•HAPPY READING•
"Ya udah kita duluan ya" pamit Ryan sambil menggenggam tangan Stella keluar.
"Iya hati-hati kak" ucap Manda. Arvin hanya mengangguk.-..-
"Ya udah kuy kak pulang" ajak Manda.
"Kuy" balas Arvin.Mereka pergi meninggalkan cafe tersebut dan masuk ke mobil Arvin.
Di dalam mobil Arvin.
"Man" panggil Arvin.
"Apa?" Balas Manda.
"Sejak kapan Ella deket sama Kak Ryan?" Tanya Arvin.
"Ya sejak mereka dijodohin, eh.." jawab Manda dengan tidak sadar, soalnya Manda sambil maen hp.
Kemudian Arvin mengerem mendadak.
"Apa-apaan si kak" protes Manda.
"What?! Ella dijodohin sama Kak Ryan?" Tanya Arvin mengacuhkan protes Manda.
"Iyaa. Kenapa emang?" Tanya Manda balik.
"Ya gapapa si" jawab Arvin dengan muka tidak rela.
"Kenapa? Gak rela ya?" Ejek Manda.
"Makanya jangan serakah jadi orang" ucap Manda lagi.
"Siapa yang serakah?" Tanya Arvin.
"Ya lo lah. Siapa lagi" balas Manda.
"Lo itu udah ngancurin hatinya Ella, trus udah ngancurin persahabatan kita lagi" omel Manda.
"Lo gak tau yang sebenarnya!" Bentak Arvin sedikit emosi.
"APA? Orang udah jelas dengan lo milih Amel dari pada Ella" balas Manda ikut emosi.
"Lo bakal tau apa yang bikin gue lakuin itu, tapi gak sekarang" ucap Arvin dengan nada rendah.
"Kenapa gak sekarang aja" balas Manda lagi.
"Karena gue gak bisa jelasin sekarang" tegas Arvin.Di dalam mobil Ryan.
Ryan menjalankan mobil dengan perasaan aneh yang ada di dadanya.
Stella berdehem, memecah keheningan yang ada di mobil.
"Kenapa?" Tanya Ryan menoleh ke Ella. Entah mengapa Ryan sedikit perhatian sama Ella.
"Gapapa, soalnya dari tadi lo diem aja" jawab Stella.
"Gue cuma lagi gak mood aja" balas Ryan.
"Eh, lo habis nangis?" Tanya Ryan lagi.
"Nggak kok" elak Stella.
"Lo nggak bisa bohongin gue, jadi jujur aja" ucap Ryan.
"Dari mana lo tau kalo gue habis nangis?" Tanya Stella.
"Ya tau lah, orang mata lo merah dan sembab gitu kayak panda" jawab Ryan seadanya sambil menahan tawanya melihat muka Stella lucu.
"Gak usah ketawa, gak lucu" rajuk Stella sambil melihat pemandangan di luar kaca mobil.
"Yah.. ngambek" goda Ryan.
"...." Stella tak menjawab.
"Ya udah kalo lo masih ngambek gue bakal ajak lo ke suatu tempat" ucap Ryan.
"...." Stella tetap diam tak menjawab.-..-
"La, udah sampe" ucap Ryan.
"..." Ella tetap diam ditempatnya.
"Lo turun sendiri atau gue paksa turun?" Tanya Ryan sambil melepas seatbeltnya.
"..." Stella tetap diam tetapi melepas seatbelt dan turun dari mobil.
Kemudian Ryan juga turun dari mobilnya dan menghampiri Ella.Stella melihat pantai beberapa meter di depannya dengan matahari yang akan terbenam itu dengan tatapan yang ingin lebih dekat lagi dengan pantai. (Yaps Stella suka dengan air)
"Wah.. ini indah banget" ucap Stella tanpa sadar. Dan itu membuat Ryan tersenyum senang dan menggandeng Stella mendekat ke pantai. Stella tak menolak karena ia terlalu takjub dengan pemandangan di depannya.
Setelah sampai di pinggir pantai Ryan melepas genggaman tangannya dengan Stella.
Stella berjalan menuju ke pantai, ia ingin bermain air. Sedangkan Ryan sibuk memfoto sekitar dengan kamera yang tadi ia ambil sebelum turun dari mobil."Ella" panggil Ryan.
"Ya" jawab Stella dan menoleh ke belakang, saat itu Ryan langsung memotret Stella.
Stella menyadari itu dan berlari ke Ryan. Ia ingin melihat fotonya."Lihat" ucap Stella setelah sampai di sebelah Ryan. Ryan menirutinya dan melihatkan kameranya ke Stella. Saat Stella ingin merebut kameranya dengan cepat ia menjauhkan dari Stella.
"Ryan... siniin kameranya. Itu tadi foto ku jelek"(yaps karena pas ke potret bibir Stella terbuka) pinta Stella.
"Nggak mau, kejar aku kalo bisa" ucap Ryan setelah itu ia berlari.
Stella pun ikut berlari mengejar Ryan. Stella berada di belakang Ryan sekitar 5 meter. Yaa karena langkah Ryan dan Stella yang jauh berbeda.
Di tengah larinya, Ryan masih sempat memotret Stella yang kadang berhenti mengatur napasnya. Sampai akhirnya Stella menyerah.
"Udah gue capek" ucap Stella sedikit berteriak.Ryan juga menghentikan langkahnya, lalu ia mendekati Stella.
"Udah gue nyerah, gue haus" ucap Stella menyerah.
"Ya udah kalo gitu beli es kelapa muda kuy" ajak Ryan.
"Boleh" balas Stella.
-.-Yeay!!!
Gak nyangka udah 2,3K+ 💛
Thanks readers setiaku, udah baca ceritaku dan sabar nunggu lanjutannya. 😘Maapin juga baru bisa update ya...
JANGAN LUPA VOTE!!!☺
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Teen FictionStella baru mengenal yang namanya cinta saat umurnya 14 tahun, hanya butuh waktu 5 hari untuk mengubah rasa kesel itu menjadi suka. Tapi seseorang yang disukai Stella telah mengecewakannya. Akan kah Stella bertahan atau....