"Aku terlalu takut bercerita denganmu,"
"Tenang saja... aku ini teman curhat yang baik hahaha,"
~~~
"Jadi maksudmu hanya karena kau takut diganggu Niora kau jadi menjauhi kami dan Shika ?""Sebenarnya itu sebagian besar masalahnya. Sisanya saat Shika sadar aku menjauhinya, dia malah memarahiku dan mengatai aku lemah dan lain lain. Aku hanya berpikir,aku takut Niora itu karena trauma yang kualami dulu ketika di Suna. Dan trauma itu satu satunya kelemahanku. Lalu aku dikatai lemah. Tapi mengapa ? Apa aku tak boleh memiliki kekurangan ?"
Mata Temari sedikit berkaca kaca mengingat kejadian waktu itu. Dia takut dan Shikamaru menganggapnya salah.
"Kau tahu Tema ? Sebenarnya bukan itu yang dimaksud Shikamaru. Shikamaru sebenarnya bermaksud untuk memberitahumu bahwa kau tidak perlu takut pada Niora. Niora hanyalah orang ketiga yang mengusikmu dan Shika. Sebagai mantan temannya, aku mengerti sangat bagaimana dia ingin menghibur seseorang. Shika tahu mempunyai kelemahan itu tidaj salah. Tapi setidaknya, jangan sampai karena Niora hubunganmu dengan Shika, aku dan teman teman lainnya terganggu. Itu seperti kau menjalankan rencananya. Jadi cobalah untuk tidak takut hanya pada Niora. Aku yakin kau bisa," Ino berkata dengan semangat. Tetapi respon Temari tidak banyak.
"Ino, kau sudah tahu kan ? Shikamaru pacaran dengan Hikari-san ? Aku menyukai Shikamaru ketika dia berkata padaku untuk menyukainya. Aku lakukan itu. Tapi ketika aku sudah menyukainya balik, kenapa dia malah mengkhianatiku ?" Sebuah air mata yang tak kunjung Temari tahan akhirnya jatuh. Ino menatapnya dengan iba. Dia tahu apa masalah berikutnya.
"Tema, sejujurnya aku minta maaf mengatakan ini padamu. Kau mau aku terus mengatakannya ?"
"Silahkan saja, aku tak terlalu pusing jika kau lebih membela Shikamaru," Temari menanggapi perkataan Ino. Sikapnya terlihat cuek. Ino merasa tidak enak padanya. Raut muka agak gelisah menunjukkan perasaan Ino. Tapi dia harus mengatakannya.
"Temari, jujur saja. Sikapmu sebenarnya egois. Ahh... seperti kau menyuruhnya melupakanmu lalu kau terus mencintainya. Ketika dia benar benar melupakanmu dan bersama perempuan lain, kau sakit hati dan terus menyalahkannya. Jadi seharusnya kau tidak menjauhinya agar kau tidak sakit hati. Kau semestinya terus bersamanya. Agar kau tidak sakit hati," Temari yang mendengarkannya merasa sangat bersalah. Tapi semua sudah berlalu. Hal yang berlalu tidak dapat dikembalikan lagi. Andai bisa dikembalikanpun, situasi akan tetap sama.
Temari mendesah pelan. Ini salahnya. Bukan salah Shikamaru. Dia yang menjauhinya. Bukan Shikamaru yang menjauhinya. Tapi sikapnya sangat egois.
"Maaf, aku baru sadar aku egois. Terima kasih Ino. Aku harus pulang. Untuk beres beres. Berbaikanlah dengan Sai. Aku yakin dia tidak mengkhianatimu. Dia sangat mencintaimu menurutku. Mungkin kau hanya salah paham," Temari beranjak berdiri lalu membayar minumannya. Ino ikut berdiri. Ino bingung. Apa maksud Temari dengan beres beres ?
"Temari tunggu..., " Temari lalu berbalik. Ino berdiri di tempat sambil mengangkat tangannya. "Apa maksudmu beres beres ?"
"Aku akan kembali ke Suna sebulan lagi. Jadi selamat tinggal,"
***
Sebulan kemudian,Santapan ice cream rasa vanilla yang sedang dinikmati Hikari di sebuah taman kota bersama pacarnya Shikamaru membuatnya merasa spesial. Ditambah, sunset sebentar lagi akan tiba.
Sudah kian tahun lamanya dia memendam perasaan pada Shikamaru. Shikamaru yang cuek dan dingin tentu tidak menanggapi sikapnya yang perhatian padanya. Dia cukup sedih ketika Shikamaru dan Temari agak menjauh. Tapi di sisi lain dia bahagia karena baginya ada kesempatan untuk mendekati Shikamaru. Sayangnya, hati Shikamaru tak sepenuhnya untuk Hikari.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Try (✔)
FanfictionDisclamer : Masashi Kishimoto Ketika seorang Shikamaru mencoba untuk menyukai seorang wanita. Cover By : Occlunancy Start : 26/7/2017 End : 19/9/2017 ©2017/Natasya.A