"Tenang Kevin" Kevin menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan kemudian menghampiri Mila yang sedang dipeluk oleh pria yang Kevin tau bernama Martin. Pria yang sudah menyakiti Mila dan membuat Mila malu. Kevin bahkan masih ingat malam dimana pria itu melamar Mila, dan disaat Martin akan menyematkan cincin dijari manis Mila. Dinda membuat drama dan membuat Martin tidak jadi menyematkan cincinnya pada Mila.
Gadis itu mengeluh sesak nafas kemudian pingsan dan Martin pun meninggalkan Mila hanya untuk membawa Dinda ke rumah sakit. Kevin melihat semua itu, dan ia juga yang menutup pemberitaan tentang Mila. Walaupun mereka seperti Tom and Jerry tapi diam-diam Kevin selalu melindungi Mila.
"Sayang kamu disini?" Kevin menarik Mila dari pelukan Martin dan sontak Mila membulatkan matanya.
"Sayang? Astaga sepertinya ada yang tidak beres dengan Kevin" Batin Mila.
Kevin mengelus pipi Mila.
Martin yang melihat itu merasa sangat geram, terlebih tanpa permisi Kevin menarik Mila dari pelukannya. Sedangkan Prilly dan Dinda yang juga terkejut seperti Mila lebih memilih untuk diam. Tapi dalam hati Prilly sangat bersyukur Kevin datang tepat waktu.
"Sepertinya gue harus mengingatkan lo kalau Mila adalah pacar gue. Jadi gue minta sekarang lepaskan Mila" Ucap Martin tajam. Namun sayangnya Kevin mengabaikan ucapan Martin karena Kevin lebih memilih untuk memeluk erat Mila.
"Kevin" Mila menggeliat pelan, dan detik itu juga Kevin meremas pelan pinggang Mila.
"Jangan bergerak sayang. Bukankah kamu bilang akan menyelesaikan masalahmu dengan..." Kevin memberi jeda pada ucapannya lalu menatap tajam Martin. "Pria itu" Tunjuknya pada Martin.
Martin menggeram marah. "Apa maksud ucapan lo?" Tanyanya sambil membalas tatapan tajam Kevin. Dan Kevin tentu saja tersenyum, lebih tepatnya senyum miring, kemudian dengan santainya Kevin mengecup dahi Mila, kedua mata Mila, hidung lalu mencium sekilas bibir Mila.
"Aku rasa kamu belum mengatakan kebenarannya pada pria itu sayang" Bisik Kevin tepat didepan bibir Mila, membuat sistem saraf diseluruh tubuh Mila lumpuh seketika. Oh Tuhan, Mila benar-benar dibuat tidak bisa berkutik oleh Kevin.
"Lepaskan Mila sialan! Dia pacar gue!"
Melihat Mila yang pasrah dipeluk Kevin. Terang saja Martin semakin geram dan mencoba menarik Mila dari Kevin.
"Pacar lo?" Kevin menepis kasar tangan Martin dan tertawa meremehkan. "Lo bilang Mila pacar lo? Hei, Bung lo pasti bermimpi!"
"Diam sialan!" Maki Martin. Pria itu panas bukan main.
"Kenapa? Apa lo pikir setelah penghianatan lo pada Mila. Mila masih mau menjadi pacar lo?" Terdengar tenang tapi tatapannya semakin menajam pada Martin.
"Kevin... Hhhmmmppptt" Ucapan Mila seketika terhenti, Kevin membungkam mulutnya dengan ciuman yang sedikit menuntut dan Mila refleks mendelik kesal pada Kevin.
Sementara Prilly dan Dinda membulatkan matanya dengan mulut sedikit menganga. Kevin benar-benar membuat mereka shock karena tindakan spontan yang terkesan berani pada Mila.
"Diam sayang, biarkan aku yang bicara" Ucap Kevin. Ibu jarinya mengusap lembut bibir Mila.
"Kamu gila" Mila mendengus kesal. Tapi Kevin justru tersenyum geli, dimatanya Mila terlihat sangat menggemaskan.
"CUKUP!!" Bentak Martin. Kedua tangannya mengepal erat sebelum akhirnya Martin mengulurkan tangan kanannya pada Mila.
"My angel kemarilah" Pinta Martin pada Mila. Namun sayangnya Mila hanya diam. Mila tentu tidak lupa kalau malam itu juga ia melihat Martin dan Dinda bercumbu didalam mobil.