Chapter 8

5.8K 447 4
                                    

Rumah Mila langsung heboh. Setelah Daren pergi dan setelah Mila mengecup bibir Kevin. Mereka berdua memberikan kabar terbaik tentang hubungan mereka sekarang pada Jane dan Nancy. Dan kedua Mama cantik dengan gayanya masing-masing itu tak henti-hentinya menggoda Mila dan Kevin yang kini terlihat sangat lengket bahkan Mila juga tidak mau jauh-jauh dari boss dan musuh kesayangannya itu.

"Kalian tidak sedang membohongi kami kan?" Nancy menyipit tajam menatap Mila dan putra kesayangannya bergantian. Oh tentu saja, terlebih Mila pernah mengatakan kalau dirinya tidak mencintai Kevin.

"Kami serius Tante, dan Kevin sudah benar-benar mengikatku" Mila tersenyum memandangi cincin pemberian Kevin. Dan melihat itu Kevin pun ikut tersenyum. "Tapi..." Tiba-tiba Mila memasang wajah serius dan sontak dalam hitungan detik suasana berubah tegang.

"Tapi apa?" Tanya Kevin.

"Jangan tegang sayang" Mila mengusap lembut rahang Kevin.

"Astaga kalian ini" Jane dan Nancy menggelengkan kepala dan senyum merekapun terbit dengan sendirinya.

"Tapi apa sayang? Jangan coba-coba mengalihkan perhatianku!" Ucap Kevin sedikit kesal.

"Ck! Kamu sama sekali tidak sabaran" Cibir Mila.

"Sayang" Kevin menatap tajam Mila.

"Sudahlah sayang katakan saja apa yang ingin kamu katakan, jangan membuat Kevin kesal" Ucap Jane.

"Sabar Mah, aku sedang merangkai kata untuk mengatakannya" Mila mengedipkan sebelah matanya pada Jane, membuat wanita paruh baya itu tersenyum geli.

"Terserah kamu saja" Lalu Jane pun mengedikkan bahunya.

"Baiklah dengarkan aku. Aku tau mungkin Mama dan Tante Nancy berharap aku dan Kevin cepat menikah, tapi aku tidak mau terkesan buru-buru" Ucap Mila.

Kevin menghela nafas begitupun dengan kedua Mama.

"Jadi intinya kamu tidak siap menikah dalam waktu dekat" Ucap Kevin.

"Maaf sayang, tapi bisakah kamu memberiku waktu?"

"Apapun yang kamu minta sayang, asalkan jangan memintaku untuk meninggalkanmu dan asalkan kamu tidak pergi dariku" Kevin tersenyum walaupun sebenarnya ia kecewa. Tapi ia juga mengerti terlebih hubungan mereka sebelumnya tidak bisa dikatakan baik.

"Terima kasih sayang. Kamu memang yang terbaik" Mila menghambur memeluk Kevin dan Kevin pun membalas erat pelukan Mila.

Kalau saja kedua Papa tampan mereka masih ada, sudah pasti kedua Papa mereka berdua juga akan merasa bahagia, tapi sayangnya Chandra dan Bambang sudah berpulang kepada sang pencipta, dan tidak lagi bersama mereka, tapi walau begitu kedua Papa tampan mereka selalu hidup dalam hati Kevin, Mila, Nancy dan Jane. Bahkan karena sama-sama kehilangan suami, Nancy dan Jane pun sangat dekat. Mereka layaknya sahabat, saudara dan sebentar lagi akan menjadi besan.

Ah, rasanya tidak ada hal yang lebih membahagiakan dari itu. Melihat Kevin dan Mila menikah adalah kebahagiaan terbesar dalam hidup mereka. Tapi walau bagaimanapun Nancy dan Jane juga harus memahami Mila yang membutuhkan waktu untuk melangkah kejenjang yang lebih serius.

"Mama harap tidak akan lama sayang" Ucap Jane.

Mila yang sedang berpelukan dengan Kevin menoleh pada Jane dan tersenyum manis pada Mama tersayangnya.

***

Semakin hari setelah Kevin mengikatnya, Mila semakin menunjukkan perasaannya pada Kevin. Dan tak jarang Mila juga sering menghampiri Kevin diruangannya hanya untuk mengajak Kevin makan siang. Tapi pagi tadi calon suami tercintanya itu terbang ke Lombok dengan penerbangan paling pagi untuk menghadiri suatu acara dan karena Mila ada syuting jadi ia tidak bisa menemani Kevin.

My Boss My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang