Mila terus memperhatikan Kevin. Masih ada waktu 30 menit lagi untuk memulai pemotretan dan sekarang Mila sangat ingin bicara dengan Kevin. Biasanya ia akan bersikap sesuka hati pada Kevin. Jangan lupa Mila bahkan berani menerjang tubuh Kevin dan menaikinya tanpa memperdulikan komentar orang yang melihatnya. Tapi sekarang ia justru tidak mempunyai keberanian untuk itu.
"Dari tadi aku melihatmu memperhatikanku, apa kamu merasa tidak nyaman aku ada disini?" Kevin berdiri tepat didepan Mila dan Mila yang sedang melamun tersentak kaget lalu mengerjapkan matanya.
"Bukankah tadi kamu disana dengan Joe?" Mila menunjuk Joe yang kini justru sedang bicara dengan Prilly.
"Ck! Sepertinya kamu memang melamun" Kevin berdecak sinis sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Tidak. Aku hanya sedang berpikir"
"Kalau kamu memang tidak nyaman aku disini, aku akan pergi" Ucap Kevin.
"Kenapa kamu selalu saja menarik kesimpulan sendiri"
"Bukankah kamu juga begitu?"
"Jangan menyindirku" Sungut Mila, bibirnya mengerucut lucu, membuat Kevin gemas dan bernafsu untuk menciumnya.
"Kamu saja yang merasa tersindir"
"Tidak! Ah... Sudahlah sekarang kita baikan ya?" Mila tersenyum manis, bahkan Mila juga mengedipkan sebelah matanya pada Kevin, terkesan manja dan itu terlihat sangat sexy dimata Kevin. Biasanya Kevin yang selalu membujuknya untuk berbaikan, tapi sekarang justru Mila yang membujuk Kevin.
"Memang kapan kita bertengkar?"
Mila melongo dan Kevin menahan senyumnya.
"Kamu bercanda?"
"Apa sekarang aku terlihat sedang bercanda?"
Mila memutar bola matanya malas. "Jangan mempermainkanku! Kamu kan sedang marah padaku" Ucap Mila.
"Benarkah? Hm... Mungkin itu hanya perasaanmu saja"
"Kevin!" Mila mengerang frustasi.
"Apa heum? Kamu ingin apa dariku?" Kevin semakin mendekat ke Mila. "Sebenarnya kamu menganggapku apa Mila?" Tanyanya.
Mila menatap dalam Kevin sambil menggigit bibir bawahnya. "Bossku"
"Aku tau bukan hanya itu"
"Musuhku. Tapi juga..."
"Juga apa heum?" Tangan Kevin terulur menggapai surai panjang Mila.
Mila memejamkan matanya.
"Kenapa memejamkan mata? Aku hanya mengambil daun dirambutmu" Bisik Kevin dan wajah Mila langsung memerah.
"Ish!" Mila memukul lengan Kevin. "Menyebalkan! Kamu sangat menyebalkan" Pukulan Mila semakin menjadi tapi Kevin membiarkan Mila memukulnya begitu saja.
"Sudah puas?" Goda Kevin.
Mila menyandarkan kepalanya didada bidang Kevin sambil mengatur nafasnya yang memburu dan entah inisiatif dari siapa semua orang yang ada di taman kini menjauh dan menatap kearah lain, memberikan ruang pada Kevin dan Mila seakan mereka hanya berdua.
"Aku membencimu"
"Tapi aku sebaliknya" Kevin tersenyum. Ia tidak tega kalau terus-terusan bersikap dingin apalagi cuek pada Mila, karena rasanya sangat menyiksa.
"Bilang yang benar!" Mila mendongak menatap Kevin.
"Kenapa kalian para wanita sangat rumit sih?!" Keluh Kevin.