Sementara itu di Jakarta, lebih tepatnya di rumah Jane. Nancy dan tentunya Jane sedang membicarakan hubungan Kevin dan Mila.
"Aku rasa apa yang kita lakukan sudah sangat benar Jane" Nancy tersenyum pada Jane. Sebenarnya mereka berdua merencanakan ini agar Kevin dan Mila bisa bicara baik-baik dan bisa lebih saling memahami. Nancy tau Kevin ke Korea untuk bertemu dengan para investor, tapi setelah pertemuan itu, Nancy pikir, Kevin dan Mila bisa menghabiskan waktu berdua, itu kenapa Nancy dan Jane akhirnya mengirim Mila ke Korea dengan alasan ada pekerjaan bersama Prilly.
"Kamu benar Nan, semoga disaat mereka kembali, hubungan mereka jauh lebih baik dari sebelumnya" Ucap Jane dan kedua Mama cantik itupun larut dalam obrolan mereka.
***
Tepat tengah malam, setelah pertemuan dengan para investor, Kevin, Ricky dan Ali kembali ke hotel dan dari wajah mereka bertiga terlihat jelas, kini mereka bertiga sedang sangat senang, bahkan Ricky terus menebar senyum manisnya.
"Baiklah selamat istirahat dan ingat jangan sampai khilaf, Vin" Ucap Ricky begitu Kevin akan masuk kedalam kamar yang ditempatinya dengan Mila, dan detik itu juga Kevin mendelik kesal pada Ricky.
"Kalian juga jangan sampai khilaf" Balas Kevin lalu masuk kedalam kamarnya.
"Yaaakkk Kevin!!" Dan teriakan Ali juga Ricky menggema seketika.
Namun Kevin mengabaikan itu, toh kamarnya juga kedap suara, jadi ia tidak akan mendengar umpatan kekesalan kedua sahabatnya itu.
"Sayang kamu belum tidur?" Melihat Mila menatap tajam padanya sambil melipat kedua tangannya didepan dada, Kevin pun mengerutkan dahinya.
Perlahan Kevin menghampiri Mila. Tapi tanpa aba-aba Mila justru menerjang tubuhnya dan memeluknya dengan sangat erat.
"Maafkan aku, aku sudah sangat egois" Bisik Mila. Gadis cantik itu menatap dalam Kevin.
Kevin yang sangat gemas pada Mila menarik tengkuk Mila lalu dengan ganas Kevin menghujani bibir Mila dengan ciuman yang membuat Mila menggeram tertahan dalam ciumannya. Lumatan Kevin semakin dalam dan hisapannya dibibir Mila membuat Mila mabuk kepayang.
"Apa ini artinya kamu memaafkanku?" Nafas hangat Mila membelai wajah Kevin begitu Kevin melepaskan tautan bibirnya dari bibir Mila.
Pria tampan itu tersenyum lembut pada Mila.
"Haruskah kujawab?" Ibu jari Kevin mengusap bibir Mila yang sudah menjadi candu untuknya.
"Sayang"
"Hm"
"Ish" Mila mencubit gemas perut Kevin. "Aku serius" Sungutnya manja.
"Aku juga" Kevin mengecup sayang dahi Mila. "Bahkan aku sangat serius" Ucap Kevin.
"Jadi..." Mila menyipitkan matanya.
"Ya jadi..." Kevin ikut menyipitkan matanya dan detik itu juga Kevin baru menyadari kalau kini gadisnya memakai gaun tidur yang sangat sexy bahkan Kevin bisa melihat pakaian dalam Mila tercetak jelas dibalik gaun tidur tipis yang dikenakannya.
Mila yang melihat tatapan Kevin semakin aneh, seketika menyentil dahi Kevin. "Jangan mesum" Tegur Mila gemas.
Kevin terkekeh geli dan menggemas Mila kedalam pelukannya. "Kamu yang membuatku mesum sayang"
"Enak saja!"
"Kalau begitu kenapa kamu memakai gaun tidur setipis ini? Apa tidak dingin?"
"Sayang"
"Jawab aku cantik" Kevin menyatukan dahinya dengan dahi Mila. "Kenapa kamu suka sekali mengabaikan pertanyaanku heum?"
"Kamu juga mengabaikan pertanyaanku"