Yuta mendesah pelan. Diliriknya orang di hadapannya dengan wajah angkuh. Dia mengacuhkan orang itu dan tetap berjalan ke arah motornya.
"Lo udah kalah."
Yuta berbalik. Dia capek ngurusin orang itu. Yuta hanya menaikkan sebelah alisnya.
"Maksud lo?" katanya.
Winwin smirk. "Gue udah dapetin Eun Bi sekarang."
"Maksud lo?" Yuta nggak paham.
Winwin mendengus. "Capek gue."
"Trus kalo lo udah dapetin dia, gue harus bilang wow gitu?"
"Lo jahat banget, sih, Yut! Dia itu mantan lo. Lo gak ngerasa sedih sedikitpun? Dimana perasaan lo?" cecar Winwin.
"Bukannya lo yang jahat?" kata Yuta.
Winwin terkekeh pelan. "Jahat? Siapa yang selalu ada buat dia sekarang? Apa itu lo?"
"Nggak usah munafik, Win. Lo cuma mainin dia doang, kan?"
Winwin meringis. "Hah, jadi lo yang pengaruhin Wendy? Dengan ngomong macem-macem tentang gue?"
"Daripada lo ngomong segala macem, mending lo sekarang ngaca, lo dulu tuh kayak apa."
"Lo marah gara-gara dia mutusin lo? Nggak usah ngomongin gue pake cara kayak gini, cara lo basi."
Yuta tertawa. "Lo tetep sampah di mata gue."
Winwin mendekati Yuta. Matanya memerah mendengar apa yang diucapkan Yuta. Dia sedikit mengepalkan tangannya.
Yuta mencengkeram kerah baju Winwin dan Winwin membalas cengkeraman Yuta.
"Jangan ngerasa menang lo! Eun Bi nggak mungkin suka cowok macem lo!"
Winwin mengencangkan cengkeramannya. "Lo ngerasa tersaingi sama gue?"
Yuta mulai melepaskan cengkeramannya dan mendorong Winwin menjauhi tubuhnya.
Winwin menyeringai. "Ini baru permulaan."
Yuta mengatur napasnya. Dia menunjuk Winwin, kemudian mengepalkan tangannya.
"Lo bakal dapet kabar baik secepatnya."
Winwin meninggalkan Yuta yang mematung sembari mencerna kata-kata Winwin.
===
"Eun Bi." Wendy menghampiri Eun Bi di kelasnya. Dia melongok ke kelas Eun Bi yang lumayan sepi.
"Ada apa, ya?"
Wendy kaget. Dia segera nengok ke belakang. Haechan.
"Kirain siapa. Mau ngapain, kak?" Haechan sksd.
"Ada Eun Bi, nggak?"
Haechan melongok ke dalam kelas. Dia menunjuk ke arah kursi di pojok belakang. "Noh, yang lagi tidur."
Wendy langsung masuk ke dalam kelas. Pantesan nggak keliatan, di pojokkan duduknya. Haechan pun enggan masuk dan langsung pergi.
Wendy menghampiri meja Eun Bi. Eun Bi menenggelamkan kepalanya di atas meja. Wendy duduk di kursi depan dan mulai sedikit mengelus kepala Eun Bi.
Dia sedikit menyunggingkan senyum.
Merasa ada yang menyentuhnya, Eun Bi langsung terbangun. "Kak Wendy?"
"Eh? Maaf, udah bikin kamu kebangun."
Eun Bi menggeleng. "Aku nggak tidur. Lagi dengerin lagu aja."
Wendy mengangguk mengerti. "Kelas kamu sepi banget, dek?"
"Lagi pada olahraga. Aku lagi sakit, jadi tetep di kelas aja."

KAMU SEDANG MEMBACA
Brothers and I [✔]
Fiksi PenggemarPunya kakak judes macem Yuta, udah bikin Eun Bi ngebatin. Ditambah punya adek blangsak macem Chenle, buat Eun Bi mikir kenapa dia punya saudara nggak ada yang bener? Mereka beda bapak, tapi satu ibu Mereka beda sifat, tapi satu hati Eaaaa~ A...