Chapter 11 - Jealous & Hope

1.1K 89 2
                                    

"kak.... Nisa mau ice cream"

"nisa kan baru sembuh sayang, jangan makan ice cream dulu" ucap danielo

"iya kak, ini bukan buat nisa, ini buat Yasa, dia lagi sedih karena dimarahi kak Calv" ucap nisa dengan wajah sedihnya, mau tidak mau membuat danielo tersenyum

"iya sayang, kenapa yasa dimarahi kak calv" ucap danielo sambil menggandeng tangan nisa ke stand ice cream

"tadi Yasa mengambil boneka rusa nisa terus membuangnya ke kolam kak, padahal nisa sudah minta bibi linda membersihkannya" ucap nisa

"o ya, kenapa yasa melakukannya?" ucap danielo masih berjalan beriringan dengan gadis manis berkuncir kuda disampingnya, umur mereka terpaut 5 tahun

"karena yasa ingin boneka nisa kak, nisa sudah bilang ambil mainan nisa yg lain jangan boneka rusa nisa" ucap nisa dengan bibir cemberut. Danielo memesan ice cream strawberry untuk nisa dan coklat untuk dirinya

"kenapa nisa sayang sekali dengan boneka rusa itu, sayang" ucap danielo, mereka duduk di bangku taman menunggu ice creamnya dibuatkan

"karena itu pemberian kak dani, Mr. Rain deer selalu nemenin nisa, yasa juga punya banyak mainan tapi selalu minta boneka nisa" ucap nisa, entah kenapa ucapan jujur seorang anak kecil berumur 7 tahun membuat hati danielo meleleh, membuat danielo mengecup kepala nisa sayang

"tapi jangan marah sama Yasa ya, dia adik kembar kamu sayang. Dia hanya ingin perhatian nisa dan kak calvin" ucap danielo mengelus kepala nisa

"ayo kita pulang, ice cream buat yasa sudah selesai"

"iya kak, nisa sayang sama yasa, kak calvin dan nisa sayang banget sama kak danielo" ucap nisa sambil memeluk danielo. Astaga ada apa isi kepala danielo sehingga perkataan polos seorang anak berumur 7 tahun membuat tubuhnya meremang

"benarkah?" tanya danielo, nisa mengangguk cepat

"iya, nanti kalau nisa uda besar, nisa mau nikah sama kak dani aja" ucap nisa dengan polosnya sambil menggandeng tangan danielo, nisa tidak sadar ucapannya membuat seorang danielo akan tersenyum sepanjang hari

***

1, 2, 3, atau 5 gelas bir sudah dihabiskan laki laki latin dibar hotel itu, mulutnya tidak mengucapan sepatah kata apapun, hanya rahangnya saja yg terlihat menegang dan menghembuskan nafas dengan kasar.

"jangan minum lagi, ini baru jam 5 sore" ucap laki laki yg baru duduk disampingnya, danielo menyesap lagi tanpa mau menoleh

"kita percayakan ke nisa, dia perlu menghadapi ketakutannya dan. Demi masa depan dia, aku gak mau dia terus dihantui masa lalu, itu juga demi kamu brengsek" ucap calvin sambil menyesap kaleng sodanya

"aku takut dia balik lagi ke titik terendahnya, masih ingat cerita teman-temannya dulu  bagaimana dia selalu menyendiri. Tidak mau didekati membuatnya terlalu mandiri, tidak mau bergantung pada orang lain, tidak percaya pada siapapun, mengganggap bahwa orang lain tidak lebih dari kucing dalam karung" ucap danielo dengan tatapan menerawang

"aku tau, makanya dia perlu menghadapi ketakutannya dan, perlu mengeluarkan keberanian dalam dirinya, tanpa bantuan kita" ucap calvin

"aku percaya dia, tapi aku tidak percaya pada laki laki bajingan itu" ucap danielo menyesap minumnya lagi, danielo takut nisa pergi darinya lagi

"hhmm jadi ini masalah cemburu huh" ucap calvin terkekeh

"jangan khawatir dan, nisa pasti akan memilih yg terbaik untuk hidupnya, dan semoga itu adalah kamu" ucap calvin sambil menyeringai jahil

Love After Pain (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang