Chapter 14 - See clearly

877 79 1
                                    


"bye kak...." ucap nisa tersenyum manis kearah dani dari kursi duduk belakang

"bye nisa, jangan lupa minum obatmu ya" ucap dani lalu mengacak rambut nisa. Yasa tersenyum masam melihatnya.

"bye Yasa.... Take care" ucap dani menunduk dari jendela samping kemudi. Yasa hanya tersenyum dan kembali ke gadgednya.

Danielo dan jessica mengantar michele dan kedua anak kembarnya digerbang rumah, melambaikan tangannya sebelum mobil sedan itu berbelok kearah jalan raya

Braaakkkkkk

Jessy dan danielo berbalik badan mendengar bunyi keras dari arah jalan raya, perasaan tidak enak menjalan dihatinya, jessy berlari kencang kearah jalan begitu juga danielo yg saat itu masih berumur 15 thn

"No..........." teriak jessy saat melihat mobil michelle sudah hancur dibagian depan setelah dihantam truck besar. Jessy mendengar isak tangis nisa dibelakang, kepalanya terluka dengan darah mengalir.

Orang orang berkerumun, ambulan datang mengeluarkan mereka dari mobil, yasa dan michele sudah tidak bergerak dengan luka parah, nisa masih merintih saat berada dipelukan jessy.

"nisa, please stay with me......" ucap danielo dengan air mata bercucuran, dadanya terasa sesak melihat nisa yg berlumuran darah, tangannya bergetar mencoba meraih jemari lemah nisa

"kakak, please save mom and yasa, please....." ucap nisa lirih, jessy menangis melihat sahabatnya yg sudah ditutup kain.

"dont worry honey, everything will fine, aunt promise" ucap jessy menenangkan sampai nisa memejamkan matanya

--------------

Tubuh mungil itu berbaring gelisah, sudah sejak tadi tidurnya terlihat tidak nyenyak membuat seseorang memegang erat tangannya, menenangkannya.

Keringat dingin bermunculan dari wajahnya, tiba-tiba matanya terbuka dengan nafas terengah engah....

"it's okay... It's okay... I'm here sweetie, you are save" ucap seseorang memeluk nisa dengan sangat erat, mencium keningnya, kepalanya, pipinya. Menyuarakan suara menenangkan secara lembut

nisa mengangis di dipelukan lembut dada bidang seseorang, punggungnya diusap secara lembut dan perlahan

"sssttt.... sstt... I'm here, dont worry, everything will fine" ucap lembut suara itu lagi, menenangkan, nisa menangis dipelukan hangat kakaknya, tidak terasa air mata calvin ikut keluar mendengarkan isakan nisa

"I'm here sweet heart, I'll never leave you, I promise" janji calvin kepada adik satu satunya. Nisa sudah bernafas teratur, matanya sudah terpejam dipelukan calvin. Calvin mengecup kening nisa dan membaringkan tubuh gadis kesayangannya ketempat tidur

Pintu rawat inap nisa terbuka memunculkan danielo dan dokter jaga dan dua orang suster, calvin masih tetap diposisi duduk disamping ranjang nisa dan membetulkan letak selimut nisa.

"danielo, pulanglah dulu sudah 2 hari kamu tidak pulang, biar nisa aku yg jaga" ucap calvin sambil memperhatikan dokter memeriksa nisa

"tidak, aku akan tetap disamping nisa. dika akan mengantar baju ganti, kamu juga belum istirahat, makanlah dulu" ucap danielo kepada calvin, calvin mengangguk lalu berdiri, mencium kening nisa

"kondisi fisik nisa sudah stabil, hasil ronsen tidak ada retakan atau gumpalan darah, kita hanya tinggal menunggu masa traumatisnya lewat" ucap dokter, suster membawa washlap dan air hangat untuk membersihan nisa

Love After Pain (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang