Aku meengantar Temari pulang kerumahnya. Sepanjang perjalanan, kami hanya saling diam. Saling tutup mulut. Akupun terlalu malas membuka pembicaraan.
"Arigatou Shika, maaf soal yang tadi," ucapnya. Selama perjalanan, kepalanya terus saja tertunduk. Apa ada sesuatu yang spesial ya di bawahnya itu ? Entahlah.
"Hm... tak apa. Temari, tolonglah angkat kepalamu. Kenapa sih kepalamu menunduk terus ? Memang ada apa dibawah ?" Tanyaku agak kesal. Tetapi kukatakan begitu juga kepalanya masih tertunduk. Seakan dia tak berani menatapku.
"Emm... sebaiknya kau pulang. Oba-san pasti khawatir," katanya. Dia mengangkat kepalanya sedikit. "Byee," katanya lalu berjalan ke gerbang pintu dan meninggalkanku yang masih diam di depan rumahnya. Dia dengan tenang masuk ke rumahnya. Apa dia pikir aku tidak ada disitu ? Enak sekali meninggalkanku di depan rumahnya seperti ini. Seperti pengamen saja.
Tanpa berpikir panjang, aku berjalan kembali ke rumah. Sejujurnya aku bingung. Masih saja ada perjodohan di jaman seperti ini. Ditambah lagi mengapa tou-san setuju tentang perjodohan ini ? Kesalnya. Entah aku bingung harus bersyukur apa tidak mengenai ini. Meski aku senang bisa dekat dengan Temari, tapi disisi lain aku juga merasa sakit bahwa Temari masih menyimpan perasaan pada Itachi dan itu membuat hatiku lebih sakit lagi. Seorang Shikamaru Nara bisa jatuh cinta ? Aneh ya... Ditambah ada saja seorang pemimpin desa mau menjodohkan anaknya dengan rakyat biasa sepertiku.
***
Jam weker terus berbunyi di kamarku. Suaranya mengganggu tidurku. Padahal sedang nyenyak nyenyaknya aku tidur.Dengan malasnya, aku bangun dari tidurku. Kurentangkan tanganku. Aku mengucek ngucek kedua mataku untuk menghilangkan ngantuk. Kumatikan jam weker berisik yang dibelikan kaa-san.
***
Lirikan lirikan siswi di depan gerbang sekolahku membuatku risih. Mereka seperti stalker bagiku. Diam diam menyukaiku (atau tidak) lalu curi pandang padaku dan ketika aku menoleh, mereka malah berpura pura menyibukkan diri. Menyebalkan hal itu."Shikamaru~~" suara itu benar benar sudah kuhafal sejak dia datang ke duniaku. Itu Temari....
Apa dia sudah baikan setelah kemarin menangis ? Kalau iya untung saja. Lagipula lucu juga melihat dia tiba tiba gembira seperti itu. Memang ya, perempuan itu aneh.
Aku menoleh ke belakang dengan muka malas menatapnya yang mengayunkan ayunkan tangan kananya itu. Dia lalu berjalan mendekatiku. Aku hanya diam di tempat sambil menunggu dia menghampiriku.
"Apa ?" Tanyaku padanya, Temari. Dia terengah engah sehabis berlari. "Ish dingin deh ah...," lalu raut mukanya menjadi cemberut. Lucu sekali melihat dia pura pura marah sambil memanyunkan bibirnya. Kami jadi lebih akrab mungkin ?
"Kehh... maaf, " kataku yang bahkan sebenarnya aku bingung mengapa aku harus meminta maaf. Dia lalu tersenyum dan melangkah masuk kesekolah yang kuikuti dengam berada disampingnya.
Kami berbincang bincang sedikit sambil berjalan menuju sekolah. Lalu dia tiba tiba berhenti di depan wc anak perempuan.
"Eng Shika, titip tas dulu ya... panggilan alam," katanya. Dia melepaskan tasnya dan menaruhnya di depan pintu masuk wc tempat aku berdiri. Dia berjalan masuk kedalam dan aku hanya menunggu sambil melihat lihat sekeliling. Tasnya berada tepat disamping kakiku. Lalu aku bersender ke dinding belakangku.
Aku lalu menoleh kedepan. Di depanku, Ada seorang siswi sedang berbisik bisik dengan temannya yang ada di sampingnya. Dapat kuduga pasti gosipan gosipan yang ngawur asalnya. Dan gosipan itu membuatku benar benar kesal dan jijik pada kedua gadis itu. Teman yang dibisikkan juga kelihatan tertawa jahat dengan pembisik itu.
"Tau ga, masa ya baru kutahu Shikamaru itu ternyata suka sama Temari,"
"Temari ? Yang pirang murid baru itukan ? Yang ikatannya super aneh se Konoha High School ?"
"Ya iyalah yang mana lagi coba ?"
"Tapi kok bisa ya ? Setahuku Temari dicampakkan sama pacarnya itu kan ? Yang kakaknya Sasuke yang ganteng itu ?"
"Hm... emang bener ya pacarnya Temari itu ? Kok kamu tau kalau pacarnya itu kakaknya Sasuke ?"
"Iya, aku pernah liat mereka jalan bareng. Soal kakaknya Sasuke aku tau dari Sakura. Ada juga ya yang mau deket sama Temari. Temari kan aneh orangnya. Kadang kadang ketawa trus tiba tiba sedih lalu pendiem gitu. Aneh banget ga sih ? Pasti karna itu dia dicampakkan sama kakaknya Sasuke,"
"Aneh sih. Tapi cewek kaya gitu kok bisa disukai sama Shikamaru sih ? Selera Shikamaru aneh juga ya, "
"Tau dah, masa ya Shikamaru pernah jalan sama Hanna Nee, kakaknya Kiba. Trus pas itu Niora-sama nembak Shikamaru malah ditolak sama Shikamaru. Yang benar saja ? Cewek sepopuler Niora dan secantik Niora-sama kan jarang banget. Iya gak ? Perbandingannya sama Hanna nee juga 100 : 1,"
"Haha iya,"
"Eh eh ... Shikamaru kayaknya dengerin tuh. Daritadi dia melihat kita terus. Kabur yuk. Bilang aja topik topik lain,"
"Hah masa sih ?"
Perempuan yang membisikkan itu lalu berpaling muka kearahku. Ketika dia melihat sorotan mataku, dia lalu kembali berpaling muka. Dia menggandeng tangan temannya dan berlari ke arah yang aku tidak tahu kemana.
Aku mengepalkan tanganku kuat kuat. Saat Niora menembakku sengaja kutolak karena rumornya bilang Niora sudah punya banyak pacar dan beberapa dari mereka dicampakkan. Makannya kutolak mentah mentah Niora Niora itu. Dia pikir secantik apa dia sampai mau kuterima. Sikapnya saja amit amit. Tikus kurasa lebih baik.
"Ayo Shik," Temari lalu memakai tas punggungnya dan kami sama sama berjalan ke kelas. Ketika kami tiba di kelas, keadaan menjadi lumayan gaduh, ribut dll. "Woahh Shika sama Temari datangnya barengan loh !" Kiba sialan. Satu kelas jadi gaduh lalu bertepuk tangan.
Temari dengan muka polosnya hanya bingung dengan keadaan di kelas ini. "Hah ? Emang kenapa Kiba-san ?" Pertanyaannya terlalu polos. Aku hanya memegangi kepalaku sambil kugeleng gelengkan. Akupun berjalan mendahului Temari menuju tempat dudukku.
"Hm hm... aneh saja gitu. Padahal kalian dua duanya ngak masuk kemari dan hari ini bebarengan datangnya. Setahuku kalian gak deket," jawab Kiba. Aku hanya mendengus mendengarnya. Aku lalu duduk di kursi dan melipat tanganku diatas meja lalu tidur.
"Oh gitu," jawab Temari. Temari lalu berjalan kearah mejanya yang ada disampingku dan duduk disitu. Sakura dan Kibapun menghampiri Temari.
"Temari-chan, jelaskan padaku ! Bukankah waktu itu kau bersama Itachi-nii ? Sekarang kenapa sama nanas berjalan ini ?" Tanya Sakura. Nanas ? Kenapa banyak yang memanggilku nanas ? Apa karena gaya rambut ini ?
"Eemm.... gimana ya ? Nanti kuceritakan deh pas istirahat," Kata Temari. Kiba dan Sakura hanya menurut. Lalu mereka kembali ke bangku mereka masing masing.
Bel berbunyi dan pelajaran pun dimulai. Karena guru belum masuk, dengan terpaksa aku pergi ke ruang guru. Mengingat posisiku yang tidak nyaman yaitu ketua kelas
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Try (✔)
FanficDisclamer : Masashi Kishimoto Ketika seorang Shikamaru mencoba untuk menyukai seorang wanita. Cover By : Occlunancy Start : 26/7/2017 End : 19/9/2017 ©2017/Natasya.A