Kencan Pertama

839 50 0
                                    

Torika Mall, pusat perbelanjaan di Konoha yang sedang nge-hits di kalangan anak muda. Tempat yang menjual berbagai accessories untuk anak muda. Tempat itu pula yang sedang didatangi Temari dan Shikamaru.

"Arigatou jii-san," kata Shikamaru pada supir bus yang telah mengantarkan mereka ke Torika Mall. Shikamaru lalu membayar ongkos bus itu yang diikuti Temari di belakangnya.

"Shika, kau mau makan apa ?" Tanya Temari pada Shikamaru. "Ramen ?" Usul Shikamaru. "Baiklah, kita ke Ichiran ramen saja," kata Temari memimpin. Temari lalu berjalan menuju Ichiran ramen yang ada di lantai dua disusul Shikamaru.

"Ehh tunggu !" Kata Temari lalu dia mengerem mendadak yang membuat Shikamaru tak sengaja menabrak punggung Temari. Sakit ? Tak terlalu untuk Temari dan Shikamaru. Mereka lalu menepis sedikit rasa sakit itu.

"Sebelum makan, kau mau kan menemani aku ke toko pernak pernik ?" Kata Temari sambil memberikan puppy eyesnya yang mampu membuat semua laki laki di dunia menjadi merasa kasihan dan mau tak mau menuruti permintaan Temari.

Kecuali Shikamaru.

Shikamaru PoV~

Aku bahkan tak mengerti pemikiran para wanita merepotkan termasuk kaa-san. Apa yang membuat mereka sedih dan senang saja aku tidak tahu.

Jangan bilang aku ini cowok yang ngak peka atau gak perhatian dan kata kata menyebalkan lainnya. Kalau kalian berada diposisiku, tentu kalian akan memahami kondisiku sekarang yang sedang menemani anak remaja yang satu ini !

Menemani dia ke toko pernak pernik ? Yang benar saja. Dia pikir aku teman wanitanya apa yang harus masuk sambil  ke toko berwarna serba pink ?

Tapi, andaikan aku tidak menemaninya, dia bisa saja ngambek atau hal lain yang tidak kumengerti cara menyelesaikannya. Lagipula, kurasa ini cara yang bagus agar bisa terus bersamanya.

End Shikamaru PoV~

Temari PoV~
Aku berharap ini terus berjalan. Aku harap bisa bersamanya terus terusan. Ke toko pernak pernik ? Bahkan itu hal teraneh yang pernah kulakukan.

Aku lebih suka ke toko buku. Menghabiskan hariku dengan melihat lihat novel. Membaca synopsisnya lalu meletakkannya kembali ke tempat asalnya. Hingga sudah kupilih novel kesukaanku lalu tinggal kubeli dan kubaca dirumah.

Aku tahu, ini hal yang mungkin aneh bagi laki laki. Mereka mengira aku akan senang dengan benda benda tak berguna bagiku. Pink ? Mungkin itu warna kesukaanku yang terakhir setelah ungu.

Aku hanya ingin terus bersamanya sebelum waktu di dunia ini berhenti untukku. Argh.... aku benci hal ini !

End Temari PoV~

Author PoV~
Strawberry pink. Toko terbaik yang menjual berbagain accessories untuk anak perempuan.

"Wahh... lucunya," kata Temari dengan bohongnya. Dia lebih suka benda berwarna biru. Bukan warna pink. Dan benda yang sedang dipegangnya adalah jepitan rambut berbentuk love dengan warna pink.

"Beli saja kalau suka," usul Shikamaru yang sedang bersender ke dinding toko itu. Temari hanya tersenyum. Dia ragu. Mau dia apakan benda itu setelah dia beli ? Bahkan dia belum tentu memakainya.

"Entahlah," katanya singkat penuh kesedihan. "Aku bahkan tak tahu apakah dengan membeli ini kau masih bisa bersamaku," katanya lagi yang membuat Shikamaru keheranan.

Temari lalu menghembuskan nafas sambil meletakkan jepitan rambut itu ke tempat asalnya. Dia menghirup nafas kembali lalu menegakkan tubuhnya.

"Kita ke Ichiran ramennya sekarang saja. Aku sudah lapar," kata Temari bermuka sedih bercampur gembira. Shikamaru yang memperhatikannya hanya mengiyakan tanpa meminta penjelasan langsung.

"Shika, menurutmu kau menyukai tipe cewek seperti apa ?" Tanya Temari di tengah perjalanannya.

"Mak... maksudku aku hanya bertanya. Bukan... bukan....,"

"Kau ini, memangnya kenapa ? Entahlah, tak terpikirkan olehku. Asal cewek itu ngak merepotkan, kurasa aku akan suka. Dan aku lebih suka cewek yang jujur. Bukan pergi ke toko pernak pernik yang dibencinya hanya agar aku menyukainya. Lagipula, itu sama saja bohong,"

Temari menundukkan kepalanya. Tersindir ? Tentu saja. Itulah yang sedang dia lakukan tadi. Sambil mengepal tangannya kuat kuat, dia berusaha mati matian menahan tangisannya itu. Sudah sejak 1 tahun yang lalu dia tidak menangis.

"O...oh," katanya. Shikamaru hanya tersenyum simpul melihat tingkah Temari. Dia tau apa yang sedang Temari lakukan. Menangis. Menangis diantara dirinya dan diantara manusia manusia lainnya. Sambil berusaha menahan air matanya agar tidak keluar. Meskipun ujung ujungnya keluar pula.

Pelan pelan, ia gengam lengan tangan Temari lalu tersenyum. "Tenang saja, aku tidak pernah membencimu kok. Aku tahu, kau itu lebih suka membaca buku kan ? Jadi ayo kita ke toko buku," katanya lalu menarik tangan Temari dan berlari kecil.

"Oh ya ampun.... maaf aku membohongimu," Temari lalu melepas gengaman tangan dari Shikamaru. Dia menundukkan kepala karena bersalah.

Sedangkan Shikamaru tertawa geli melihatnya. "Pft.... lucunya.... kau tahu, itu tak bermasalah bagiku gadis pendiam," ketika mendapat kata pendiam, dia lalu menegakkan kepalanya itu.

"Pendiam ? Aku ? Hei... hei.... kurasa ada koreksi sebentar di kata pendiam. Asal kau tau saja ya, dulu aku di sekolah paling populer diantara kalangan murid lainnya," pamernya yang membuat Shikamaru tertawa kencang.

"Hahaha...... ya ya aku tahu itu. Jelas saja kau kan anak Kazekage. Lagipula, populer pun bukan karena kau anak yang aktif kan ?" Merasa malu, Temari kembali menundukkan kepalanya.

"Iya sih...." ungkapnya pelan. "Ah.... sudah sudah. Stop stop.... ayo naik eskalator," kata Shikamaru ketika tiba di depan eskalator yang menuju lantai 2.
***
"Buku kesukaan ?","eum... sebenarnya aku yakin kau pasti mengira kau seperti cewek cewek kebanyakan. Yang suka cerita roman picisan. Tapi tapi... aku sejujurnya lebih suka fantasy dicampur mysteri," ungkapnya malu malu.

"Ah... uniknya. Sejujurnya memang itu yang lebih baik dibanding romansa romansa. Kalau kau baca romansa romansa itu, aku yakin kau pasti memintaku bersikap seperti cowok cowok di novel yang kau baca, benar ?" Temari hanya mengangukkan kepala.

"Nah, ayo.... terbitan mana yang kau suka ?" Tanya Shikamaru ketika sudah berada di tempat novel.

Temari lalu melihat lihat sebentar meninggalkan Shikamaru yang juga sedang asik melihat novel novel horor.

'Andai saja ini mimpi... aku harap aku tidak terbangun. Mimpi ini sudah indah.... aku tak mau kembali ke dunia yang menyimpan fakta fakta menyakitkan didalamnya'

Note: sorry for the late update 🙂....

I'll Try (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang