15

4.4K 570 67
                                    

"Maksudnya apa, ya?" Eun Bi bingung.

"Oke fiks, hari ini Eun Bi sama Yuta putus!" Winwin menjerit kegirangan.

Yuta memukul Winwin pelan. "Gaada perjanjian putus, ya! Putus pala lo bengkok!"

"Gue bakal bikin lo putus, Yut!"

"Gak akan."

"Kalo gue emang jodoh sama Eun Bi, lo bisa apa?"

"Gue rusak acara lo!"

"Lah, tai. Gue gak bakal ngelepasin dia begitu aja."

"Bangke emang, Winwin!"

"Maksud lo apa? Lo udah ngambil yang seharusnya punya gue."

"Lo aja kurang gercep."

"Manusia tai lo, Yut!"

"Tai ngomong tai!"

"STOP! PLIS!" jerit Eun Bi.

Mereka berdua kompak nengok ke Eun Bi.

"Kalian kenapa, sih? Cuma main doang sampe ribut segitunya?" tanya Eun Bi.

"Bodo amat, gak mau tau! Eun Bi hari ini gue booking!" Winwin berlari keluar rumah dengan perasaan berbunga-bunga. "Eun Bi, dandan yang cantik! Kita jelong-jelong!"

"Banci, anjeng!" Yuta berteriak dari dalam rumah. Yuta membanting stik yang ia pegang.

"Stik gue!" jerit Chenle. Dia langsung menghampiri stik yang dijatuhkan oleh Yuta. "Sedih akuh!"

"Bang Yuta kenapa, sih?" tanya Eun Bi. Rupanya dia masih belum paham apa yang sudah terjadi.

"Tanya sendiri sono, kunyuk! Gue kesel, ah!" Yuta berjalan menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya.

"Kenapa, sih, Le?"

"Mana gue tau, nying!" Chenle meluk stik psnya. Sedih banget kayaknya.

"EUN BI, GECE, SAYANG!" teriak Winwin dari depan rumah. Eun Bi buru-buru masuk ke kamarnya untuk ganti baju.

===

Eun Bi mengerucutkan bibirnya setelah tau apa yang terjadi. Meninggalkan Winwin di belakang yang sibuk mengejar dirinya.

"Maafin, dong, Bi!" Winwin akhirnya berhasil mengejar Eun Bi. "Kan cuma ini yang bisa gue lakuin buat ngedapetin elo lagi."

"Trus gue jadi ajang taruhan? Sialan lo, kak!" Eun Bi mempercepat jalannya.

Tiba-tiba, Winwin memeluk Eun Bi dari belakang. Cewek itu membulatkan matanya. Malu. Banyak orang yang cekikikan melihat mereka berdua. Main peluk-pelukan di tempat ramai dan jadi tontonan orang. Siapa sih, yang nggak malu.

"Lepasin, kak!" Eun Bi mencoba melepaskan pelukan Winwin. Namun, cowok itu malah memeluknya lebih erat. "Kak, gabisa napas!"

"Maafin gue dulu tapi." Winwin masih memeluk Eun Bi. Dia malah mengandarkan kepalanya di punggung Eun Bi.

"Yaudah, iya. Lepasin!"

Tau gak, sih, rasanya jantung gue yang udah hampir meledak kek gimana?

Winwin melepas pelukannya dan dia mencubit pipi Eun Bi pelan. Kemudian, tersenyum lebar. Ia menggandeng erat Eun Bi. Yang digandeng nggak nolak sama sekali.

Hangat.

Mereka sudah ada di salah satu tempat wisata. Hari ini banyak pengunjung yang berdatangan membuat Winwin makin erat genggam tangan Eun Bi.

"Ini kencan pertama kita."

Eun Bi menatap Winwin lekat.

"Gue seneng banget bisa jalan sama lo."

Brothers and I [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang