Please Try To Love Me Dear

996 59 1
                                    

"Temari sakit ya ? Shikamaru kok gak masuk juga sih ?" Tanya Sakura. Teman temannya yaitu Kiba,Naruto,Hinata dan juga Sasuke,pacarnya hanya menindikkan bahu.

Bel tanda masuk sekolah berbunyi. Tetapi batang hidung Temari belum juga muncul. Ditambah lagi sepertinya Shikamaru tidak hadir hari ini hari membuat semuanya agak merasa aneh.

Pelajaran pertama diajari oleh Kurenai Sensei yang mengajar tentang rohani. Para murid mendengar dengan saksama kecuali Sakura. Entah mengapa mood Sakura hari ini sedang tidak bahagia hari ini.

"Haruno-san," panggil Kurenai sensei yang membuat Sakura sadar dari lamunannya. Semua mata pun tertuju kearah Sakura. "Ha'i Kurenai sensei," kata Sakura sopan.

"Ada apa denganmu hari ini Haruno ? Sedang tidak enak badan ?" Tanya Kurenai sensei peduli.

"Tidak apa apa Kurenai sensei," kata Sakura menjawab. Mendengar jawaban itu, Kurenai sensei kembali mengajar lagi.
***
Keadaan Shikamaru hari ini sungguh kacau. Dia tidak lagi mengerti mengapa Temari secinta itu pada Itachi. Bahkan Temari tidak mau mencoba untuk menyukainya.

"ARGHHH MEREPOTKAN !" Teriak Shikamaru kencang di kamarnya. "Shikamaru, jangan teriak teriak ! Istirahat ! Kau kan lagi sakit," Teriak Yoshino dari lantai bawah.

Setelah mendengar itu, pikirannya kembali kacau lagi. 'Kenapa sih aku bisa suka padamu hei wanita merepotkan ?' Batin Shikamaru dalam hatinya.

"Aku tak mengerti lagi ! Sungguh Temari, bisakah kau mencoba menyukaiku meski ini memang hanya paksaan ?" Gumam Shikamaru pelan dan sedih.

"Shikamaru ada apa ?! YAAMPUN ! KAMAR ATAU KAPAL PECAH SIH INI ?" Teriak Yoshino ketika memasuki kamar Shikamaru.

Ya, memang sekarang kamar Shikamaru seperti kapal pecah. Selimutnya ia biarkan bereserakan di lantai. Alat tulis dan beberapa buku di meja belajarnya ia lempar sembarang arah kemarin untuk menghilangkan rasa frustasinya. Ditambah pula lemari kayunya terlihat seperti bekas tonjokan padahal bukan. Ya, kemarin dia memukul lemari itu dengan kursi hingga seperempatnya berbekas.

"Gomenasai Kaa-san," kata Shikamaru merasa bersalah. Terlihatlah raut muka marah dari Yoshino ketika memperhatikan kamar Shikamaru.

"Pokoknya Kaa-san ngak mau tau. Kamar ini harus beres nanti siang. TITIK !" Marah Yoshino yang sukses membuat Shikamaru bungkam. Ia hanya menganguk mengerti.

Yoshino lalu keluar dari kamar Shikamaru untuk turun kebawah dan memasak makan siang. Sedangkan Shikamaru sibuk kencan dengan alat pembersih.
***
Semalaman runtuk Temari tidak henti hentinya menangis. Dia masih meratapi rasa menyedihkan di dirinya sebagai anak kazekage keempat.

"Menyedihkan...." gumamnya di sela tangisannya yang sudah semakin menjadi jadi. Dirinya tak bisa memaksakan untuk menyukai Shikamaru.

'Jahat kau Ita-kun. Kau tak mengerti seberapa besar rasa cintaku padamu... Mudah sekali kau melupakanku. Janji palsu itu selalu terniang di kepalaku. Penipu sepertimu sungguh kubenci ! Jahat... Apa aku sudag tak ada lagi dihatimy Ita ? Sehingga dengan mudahnya kau menyuruhku untuk menyukai nanas pemalas itu ?  Mengapa aku tak bisa mencoba menyukai Shikamaru ? Mengapa ? Tousan... mengapa aku  tak bisa bersama Itachi saja ? Mengapa ? Menyedihkan kau Temari.' Batin Temari frustasi di kamarnya.
***
Bel pulang sekolag berbunyi. Hana keluar dari kelasnya. Dia berjalan menuju kelas adiknya,Kiba.

Dia sudah sampai, terlihat Kiba sedang berdiri bersama teman temannya. Dia menghampiri Kiba.

"Kiba-bakaa... pulang yuk !" Teriak Hana pelan mengajak Kiba pulang bareng. Mendengar teriakan itu, Sakura dan Naruto tertawa kencang. Hinata dan Sasuke hanya tersenyum lucu.

I'll Try (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang