#15 Perpisahan

115 14 4
                                    

"Hai" kai menyapa chasia yang tengah duduk sendirian di kantin fakultas ekonomi, sepertinya chasia lebih sering nongkrong di kantin ini daripada kantin fakultasnya sendiri pikir kai dalam hati.

"Jangan duduk disini" chasia memperingati kai yang hendak mendudukkan pantatnya dibangku depan chasia.

"Gue heran yang senior siapa yang junior siapa. Dan apa perlu gue ingetin kalau ini kantin fakultas ekonomi, fakultas gue, jadi gue bebas dong mau duduk dimana aja" habis sudah kesabaran kai menghadapi gebetan Alfa yang katanya gak peka ini, tapi menurut kai ini mah bukan gak peka, tapi gak tau diri. Tapi ngomong-ngomong tentang Alfa, apa gadis ini sudah tau akan rencana cowok itu.

Chasia hanya mendengus ia sedang dalam mood yang buruk untuk berdebat. Dan melihat keterdiaman chasia, Kai kembali berbicara.
"Lo udah tau soal Alfa?"

Mendengar nama alfa disebutkan membuat chasia mengalihkan seluruh perhatiannya pada cowok di hadapannya "enggak. Lagian apa untungnya buat gue mengetahui segala hal tentang alfa" walaupun chasia tertarik dengan pembahasan ini, ia masih tetap menyembunyikannya dengan memasang wajah datar, yah gengsinya masih lebih besar ternyata.

"Kalo sayang yah bilang aja, gak usah sok jual mahal, nanti giliran alfa pergi baru lo nangis"

"Apaan sih, gak jelas lo"

"Gue saranin, mendingan sekarang lo cari alfa dan bicarain semuanya sebelum terlambat"

"Emang alfa mau kemana? Akhirat" chasia segera memaki dirinya yang telah mengeluarkan kalimat seperti itu.

"Gak sejauh akhirat sih, tapi masih bisa buat lo rindu setengah mampus nanti" kai melanjutkan sembari mengirimkan pesan pada Alfa, sekedar bertanya ada dimana cowok itu sekarang.

"Lo ngomong apa sih?" Chasia kini bertanya dengan gusar.

"Alfa bakal ke jerman dalam jangka waktu yang lama"

"Gak lucu tau gak" chasia menatap tajam cowok itu.

Kai menyempatkan diri untuk membaca pesan balasan dari alfa sebelum ia kembali berbicara "Alfa sekarang ada di lantai satu."

Kai mendengus kesal melihat chasia yang hanya duduk mematung "cepetan kesana sebelum lo menyesal"

Mendengar kalimat kai yang terakhir mebuat chasia sadar dan sedetik kemudian ia telah beranjak pergi meninggalkan kai, oh ya ingatkan ia untuk berterima kasih pada cowok itu nanti.

...
..
.

"Alfa!" akhirnya chasia berhasil menemukan alfa,  cowok itu kini telah berjalan menuju pintu utama.

Namun yang dipanggil tak memberikan tanda-tanda akan berhenti ataupun berbalik.yah,  Alfa tetap berjalan walaupun ia mendengar panggilan Chasia.

"Alfaro Aryasatya" chasia kembali mengulang dengan nada frustasi.

Namun Alfa masih tak menghiraukan panggilan chasia, malah ia kini sudah berjalan cukup jauh dihadapan gadis itu.

"Jangan pergi" Chasia kini berucap dengan suara yang lebih pelan dari yang tadi namun masih tetap dengan nada frustasi.

Dan akhirnya ucapan Chasia itu berhasil membuat langkah Alfa terhenti lalu setelahnya ia berbalik menatap chasia yang berjarak beberapa langkah darinya. "Atas dasar apa lo ngelarang gue?"

Kini giliran Chasia yang terdiam mendengar pertanyaan Alfa.

Alfa yang melihat keterdiaman chasia hanya tersenyum sinis lalu setelahnya ia kembali berjalan menuju pintu.

"Karna gue gak mau lo pergi" chasia akhirnya membuka suara lalu ia mulai berjalan maju menuju tempat Alfa yang kembali menghentikan langkahnya. "Karna gue gak mau jauh dari lo" lanjutnya lagi saat ia sudah berada tepat dibelakang punggung Alfa.

PossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang