Rhea menatap sedih chasia yang juga tengah menatap langit dari balkon apartemen mereka.
2 jam yang lalu alfa telah terbang ke jerman, chasia memang mengantarnya namun kebersamaan itu hanya berlangsung beberapa menit karna pesawat yang akan membawa alfa telah bersiap untuk berangkat,perpisahan mereka tidaklah diselingi adegan romantis layaknya ftv layar kaca, ataupun drama korea favorit carrisa. Namun sesaat sebelum pesawat itu benar-benar meluncur pergi sebuah pesan masuk melalui ponsel chasia yang tengah menatap keluar melalui dinding kaca bandara.
From : Alfa
Gue lupa bilang ini ke lo tadi.
"I love You"P.s : jawabnya nanti kalau gue udah balik.
P.s.s : gue emang gak larang lo buat deket sama cowok lain, karna gue tau kita belum terikat. Tapi, jangan keterlaluan, deket boleh, bicara boleh, bersentuhan gak boleh bukan muhrim.
Chasia tersenyum kecil membaca pesan itu, namun ia tak berniat membalas karna pesawat yang membawa alfa telah mengangkat badannya ke udara, dan terbang menuju jerman.
"Chasia, it's okay?" tanya rhea hati-hati.
Chasia berbalik lalu ia tersenyum kecil "apa lo bakal percaya kalau gue bilang gue baik-baik aja?"
Rhea berjalan mendekati chasia lalu beralih memeluk gadis itu. "Gue emang gak tau rasanya, tapi satu yang gue yakini. Kalau emang kalian berdua telah ditakdirkan bersama maka tak usah khawatir karna Sejauh apapun jarak kalian endingnya bakal tetap sama, bertemu kembali dan berbahagia"
"Thanks, tapi jangan salah paham. Gue emang gak baik-baik aja tapi, itu bukan berarti gue bersedih malah gue merasa sedikit bersyukur atas kejadian ini" chasia tersenyum lalu melepaskan pelukan rhea.
"Maksud lo?"
"Jarak tidaklah membuat suatu hubungan menjadi renggang, malah sebaliknya jarak membuat dua orang saling merindukan satu sama lain hingga rasa ingin saling memiliki semakin besar dan tak tertahankan." chasia tersenyum menghayalkan ia dan alfa dalam 6 bulan kedepan.
"Oke, senyuman lo menjelaskan semuanya" Rhea ikut tersenyum.
Setelah itu keduanya memilih untuk menghabiskan waktu bersama, saling bercerita di balkon apartemen ditemani oleh dua kaleng cola dingin.
...
..
.
Tiga hari sejak kepergian alfa tidak membuat chasia merana karna walaupun alfa belum memberikan kabar satu kali pun, ia tak khawatir . karna janji alfa selalu membantunya.Seperti sekarang ini ia dan rhea tengah sibuk melakukan pembersihan besar-besaran di apartemen mereka yang sudah beberapa hari telah berubah menjadi kapal pecah.
Dimulai dari menyapu, mengepel, lap kaca, hingga kembali mendekorasi ruangan. Dan Sebenarnya chasia lebih banyak bermain-main daripada bekerja dengan serius, seperti saat rhea tengah mengepel, chasia dengan sengaja melangkah melewati lantai yang masih basah sehingga jejak kakinya membekas dimana-mana, dan itu berhasil membuat rhea mengejarnya dengan kemarahan. Dan kejadian itu terus berlanjut hingga keduanya merasa lelah dan memutuskan untuk menghentikan aktivitas bersih-bersih tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possible
FanfictionBerawal dari orang asing yang tak saling kenal, hingga menjadi sahabat sehati sejiwa yang saling melengkapi. "Mungkin hari ini semuanya adalah harapan dan impian. tapi di kemudian hari semuanya akan berubah menjadi kenyataan yang menyenangkan"