"Ya sayang ini gue"
"Sialan! Kiiiiiirruuuuuuuunnnn" Kevin menarik kerah kemeja Ricky dan dengan wajah tanpa dosanya Ricky malah tersenyum manis pada Kevin.
"Gue tau lo terkejut, tapi tidak seperti ini juga kali, Vin. Ah lepas"
Perlahan tangan Kevin terlepas dari kerah kemeja Ricky.
"Lalu apa maksud dari semua ini?" Kevin terlihat sangat kesal dan matanya melotot pada Ricky.
"Gue hanya ingin menyelamatkan lo. Gue tau dari Ali kalau Daren berencana untuk membunuh lo, jadi diam-diam gue mengirim bodyguard kepercayaan gue untuk mengikuti lo kemanapun dan itu dilakukan sejak semalam. Jadi saat mobil lo dihantam lalu menabrak pohon dia..." Tunjuk Ricky pada pria berwajah sangar. "Bergerak cepat dan membawa lo pergi. Barulah si Tiger orang suruhan Daren datang. Karena frustasi dan supir lo juga meninggal di tempat karena benturan keras dikepalanya jadi Tiger menghancurkan wajahnya dan membelah dadanya lalu mengatakan pada Daren kalau lo-lah yang dia bunuh. Itu pengakuan Tiger pada polisi. Karena dia baru saja tertangkap. Dan tentunya itu karena kecerdikan dia..." Ricky kembali menunjuk bodyguardnya.
"Lalu Daren?"
"Ya ampun tentu saja sekarang dia menjadi buronan" Jawab Ricky.
"Gue tidak menyangka lo akan berbuat sejauh ini, Rick!"
"Asal lo tau, gue melakukan ini karena gue tidak mau kehilangan lo Kevin sayang. Bahkan gue juga langsung melesat kesini setelah selesai meeting" Goda Ricky dengan suara yang dibuat-buat.
"Cih Jangan sok imut" Kevin bregidig ngeri dan Ricky mengedipkan sebelah matanya.
"Lah gue memang imut" Ucap Ricky.
"Astaga lo membuat gue geli, Rick!"
"Cih berlebihan"
"Terserah lo! Sekarang antar gue pulang. Mama, Mila dan yang lainnya pasti sangat cemas" Ucap Kevin.
"Baiklah, tapi apa tidak sebaiknya kita bermalam disini?" Ricky kembali menggoda Kevin. Ya ampun pria ini benar-benar!
"RICKY" Kevin berteriak kesal dan tawa Ricky seketika pecah.
"Gue hanya bercanda Kevin. Astaga apa kata dunia kalau kita menginap didalam kamar hotel yang sama" Ucap Ricky. Tapi Kevin mengabaikan Ricky dan melengos melewati Ricky lalu pergi begitu saja. Sekarang ia hanya ingin menemui Mila dan Mamanya, Kevin tidak mau membuat mereka semakin cemas.
***
Kevin tersenyum memandangi pintu rumah Mila dengan mata berbinar. Ia baru saja sampai di rumah Mila dan mengabaikan rumahnya sendiri yang berada tepat di depan rumah Mila.
Ricky bilang Mamanya juga ada di dalam rumah Mila.
"Astaga Kevin, apa kita akan terus berdiri disini?" Ricky yang sejak keluar dari hotel terus saja menggoda Kevin kini malah memutar bola matanya malas.
"Berisik" Kevin mendelik jengah lalu menarik Ricky dan merekapun masuk kedalam rumah Mila.
"Kevin" Ali yang melihat Kevin lebih dulu dari yang lainnya langsung berlari dan memeluk Kevin. "Lo memang paling bisa membuat kami cemas" Ucap Ali.
Kevin terkekeh geli, sedangkan Ricky yang merasa sukses menjadi pahlawan menepuk dadanya bangga.
"Hah... Bagaimana ya? Ini semua karena otak jenius gue" Ucap Ricky lalu mengedipkan sebelah matanya pada Ali.
"Cih lo terlalu percaya diri, Rick" Cibir Ali geli.
"Hei ini fakta" Ricky melipat kedua tangannya didepan dada.