Chapter 6

5.1K 458 6
                                    

Kevin yang sangat kesal dengan tingkah Mila memasuki kamarnya sambil membanting pintu dengan sangat keras.

"Aaaarrrgghhh... Kali ini dia benar-benar membuatku marah" Geram Kevin. Dadanya bergemuruh.

Kevin menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur lalu menggulung dirinya dengan selimut, dan kini Kevin terlihat seperti kepompong.

Pria yang sialan tampannya itu benar-benar menyembunyikan dirinya didalam selimut.

Nancy yang kebingungan melihat putranya pulang dalam keadaan marah bahkan masuk kamar sambil membanting pintu, diam terpaku di depan kamar Kevin.

"Astaga apa mereka bertengkar lagi?" Nancy menghela nafas berat kemudian beranjak pergi meninggalkan kamar Kevin.

Sedangkan Mila yang baru saja menyadari Kevin tidak ada di dekatnya, semakin membuat Daren kesal, pasalnya Mila malah sibuk mengedarkan pandangannya mencari Kevin.

"Dia sudah pergi" Ucap Daren. Tatapannya menajam pada Mila.

"Kemana?"

"Jadi benar tadi kamu melakukan itu karena Kevin?" Daren melipat kedua tangannya didepan dada, pria itu berusaha untuk mengintimidasi Mila, namun Mila terlalu sibuk dengan pikirannya dan Mila sangat sukses mengabaikan Daren. "MILA!" Kesabaran Daren menipis. Pria itu mencengkram kedua lengan Mila. "Jangan mencari keberadaan pria lain disaat aku ada didepan matamu" Desisnya tajam.

Mila meringis dan berusaha melepas cengkraman tangan Daren dilengannya. "Ini sakit Daren" Protes Mila.

"Maaf aku tidak bermaksud menyakitimu, tapi kamu sudah membuatku sangat kesal sayang" Daren terlihat menyesal. Ia membawa Mila kedalam pelukannya. "Kita sama-sama saling mencintai jadi jangan mencoba untuk menyangkalnya dan tadi itu aku yakin kamu sebenarnya ingin menciumku tapi kamu malu. Aku paham sayang dan sekarang aku sudah tidak marah, tapi jangan mencari keberadaan boss sialanmu itu, aku tidak suka" Ucap Daren.

Seketika Mila bregidig ngeri, sepertinya ada yang salah dalam diri Daren.

"Daren please!!" Mila mendorong lengan Daren dan pelukan pria itu pada Mila pun terlepas. "Aku rasa kamu salah..."

"Aku juga mencintaimu Mila sayangku. Sekarang masuk dan istirahat, aku pulang" Potong Daren cepat dan sudah jelas pria itu tidak mau mendengar penolakan dari Mila.

"Ya Tuhan, bagaimana ini?" Mila mengusap frustasi wajahnya lalu memijat pelipisnya yang terasa berdenyut sakit.

Daren, pria itu baru saja pergi dan sikapnya hari ini benar-benar membuat Mila sakit kepala, tapi kalau dipikir lagi, ini juga salahnya sendiri kenapa ia malah memanfaatkan Daren hanya karena ia ingin menggoda Kevin.

"Aku rasa aku salah menilai Daren. Kenapa sekarang dia terlihat mengerikan?!" Gumam Mila.

Dengan langkah yang terasa berat Mila mendatangi rumah Kevin.

"Tante..." Mila langsung masuk dan Nancy tersenyum manis begitu melihat Mila menghampirinya.

"Kalian bertengkar lagi?" Tatapan Nancy pada Mila penuh selidik, membuat Mila menghela nafas berat lalu menggeleng dan mengerucutkan bibirnya.

"Tidak, dia malah pergi begitu saja" Jawab Mila. Dan tentu saja Nancy tidak akan mempercayai apa yang dikatakan Mila begitu saja.

"Kalau kamu mau menemui Kevin, dia ada dikamarnya" Nancy memeluk Mila kemudian beranjak pergi meninggalkan Mila yang mematung ditempatnya.

"Aku bahkan tidak berani menemuinya dikamar Tante, bagaimana kalau dia membantaiku? Astaga aku tidak siap rambut indahku berakhir mengenaskan ditangannya" Mila meringis, membayangkannya saja sudah membuatnya ngeri, apalagi merasakannya! "Tapi aku harus tetap menemui Kevin"

My Boss My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang