19

4.1K 521 74
                                    

Eun Bi lagi nyapu halaman pagi ini. Rencana hari minggu ini, dia mau jogging. Tapi, malah disuruh kerja bakti sama mama. Alhasil, Eun Bi ngelakuin semua apa yang mamanya suruh. Daripada uang jajan jadi taruhannya?

"Hoy, cabe!" jerit seseorang dari luar pintu pagar. Mereka terkekeh ngeliat Eun Bi lagi jadi babu hari ini.

Eun Bi malah tidak menggubrisnya dan melanjutkan pekerjaannya.

"Kita dikacangin, Jen!" seru Mark. Dia sedikit menguap.

"Gue mah selalu sabar."

"Mau ngapain lo kesini?" tanya Eun Bi akhirnya. Dia menghampiri pintu pagar hendak membukakan pintu untuk Mark dan Jeno.

"Numpang makan." Mark nyengir kuda.

"Nggak-"

"Eh, ada Mark sama Jeno! Sini masuk!" Mama Eun Bi keluar dari rumahnya dan membukakan pintu pagar untuk Jeno dan Mark.

"Ngapain, sih, ma? Suruh pulang aja!"

"Kamu kok, gitu sama temen sendiri? Siapa tau salah satu dari mereka ada yang jodoh sama kamu, gimana?"

Eun Bi, Jeno, dan Mark batuk berjamaah. Baru kali ini mama Eun Bi ngenotis Mark dan Jeno.

"Tante suka lucu kalo ngelawak, haha!" ucap Mark sok deket.

"Yakali, tan, kita mau sama anak tante," Jeno ketawa garing.

"Maksud lo apa, nyet?" Dia memberi isyarat biar Jeno sama Mark pergi dari rumahnya.

"Maaf, ya, Eun Bi emang rada kasar, efek kakaknya kali, ya!" Mama Eun Bi ketawa. "Kamu, tuh, ya! Gak ada manisnya sama sekali di depan cowok!"

"Bodo amat." Eun Bi langsung masuk ke rumahnya. "Kemarin kak Winwin, sekarang Jeno sama Mark, maunya apa coba?"

"Eun Bi, mama denger, lho!"

"Tau, ah!"

"Heran saya sama Eun Bi, sikapnya lagi nggak karuan dari kemarin." Mama Eun Bi malah curhat.

"Wajar kali, tan. Eun Bi, kan, lagi dapet." Mark terkekeh.

"Kok kamu tau dia lagi halangan, Mark?"

Bhaks.

Mampus.

Jeno ketawa ngakak. Mark bingung mau jawab apa. Dia cuma senyum lagi sekilas.

"Yaudah, kalian masuk, gih! Eun Bi paling ada di kamarnya. Nanti tante anterin makanan ke kamar Eun Bi, ya! Tante mau belanja dulu."

Mama Eun Bi keluar dari rumahnya dan Jeno langsung masuk. Mark nutup pintu pagar dan dia sedikit kaget setelah liat siapa yang ada di rumah Eun Bi.

Jisung dan Renjun.

"Bah, lo lagi!" Mark sedikit menunjukkan ketidaksukaannya pada Renjun. Karena dia tau, Renjun yang ngunciin Chenle di gudang.

"Eh, ada sahabatnya calon pacar!" seru Jisung. Dia cengengesan.

"Lawak, nying." Mark ketawa.

"Emang mau Eun Bi nuna sama bocah kek elo?" tanya Chenle.

"Lo juga bocah, pea."

"Eun Bi nuna, demennya sama gue kali," Renjun angkat bicara.

"Lo juga suka sama Eun Bi?" tanya Mark.

Renjun cengengesan, kemudian dia ngangguk.

"Setau gue, sih, dia nggak demen sama cowok yang lebih muda dari dia."

Brothers and I [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang