Apa ?

848 47 4
                                    

"Hana, sudah sampai belum ? Kasian tahu Temari sama aku nunggu. Lama!" Gerutu Itachi di telpon. Hana dan Itachi saling menelpon.

"Iya iya, udah mau nyampe. Lagi jalan bareng Shika. Sabar donk ah !" Kesal Hana di telepon.

"Eum Ita-kun, sebenarnya ada apa ngajak aku kesini ?" Tanya Temari di sela telpon Itachi.

Temari dan Itachi lebih dahulu sampai di Happī Konoha Cafe. Mereka sedang menunggu Shikamaru dan Hana. Mereka duduk di meja sebelah jendela.

"Ah... euh... nanti aja ya, tunggu teman aku datang," kata Itachi. Temari akhirnya setuju lalu kembali menyedot avocado juice nya sembari menunggu Shikamaru dan Hana.

Setelah menunggu kira kira 15 menit, Hana dan Shikamaru akhirnya sampai juga. "Nah itu dia. Hana !" Kata Itachi tiba tiba sambil melambaikan tangannya. Temari lalu mengikuti arah pandang Itachi dan terkejut melihat kedua orang yang saling bergandengan tangan.

"Ahh sorry lama. Hai Temari, namaku Hana," kata Hana ketika tiba tiba berdiri di depan Temari bersamaan dengan Shikamaru.

Shikamaru bersikap malas karena sejujurnya dia tidak mau peduli meski kadang selalu ada di pikirannya Temari. Dia berusaha menepis hal itu. Dia tidak mau berurusan dengan Temari dan Itachi. Hal itu semakin membuatnya sakit hati.

"Silahkan duduk Hana-nee, Shikamaru-san," kata Temari pelan. Shikamaru dan Hana langsung duduk didepan Itachi dan Temari. Hana dan Itachi sedang seru mengobrol. Sedangkan Shikamaru dan Temari diam tak mau ikut dalam obrolan itu.

Shikamaru terlihat mengantuk. Temari sedang sibuk bermain hp nya. "Euh... maaf ya, kita keasyikan ngobrol," kata Hana ketika sadar Itachi dan dirinya sedang asyik ngobrol.

"Em ngak apa apa kok, " kata Temari. "Eh iya, Tema jadi tujuanku kesini buat ngasih tau kamu sesuatu," kata Itachi. "Hah kasih tau apa ?" Tanya Temari.

"Sebenarnya, kamu dan Shikamaru dijodohkan oleh kazekage keempat," kata Itachi yang sukses membuat Temari dan Shikamaru kaget bukan main.

"HAH ?!" Teriak Temari histeris. Dia benar benar kaget juga sedih. Dirinya dengan setia menunggu Itachi sekian lama. Meski mencoba melupakan, entah kenapa ada rasa yang janggal dihatinya. Kini dengan mudahnya Itachi berkata seperti itu seakan tidak ada beban sama sekali.

"K....kau... kenapa ? KENAPA HAH ?!? Hiks...," isak Temari tidak terima. "Jangan bercanda. Aku tahu ini tidak lucu Hana-nee," kata Shikamaru tiba tiba.

"Aku serius ! "Kata Hana meyakinkan. "Maafkan aku Tema. Tapi berusaha bagaimanapun, kamu akan dituntut oleh desa Suna. Karena hal ini sudah diputuskan sebelum kamu pindah ke Konoha ataupun sebelum Kazekage keempat meninggal," kata Itachi menerangkan. Terlihat raut wajah sedih dimukanya. Tapi mau bagaimanapun, hal ini harus dilaksanakan.

"Teganya kau Itachi ! KAU PIKIR AKU SEMUDAH ITU HAH MELUPAKANMU ?!? Sudah cukup aku menunggumu selama berpuluh tahun lamanya. Kini kau tidak akan kukenal lagi. Shikamaru, maaf... aku tak bisa. Susah bagiku.... hiks... permisi," kata Temari. Temari langsung meninggalkan cafe itu sambil berlari menanggis.

"Permisi, Hana-nee. Itachi-san. Aku akan menyusul Temari," kata Shikamaru lalu menyusul Temari.

Harus dirinya akui, dia masih menyimpan perasaan pada Temari. Susah baginya melupakan teman sebangkunya yang sudah berbulan bulan bersamanya. Meski memang obrolan tidak pernah berlangsung. Tapi meski begitu, hatinya berkata lain.

Dia Masih Mencintai Gadis Bernama Temari
.
Dia keluar dan langsung mencari keberadaan Temari yang menurutnya tidak jauh.

"Temari.... !" Teriaknya pelan. Tapi dia sama sekali tidak melihat batang hidung Temari. Dirinya putus asa. Sebenci itukah Temari padanya ? Secinta itukah Temari pada Itachi sehingga dia sulit berpaling ? Jujur, Shikamaru sangat suka dengan penuturan Itachi tadi. Tapi dia sedih dengan sikap Temari yang tidak mau menerimanya.

Dia putus asa. Shikamaru menyerah mencari Temari. Karena bagaimanapun, Temari pasti sudah jauh atau sudah pulang ke rumahnya.

Tanpa berpikir panjang, dia kembali ke rumahnya . Dia tak peduli lagi. Baginya, sekeras apapun dia menarik perhatian Temari, Temari tetap tidak akan luluh.
.
Temari tiba dirumahnya setelah dia menempuh perjalanan agak jauh dan berat. Dirinya harus dihadapi akan sakit hati dan pengkhianatan akan Itachi.

Dirinya segera menaiki tangga dirumahnya dan langsung menuju kamarnya. Dia membuka pintu kamarnya lalu naik ke kasur berwarna kuning oranye. Dia menyelimuti dirinya sampai di kepala. Dia meringkuk dibawah selimut lembutnya itu. Dia menangis sekencang kencangnya tanpa memperdulikan keadaan sekitar.

Keadaannya hancur. Rambutnya ia acak guna menghilangkan stress. Mukanya seakan mengatakan kalau dia tidak bersemangat hidup lagi. Belum pula dengan hatinya. Hatinya harus menahan perih akan kedustaan Itachi selama ini.

"Hiks... kaasan....tousan....hiks.... kenapa ?" Kata Temari pelan di sela tangisannya. Baru pertama kali dia merasakan sakit hati. "Hiks... Shikamaru.... maaf..., sekeras apapun aku mencoba... aku... hiks... tetap susah menerimamu...," kata Temari lagi. Tangisnya tak kunjung reda.
.
Hingga keesokan harinya... Temari masih terlihat kacau. Dirinya tidak peduli dengan panggilan Gaara dari luar kamarnya. Matanya merah bukan main. Bahkan mungkin kini masih ada bekas tangisannya semalam.

Setelah dia putuskan, dia membukakan pintu untuk Gaara. Penampilanya sangat kucel. Dia bahkan belum membersihkan diri kemarin malam.

"Gaara... aku hari ini tidak sehat. Maaf ya, aku tidak masuk sekolah dulu," kata Temari dingin dan sedih.

Gaara yang melihatnya jadi frustasi sendiri. Dia sakit melihat kakak yang dia sangat sayang dengan keadaan kacau begitu. Gaara akhirnya mengiyakan dan menyuruh  Temari kembali beristirahat. Dia menuruni tangga dan menyusul kakaknya,Kankuro.

Ketika dia sampai di bawah, Kankuro langsung menanyakan keadaan Temari. "Temari-nee kenapa ?" Kata Kankuro heran ketika dia mendapati adiknya turun sendiri. Bukan bersama Temari.

Gaara bingung harus menjawab apa. Dia hanya menggeleng kepalanya singkat. Membuat pertanyaan besar dikepala Kankuro.

"Ayo cepat, kita bisa telat. Temari nee tidak sehat ya ?" Tanya Kankuro. Dia menyelesaikan sarapannya lalu mengambil tas juga kunci mobil.

"Iya..." kata Gaara singkat. Kankuro hanya menganguk lalu berlari menuju garasi. Gaara menyusulnya dari belakang.

"Tunggu, biarkan aku membawa ocha hangat untuk nee-chan," kata Gaara menghentikan Kankuro. Kankuro hanya menganguk.

"Kutunggu di mobil ya," kata Kankuro. Gaara menganguk lalu ke dapur membuat ocha hangat untuk Temari.

Selesai membuatnya, Gaara naik ke lantai atas dan memberikan Ocha hangat itu pada Temari. Sedih rasanya, melihat kakak yang selalu menjaganya dan merawatnya sejak kecil ketika ibunya telah meninggal.

"Cepatlah sembuh Tema-nee," gumam Gaara pelan lalu menyusul Kankuro di mobil.
.
.
.
Ohayooo Minn-na. Sesuai request 4 minggu lalu, aku akhirnya memutuskan Temari bareng Shikamaru aja. Meski awalnya mau Temari bareng Itachi sih 😶.

Maaf ya keterlambatannya buat update... soalnya aku juga lupa jadwal hehehe... harusnya senin kemarin aku update, tapi malah jadinya hari ini... maaf ya 😔.

Thx buat yang setia baca fanfic ini ya... kira kira bulan Mei udah selesai fanfic ini 😟. Bakal dilanjutin sama karya aku yang ketiga, Love Between Partner.

Maaf cerita when the little nara was born sudah aku delete... karena alasan yang agak privasi sih... sorry kalau ngak suka hehehe...

-Last Im Naoko Nara And Thx For your Support.

I'll Try (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang