.
"Ya!, kenapa?kaget ya?" ucap Amel dengan nada sedikit tinggi.
"Kenapa lo lakuin itu ke gue?" tanya Stella.
"Itu karena gue pacarnya..." ucapan Amel belum selesai karena ada orang yang mendorong pelan tubuh Amel. Ia adalah Darrel.
"Apa yang lo lakuin?" tanya Darrel.
"Gue cuma pengen kasih pelajaran ke itu anak" ucap Klara(teman baru Amel sekaligus kakel XI yang hitz) sambil menunjuk Stella.
"Lo tetep gak berubah ya Kla" ucap Darrel datar.
"Kalian sekarang pergi dari sini!" ucap Darrel menaikkan nada suarannya."Lo gak papa kan?" tanya Darrel.
Stella menggelengkan kepalanya pelan.
"Baju lo basah, jaket gue lo pake aja" ucap Darrel sambil memberikan jaketnya.
"Gak usah, gapapa kok" ucap Stella.
"Nanti lo kedinginan, gak ada penolakan" ucap Darrel tak terbantahkan."Makasih ya" balas Stella sambil tersenyum.
----
Haii gaes...
Maaf baru update ya, sempet lupa sama alurnya.
Jadilah part ini deh.
Jadinya gue publish sekarang gak jadi besok 😊JANGAN LUPA VOMENT yaa
Vote kalo suka
Koment kalo ada saran sama kritik
Itu berharga banget buat gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Teen FictionStella baru mengenal yang namanya cinta saat umurnya 14 tahun, hanya butuh waktu 5 hari untuk mengubah rasa kesel itu menjadi suka. Tapi seseorang yang disukai Stella telah mengecewakannya. Akan kah Stella bertahan atau....