Kevin benar-benar membuktikan ucapannya, pria tampan itu menahan Mila dirumahnya dan itu membuat Mila semakin kesal. Apalagi Kevin justru sibuk sendiri dengan ponselnya. Oh ya ampun Mila merasa terabaikan sekarang.
"Sekali menyebalkan tetap saja menyebalkan" Gerutu Mila dalam hati.
Tanpa meminta izin dulu pada Kevin, Mila akhirnya masuk kedalam kamar Kevin dan ia melihat fotonya dengan Kevin waktu kecil masih berada ditempatnya dan tidak berubah sama sekali. Detik itu juga Mila teringat kenakalan Kevin padanya dan hal itu juga yang membuat Mila menganggap Kevin sebagai musuhnya.
"Dede cantik tunggu Kakev ya, ingat jangan kemana-mana" Kevin kecil mengusap puncak kepala Mila. Saat itu usia Mila baru 5 Tahun dan Kevin 10 Tahun. Sebulan lalu Mila baru saja menempati rumah barunya yang kebetulan berada didepan rumah Kevin dan entah kenapa kedua anak kecil itu langsung dekat. Bahkan Mila juga tidak segan mengekori Kevin kemanapun.
"Jangan lama-lama Mila takut" Mila kecil mengerucutkan bibirnya sebal dan membuat Kevin tersenyum geli.
"Hanya sebentar" Ucap Kevin kemudian meninggalkan Mila sendirian dibawah pohon cemara. Dan tak lama beberapa anak kecil mendatangi Mila bersama Kevin.
"Kakev" Mila tersenyum dan berlari menghampiri Kevin, tapi Kevin malah mendorongnya kemudian menyingkap rok Mila dan mempertontonkan panty bergambar strawberry yang Mila pakai pada teman-temannya.
"Hahaaa lihat lucu ya?" Kevin tertawa senang, sedangkan Mila menangis histeris.
"Hiiiikkkssss... Hiiiikkkssss... Huaaaaa Mamaaaaaa"
Melihat Mila menangis bukannya menghentikan apa yang dilakukannya Kevin malah melepas rok Mila lalu melemparnya pada temannya sontak saja tangis Mila semakin histeris.
"Yaaaakkk kembalikan" Mila berusaha mengambil roknya.
Sementara Kevin malah tertawa menonton Mila yang terlihat menggemaskan berlarian sambil menangis dan mengabaikan panty strawberrynya yang dimata Kevin sangat lucu.
"Ish! Mila benci Kakev" Sambil menghapus air matanya Mila mengambil batu lalu melemparnya pada Kevin dan batu itu mendarat tepat dikepala Kevin hingga kepala Kevin berdarah. Sejak saat itu setiap hari mereka selalu bertengkar.
Mila bahkan tidak lagi memanggil Kevin 'Kakev' Tapi begitu Kevin lulus SMA dan Kevin memilih kuliah diluar negri Mila merasa kehilangan Kevin dan Mila juga menangis seharian karena Kevin pergi tidak berpamitan padanya hingga akhirnya setelah sekian lama tidak bertemu, Kevin justru muncul sebagai bossnya. Dan setelahnya Mila tahu setiap pekerjaan yang ia ambil dulu sebelum namanya bersinar ternyata bossnya adalah Kevin, musuhnya sendiri.
"Sedang memikirkan apa?" Kevin tiba-tiba masuk kedalam kamar dan seketika Mila tertarik dari lamunannya.
"Tidak ada. Ternyata kamu masih menyimpannya" Mila duduk ditepi tempat tidur.
Kevin tersenyum. Ia lalu duduk disamping Mila. "Foto kita? Tentu saja, aku tidak mungkin membuangnya" Kevin menangkup kedua pipi Mila dengan kedua telapak tangannya. "Apalagi karena kenakalanku dulu, sampai sekarang kamu masih saja menganggapku musuhmu" Kemudian mengecup dalam dahi Mila. "Tapi bisakah kamu melupakan itu dan memaafkanku?" Bisik Kevin.
Perlahan ia membawa Mila kedalam pelukannya dan mendekapnya dengan erat. Namun Mila mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Kevin.
"Aku ada syuting sore ini, Vin" Ucap Mila.
"Aku sudah mengatur ulang jadwal syutingmu. Jadi hari ini kamu tidak boleh kemanapun aku menahanmu sayang"
"Tapi..."