Di ruang meeting suasana begitu tidak nyaman khususnya untuk Mila, Prilly dan gadis yang duduk diantara Kevin dan Sutradara.
Gadis itu kini sedang menatap Kevin dengan tatapan memuja dan itu semakin membuat Mila kesal terlebih gadis itu juga yang mengambil perannya difilm yang sebelumnya ditawarkan untuknya tapi Kevin melarangnya mengambil peran itu.
"Aku sudah bilang bukan? Kamu pasti akan sangat kesal" Bisik Prilly.
Mila mendengus pelan. "Kenapa kamu tidak bilang kalau Miranda yang akan ikut meeting bersama Kevin?" Tanya Mila sambil mendelik tajam pada Prilly.
"Tapi sekarang kamu juga sudah tau kan? Jadi apa bedanya?" Prilly tersenyum dengan sangat manis dan sontak saja Mila semakin kesal. Apalagi terlihat jelas Miranda sekarang ini sedang menggoda Kevin.
"Cih apa-apaan itu?" Darah Mila mendidih panas melihat Miranda yang merangkul lengan Kevin dan parahnya lagi Kevin hanya diam.
"Kamu terlihat seperti pacar posesif yang sedang cemburu tau Mil" Prilly kembali berbisik, membuat Ali yang duduk disamping Prilly menyenggol lengan Prilly.
"Diamlah kalian tidak lihat, kami sedang serius?" Tegur Ali.
"Serius? Benarkah?" Prilly mencibir kesal dan itu sukses menarik perhatian Kevin.
"Kalau kalian tidak bisa diam lebih baik kalian keluar!" Ucap Kevin tajam bahkan hampir berteriak. Seketika Mila tersentak kaget dan menatap tajam Kevin.
"Siapa yang tidak bisa diam?" Tanya Mila kesal.
"Bukankah dari tadi kalian juga tidak serius?"
Kekesalan Mila semakin menjadi, ia tidak suka Kevin memarahinya di depan orang lain.
"Asal kamu tau, dari tadi kamu dan Prilly sangat mengganggu dan sebenarnya kehadiran kalian sama sekali tidak diharapkan dimeeting ini"
Rasanya dada Mila luar biasa sesak mendengar rentetan kata yang begitu menusuk keluar dari mulut Kevin. Kedua tangan Mila bahkan mengepal erat. Tapi ia tidak boleh lepas kendali. Ia harus mengontrol emosinya dan menjaga sikapnya didepan orang lain.
"Baiklah maaf karena saya sudah mengganggu meeting Anda Pak Kevin" Ucap Mila dingin.
Ia bangun dari duduknya dan menarik tangan Prilly kemudian beranjak keluar dari ruang meeting dengan kemarahan yang memuncak hingga ubun-ubun.
"Ayo kita datang ke blind date nanti malam" Ucap Mila semangat.
Prilly meringis dan menatap ngeri Mila. "Kamu gila"
"Astaga, aku masih sangat waras Prilly!!" Mila mendengus kesal.
"Tapi kemarin kamu sudah menolaknya Mila! Apa kamu lupa?" Prilly tidak habis pikir kenapa sahabatnya yang satu ini selalu saja berubah-ubah. Apa karena Miranda? Apalagi selain mengambil peran yang ditawarkan padanya Miranda juga mencoba merayu Kevin. Tapi apa mungkin Mila semarah itu pada Kevin sehingga ia berubah pikiran dan mau datang keacara blind date yang disiapkan untuknya?
"Itu kemarin Prilly sayang, tapi sekarang aku berubah pikiran dan aku rasa tidak ada salahnya kalau kita datang" Mila mengedipkan sebelah matanya lalu merangkul bahu Prilly dan mereka pun memutuskan untuk menyelesaikan pemotretan mereka untuk sebuah majalah sebelum nanti malam mereka datang keacara blind date.
Sementara Kevin sendiri kini tak henti-hentinya merutuki mulutnya yang sudah mengucapkan kata-kata yang membuat Mila marah. Tapi walau begitu Kevin tetap bersikap profesional dan melanjutkan meetingnya.
"Aku rasa Mila tidak menyukaiku" Bisik Miranda mencari simpati Kevin.
"Itu hanya perasaanmu saja" Sahut Kevin dingin. Jujur saja Kevin kehilangan konsentrasinya, tapi sekali lagi Kevin harus bersikap profesional dan dengan baik ia pun menanggapi penjelasan dari Sutradara, hingga akhirnya meeting selesai dalam satu jam.