Kisah cinta yang buruk

950 40 2
                                    

"Aku takut... salahkah orang punya kelemahan ? Apakah setiap orang hanya boleh memiliki kelebihan tanpa kekurangan ? Kau memang jenius Shika. Tapi kau tidak sadar ya ? Kau itu baru memarahi gadis pengecut ini !"

~~~
Rasa sakit kembali datang di hati Shikamaru ketika melihat Temari bercucuran air mata. Sesakit itukah perkataannya ? Dia hanya ingin Temari sadar, bahwa Niora itu bukan apa apa baginya dan Temari. Niora hanyalah orang ketiga yang selalu mengusik Temari.

"Sadarkah kau ?... aku mencoba untuk tidak terpengaruh dengan Niora. Tapi usahaku hanyalah sia sia. Trauma ini menggangguku. Maafkan aku yang hanya perempuan bermental lemah. Karena itu kumohon... jangan mengusik kehidupanku lagi. Aku takut kau tahu ?" Temari memandang mata Shikamaru dengan pandangan yang sayu. Shikamaru memang sangat lama untuk menyadari bahwa dia juga memiliki kekurangan.

"Aish !!! Cukup. Kalau itu maumu, mari kita pura pura tidak saling kenal. Soal perjodohan itu, lupakan saja masalah itu. Tou-san juga tidak menuliskan apa apa tentang itu di surat wasiatnya. Aku yakin ini  paling hanya agar kau dan aku saling mengenal. Jadi, mulai besok pura pura saja aku tidak ada di sampingmu. Aku juga akan begitu," dengan pandangan dingin, Shikamaru dengan kecepatan sedang keluar kelas meninggalkan Temari yang masih termenung.

"Ini bagus Tema... Niora tidak akan mengusikmu lagi. Shikamaru pasti bahagia... tapi kenapa hati ini sakit sekali ?"

Air mata mengucur pelan dari mata Temari. Membasahi pipi lalu jatuh ke lantai. Hatinya sakit tanpa alasan yang jelas. Dia memegangi dadanya lalu memukulnya pelan. Apa yang selalu Temari heran adalah mengapa hatinya sakit ketika urusan seperti ini ? Temari kira organ hatinya itu tak akan berhubungan soal ini.
***
Temari kini sudah berada di depan gerbang sekolah. Mengingat kejadian kemarin membuat dia melamun. Matanya kosong. Begitu pula dengan hatinya.

Satu klakson berhasil menyadarkan Temari. Dia mendapati mobil Gaara dengan Kankuro dan Gaara di dalamnya. Kankuro melambai lambaikan tangannya sambil menyengir.

Melihat tingkah adiknya itu cukup membuat Temari tersenyum. Dia tidak butuh Shikamaru. Masih ada laki laki di luar sana bukan ? Bahkan ada yang lebih baik dari Shikamaru.

Temari membuka pintu mobil lalu duduk di belakang Gaara dan Kankuro yang duduk di depan. Jujur saja, jika banya orang yang suka duduk di depan, Temari lebih memilih duduk di belakang lalu tiduran.

Dia pulang ke rumah dengan muka lesu. Matanya kosong seperti jiwa yang melayang. Hanya karena Shikamaru dia menjadi begitu. Hanya karena Niora dia bersikap seperti itu pada Shikamaru yang tulus mencintainya. Mentalnya memang lebih lemah dibanding hatinya. Apalagi dengan trauma masa lalunya itu.
***
Sebulan berlalu sejak kejadian itu. Perubahan pun terjadi. Temari tidak duduk dengan Shikamaru lagi. Sebelah bangku Shikamaru kini kosong. Begitu pula hatinya.

Dua minggu lalu Temari meminta pada Asuma sensei untuk meminta satu bangku dan satu meja kosong yang diletakkan di belakang kelas. Asuma hanya mengiyakan permintaan Temari.

Temari kini menjadi agak jauh dari teman teman Shikamaru. Dia tidak ingin ke kantin bersama. Dia tidak ingin kerja kelompok bersama. Alasannya hanya karena dia tidak ingin dekat dengan Shikamaru. Meski hanya teman temannya.

Temari kini menjadi murid terpendiam satu kelas. Bukan karena banyak yang menjauhinya, tapi karena dia yang menjauhkan diri dari sekelas.

***

Terhitung sudah sejak 1 tahun Temari menjauhkan dirinya dari kelas tanpa alasan yang jelas. Kini, Temari tidaklah lagi sekelas dengan teman teman Shikamaru juga Shikamaru. Seakan semua sudah tamat. Seakan tak ada hubungan antara Shikamaru dengan dirinya. Tapi benarkah itu ? Tentu saja benar. Mereka tidak lagi mengalami cinta monyet berujung sakit hati. Temari ingin sekali berucap, "Kenapa kisah cintaku selalu berakhir buruk ?"

I'll Try (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang