"Astaga sayang" Jane menggelengkan kepalanya, putri kesayangannya terlihat sangat manja pada Kevin, tapi Jane cukup senang karena Mila tidak meledak didepan Qiera.
Kevin mengecup pelipis Mila dan Qiera pun memalingkan wajahnya kemudian sibuk menata makanan yang sudah selesai dimasak dengan Nancy dan Jane.
"Kenapa dia disini?" Bisik Mila sambil menyandarkan kepalanya dibahu Kevin.
"Dia bilang hanya main" Jawab Kevin. Pria tampan itu menghujani puncak kepala Mila dengan ciuman. "Jangan berpikir yang tidak-tidak, kita baru selesai membahasnya dan aku tidak mau kita bertengkar lagi"
"Tapi ini membuatku tidak nyaman, jelas sekali dia menyukaimu" Mila menarik wajahnya dan menatap lekat Kevin.
"Maaf mengganggu kemesraan kalian, tapi waktunya kita makan, Tante Nancy dan Tante Jane sudah menunggu kalian" Ucap Qiera yang tiba-tiba saja menghampiri mereka.
Mila memaksakan senyumnya. "Terima kasih" Ucap Mila lalu turun dari pangkuan Kevin. "Ayo sayang" Mila merangkul lengan Kevin, membuat Kevin tersenyum geli. Ah, gadisnya ini kalau sedang cemburu benar-benar menggemaskan.
Makan siang berjalan dengan sedikit menegangkan untuk Mila dan Qiera juga Kevin sebenarnya. Pria tampan itu khawatir emosi Mila akan meledak, namun siapa sangka gadisnya justru menunjukkan kedewasaannya, Mila bersikap ramah walau terkesan dingin pada Qiera dan Mila juga lebih memilih terus menempel pada Kevin, bahkan tanpa canggung didepan kedua Mama cantik dan Qiera, Mila dengan telaten menyuapi Kevin, begitupun sebaliknya, Kevin juga menyuapi Mila dan itu membuat Nancy dan Jane tak henti-hentinya tersenyum.
"Terima kasih untuk makan siangnya Tante" Ucap Qiera begitu mereka selesai makan siang dan kini mereka kembali duduk disofa ruang tamu.
"Sama-sama Qie, terima kasih juga karena kamu sudah membantu kami memasak" Nancy tersenyum hangat pada Qiera.
"Ish benar-benar cari muka" Mila menggerutu dalam hati.
Kevin meremas lembut tangan Mila yang ada digenggamannya. "Kamu membuatku khawatir sayang" Bisik Kevin lalu mengecup pipi Mila.
"Oh ya ampun kalian ini" Jane merona melihat kemesraan Mila dan Kevin. Sedangkan Qiera justru menghela nafas, kemudian berpamitan untuk pulang.
***
Sorenya Mila memasuki Coffee Shop dengan begitu anggun dan gadis cantik itu melupakan sejenak kekesalannya pada Kevin karena Qiera datang ke rumah Kevin dan dengan sangat menyebalkannya Qiera juga bersikap sok akrab pada Nancy dan Jane.
"Akhirnya kamu datang" Martin, pria itu menyambut kedatangan Mila dan Mila pun tersenyum hangat pada Martin.
"Hanya menepati janji dan aku harap kamu tidak besar kepala karena sebenarnya ini pemaksaan" Mila duduk di depan Martin. Dan tak lama minuman yang dipesan Martin datang.
"Terserah apa katamu, minumlah" Martin mempersilahkan Mila meminum Ice Cappuccino yang ada di depannya dan perlahan Mila pun menikmati minumannya.
"Terima kasih"
"Tidak masalah" Ucap Martin.
"Hm... Kalau begitu jangan membuang waktuku, sekarang katakan apa yang ingin kamu katakan padaku" Mila menyipitkan matanya, membuat Martin tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Astaga sabarlah sedikit. Lagipula apa aku salah kalau ingin bertemu denganmu?" Martin menghela nafas panjang.
Menit berikutnya Mila merasakan tubuhnya seperti terbakar.
Mila menggeliat pelan dan menatap Martin dengan kilat gairah yang membara.
"Hei, ada apa denganmu?"