Batalkan Rencana

854 44 1
                                    

Di kediaman Nara, terdapat seorang laki laki dengan rambut yang diikatnya keatas seperti nanas yang sedang bersorak gembira.

Setelah membaca pesan dari Temari, Shikamaru menjadi terlalu senang. Dia senang. Karena Temari, gadis yang dicintainya sejak Temari pindah ke Konoha itu mengajaknya pergi jalan jalan. Atau lebih tepatnya berkencan. Apalagi Temari mau mencoba untuk menyukainya.

Tanpa ba-bi-bu lagi, dia langsung mengganti baju rumahnya dengan t-shirt warna hitam bertuliskan huruf SN yang artinya 'Shikamaru Nara'. Dia memakai celana warna putih dan memakai jam tangan warna hitam di tangan sebelah kanannya. Dia mengambil dompet cokelat tuanya lalu turun ke lantai bawah.

Dia mencari keberadaan ibunya yang ternyata ada di dapur. "Kaa-san, aku pergi ya !" Teriak Shikamaru kepada ibunya yang sedang memotong jagung di dapur.

"EHH SHIKAMARU !" Teriak Yoshino yang menghentikan langkah Shikamaru keluar dari rumah.

"Hah... ada apa Kaa-san ?" Kata Shikamaru begitu menghentikan langkahnya dari pintu rumahnya.

"Enak saja main pergi. Kamu kan lagi sakit," kata Yoshino marah. Shikamaru hanya menggaruk tengkuknya dan menyengir.

"Em... janjian sama teman Kaa-san. Aku juga gak sakit lagi kok," kata Shikamaru beralasan.

"Siapa memangnya ?! Ini masih jam sekolah Shikamaru......" kata Yoshino mengingatkan. Sekarang, jam menunjukkan pukul 13 atau jam 1 siang.

"Ah... ayolah kaa-san. Sekali aja kok," mohon Shikamaru.

Setelah pertengkaran yang berlangsung selama 10 menit, akhirnya Yoshinolah yang mengalah.

"Hah... baiklah. Kau boleh pergi. Tapi harus pulang jam 5 !" Perintah Yoshino yang berhasil membuat seorang Shikamaru lompat lompat dan bersorak sorai.

"Cepat pergi atau aku berubah pikiran !" Perintah Yoshino lagi. Shikamaru lalu berlari menuju pintu depan.

"Sayonara Kaa-san," izin Shikamaru. Pintu pun tertutup dan tak terlihat lagi punggung Shikamaru.

"Dasar anak itu," kata Yoshino sambil berkacak pinggang lalu tersenyum kecil. Ia kemudian melanjutkan masakannya yang sempat tertinggal di dapur.
*
"Astaga ! Ini kan belum jam 5 sore. Ughh baka Shikamaru," rutuknya ketika ia baru menyadari ini pukul 2 siang. Dia terlalu bersemangat jadi lupa waktu.

"Oh iya, kaa-san kan bilang jam 5 sore sudah harus balik. Waduh gimana nih ?! Apa aku ke rumahnya Temari saja ya ? Dia pasti gak sekolah kan ?" Tanya Shikamaru pada dirinya sendiri.

Akhirnya ia memutuskan untuk ke rumah Temari yang jaraknya tidak terlalu dekat dari tempat dia berdiri.

Dia pun menyusuri berbagai jalan untuk menuju rumah Temari. Setelah sampai, dia langsung mengetuk pintu rumah itu berulang kali menunggu balasan sambil memanggil manggil nama Temari.

Tak lama setelah itu, keluarlah Temari dengan dress selutut berwarna peach.

"Iya ada apa ?" Tanya Temari tanpa melihat yang mengetuk pintu rumahnya. Temari agak terkejut dengan kedatangan Shikamaru.

"Shi...Shikamaru ?" Tanya Temari gugup. Jujur, setelah kemarin, ia merasa canggung dengan Shikamaru meskipun dia sendiri yang mengajak Shikamaru pergi jalan jalan.

"Emm.... Tema, kau pasti hari ini tidak sekolah kan ?" Pertanyaan bodoh itu dilontarkan Shikamaru.

"Tentu saja. Kalau aku sekolah, lalu yang di depanmu ini apa ?" Kesal Temari menjawab. Hal itu membuat Shikamaru jadi agak gugup.

"Ah... iya. Oh ya Tema, gimana kalau kita sekarang aja pergi jalan jalannya ? Soalnya kaa-san gak bolehin aku keluar jam 5 sore. Lagipula, kau juga sendiri kan dirumah ?" Usul Shikamaru.

"Yakin ? Kalau begitu ayo," ajak Temari bersemangat. Temari lalu naik lagi ke lantai atas dan mengambil tas selempangnya yang ia isi dengan hp dan dompet. Dia lalu turun lagi dan menemui Shikamaru yang sudah menunggu di bawah.

Dia mengunci pintu rumah itu dua kali. "Emm... kita ke mall saja gimana ?" Usul Shikamaru yang membuat Temari bingung.

"Lho, kita kan mau ke taman dekat rumahku. Tamannya tidak jauh kok," kata Temari. Shikamaru hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Eto... aku rasa lebih baik kita ke mall saja. Aku juga belum makan siang sebenarnya. Bagaimana ?" Usul Shikamaru lagi.

"Oh begitu...., Baiklah ayo kita ke mall," kata Temari menyetujui usulan Shikamaru. Shikamaru hanya tersenyum kecil lalu berjalan ke depan kompleks rumah Temari dan menunggu taksi.

Sepanjang perjalanan, Shikamaru terus menggandeng tangan Temari yang membuat Temari agak risih. Tetapi dia menepis rasa risihnya itu.

Setelah beberapa lama, Shikamaru baru sadar bahwa dia menggandeng tangan Temari terus sepanjang perjalanan dari rumah Temari.

Dia buru buru melepaskan genggaman tangannya dan meminta maaf pada Temari.

"Tak apa. kalau kau mau, kau boleh menggandeng tanganku lagi," kata Temari dengan nada yang gugup.

Tanpa basa basi, Shikamaru langsung menggandeng tangan Temari dengan rasa gembira. Hitung hitung sebagai pendekatan dengan Temari. Sementara Temari salting dengan tingkah Shikamaru.

Mereka berjalan sekitar 15 menit. Mereka berhenti di sebuah halte bus depan rumah Temari. Shikamaru tetap setia menggenggam tangan Temari.

"Mau mana Tema ?" Tanya Shikamaru. "Emh.... ke Torika Mall saja gimana ? Aku suka sekali tempat itu," jawab Temari. "Hmm... oke deh," jawab Shikamaru lagi.

Mereka lalu mencari halte bus dekat Akihabara. Saat sudah menemukannya, mereka lalu duduk dan menunggu bus no 9 tiba. Bus yang akan mengantarkan mereka ke Torika Mall.

Hening. Itulah yang terjadi diantara Shikamaru dan Temari selama mereka menunggu bus. Mereka tidak mau saling membuka pembicaraan.

Shikamaru menoleh ke arah kanan. Dia mendapati sebuah truk kentang goreng. 'Kurasa Temari akan suka'  Batinnya.

"Tema, kau ingin sebuah kentang goreng ?" Tanya Shikamaru sambil menunjuk ke arah truk itu. Temari lalu mengikuti arah telunjuk Shikamaru. Dan dia mendapati sebuah truk kentang yang bernama ' Pritachi poteto french fries' favouritenya yang sering dia beli jika di mall.

"Mau !" Katanya bersemangat. Shikamaru lalu menggandeng tangan Temari menuju truk kentang goreng itu yang terletak tidak jauh dari halte bus.

"Jii-san, satu chili barbecue nya satu ya. Ukurannya medium saja," pesan Temari pada laki laki paruh baya itu. "Ha'i," kata laki laki paruh baya itu. Laki laki itu lalu menggoreng kentang dan meninggalkan Temari dan Shikamaru yang sedang menunggu.

"Aku tidak tahu kau suka rasa chili barbecue," kata Shikamaru memecah keheningan. "He-em. Itu rasa favourite ku ketika membeli kentang goreng," jawab Temari.

"Oke kentang gorengnya sudah siap !" Kata laki laki penjual itu lalu menyerahkan kentang goreng itu pada Temari.

"Waa. ! Arigatou Jii-san," kata Temari berterima kasih. "Jii-san, berapa harganya ?" Tanya Shikamaru yang berniat membayar kentang goreng itu.

"100 yen," jawabnya. Shikamaru lalu menyerahkan 100 yen kepada penjual itu. "Ha'i arigato," jawab penjual itu. Temari dan shikamaru lalu meninggalkan truk itu dan kembali ke halte bus.

"Arigato Shika," kata Temari yang dibalas dengan anggukan dan senyuman dari Shikamaru. Temari dan Shikamaru lalu menikmati kentang goreng itu.
***
Ohayo Minn-na ! Its Naoko Nara 😃. Jadi inilah chapter 11 untuk minna dari Naoko. Menurut kalian bagus ga ? 😜

Oh ya, kali ini Nao mau ngebahas soal fanfic baru yang bakalan Nao terbitin di awal bulan mei. Yang jelas nerbitinnya di wattpad yakh bukan di toko buku 😂.

Jadi, sebenarnya Nao pengen ganti judul yang love between partner jadi can i love my partner. Pada setuju ngak ? Kalau setuju atau ngak comment ya ! Thx 😊.

-Last Im Naoko Nara And Thx For Your Support

I'll Try (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang