Stella turun dengan anggun melewati anak tangga satu persatu. Sesampainya di bawah ternyata sudah ada Mama dan Papanya yang menunggunya.
"Aduhh, anak mama cantik banget malem ini" puji Mama Oliv.
"Mama bisa aja, berarti cuma malem ini doang nih cantiknya" balas Stella.
"Udah-udah, ayo kita berangkat. Udah telat" lerai Papa.Mereka menaiki mobil vellfire yang akan mengantarkannya ke salah satu hotel milik Papa Tristan, dimana pesta itu diselenggarakan.
-.-
Sesampainya di lobby hotel.
Mereka turun dari mobil dan masuk menuju ballroom hotel. Di perjalanan banyak karyawan yang memberi salam dan hormatnya kepada pemilik hotel.Di pesta tersebut Stella terlihat bosen, tidak menyukai pestanya. Ia muter-muter mencari Manda tapi setelah 10 menit muter-muter, Stella tidak menemukan Manda. Akhirnya ia memutuskan untuk ke taman hotel tersebut untuk mencari angin.
Sesampainya di taman, ia duduk di ayunan yang ada di taman tersebut. Ia melihat ke langit banyak bintang-bintang yang bertaburan.
Kira-kira 15 menit Stella berada di taman. Ia kembali masuk ke dalam ballroom hotel untuk mencari makanan. Tapi di perjalanan ia tersandung batu taman."Aa...!!!" Teriak Stella sambil memejamkan matanya. Tapi ia tidak merasakan sakit ditubuhnya, melainkan merasakan kehangatan dari seseorang.
Kemudian Stella membuka matanya. Dan ia melihat cowok yang sangat tampan, sepertinya ia mengenalnya.
"Lo gak papa kan?" Tanya cowok tersebut.
"Gak papa kok" balas Stella sambil membenarkan roknya yang sedikit berantakan.
"Lo bukanya panitia MOS waktu itu ya?" Tanya Stella.
"Lo masih inget gue ternyata, lebih tepatnya gue ketua panitia MOS waktu itu"jawab cowok tersebut.
"Kenalin gue Ryan, mantan Ketos Semesta School. Gak enak ngomongnya kalo gak tau namanya" lanjut Ryan sambil mengulurkan tangannya.
"Stella, oh jadi lo mantan ketos Semesta School" sahut Stella sambil menjabat tangan Ryan.
"Iya, kenapa emangnya?" Tanya Ryan."Kak Ryan?!" Panggil seseorang dari belakang Stella.
"Apa sih dek?" Balas Ryan.
"Dicariin ke mana-mana, malah taunya di sini" gerutu Manda. Bertepatan dengan Stella membalikan badannya.
"Manda?"panggil Stella.
"OMG Stella, lo cantik banget sump" puji Manda.
"Bisa aja lo, lo juga cantik kok" balas Stella.
"Udah-udah mending kita masuk, bentar lagi puncak acara dimulai" ajak Ryan.Akhirnya puncak acara yang ditunggu-tunggu dimulai , yaitu penyambutan dan pidato dari Tristan Wirawan(CEO perusahaan).
Setelah selesai memyampaikan pidatonya. Tristan turun dari panggung, dan duduk di meja khusus untuk ia dan keluarganya. Di meja itu juga ada keluarga Atmajaya sebagai rekan kerja+sahabat Tristan&Oliv. Mereka berbincang-bincang, tiba-tiba Tristan mendehem."Stella?" Panggil Papa Tristan.
"Iya pa?" Balas Stella.
"Sebenernya waktu kuliah Papa, Mama, Om Andra sama Tante Netta udah ada janji.." belum selesai ucap Papa Tristan
"Janji apa pa?" Potong Stella.
"Janji kalo Papa sama Mama punya anak cewek dan Om Andra sama Tante Netta punya anak cowok. Maka akan dijodohkan, dan sebaliknya" jelas Papa Tristan.
"Maksud Papa?" Tanya Stella tidak paham.
"Kamu belum punya pacar kan?" Tanya Papa balik.
"Hmm..." Stella berpikir antara ingin menjawab iya/tidak, kemudian ia menggelengkan kepalanya.Saat ini giliran Andra yang berbicara.
"Yan, kamu gak punya pacar kan?" Tanya Papi Andra.
"Kalo pacar belum sih Pi, tapi kalo gebetan ada" jawab Ryan seadanya.
"Kamu itu kayak Papi kamu ya Yan" sahut Mami Netta.-.-
Jangan lupa vote, koment, dan share ya..
Makasih yang udah baca cerita,
HAPPY 1 K READERS GAES, MAKASIH BANYAK YA...
Kalo udah 20+ baru aku lanjutin
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Teen FictionStella baru mengenal yang namanya cinta saat umurnya 14 tahun, hanya butuh waktu 5 hari untuk mengubah rasa kesel itu menjadi suka. Tapi seseorang yang disukai Stella telah mengecewakannya. Akan kah Stella bertahan atau....