"capt, berapa lama kita bersandar di singapore?"
"untill tomorrow night young man, take a time and have fun"
"aye capt!" ucap danielo, danielo mengambil rangsel bututnya dan terburu2 berlari kearah jembatan penghubung dermaga dan kapal pesiar mewah yg telah menjadi tempat pelariannya selama satu tahun ini
"send a letter for your mom dany?" ucap temannya yg sedang melakukan hal yg sama, mereka berada di kantor pos tidak jauh dari pelabuhan di singapure
"yes, as usual. A send for your wife too?" ucap danielo
"yes and for my daughter, she will 5th next month" ucap temannya tersenyum, danielo tersenyum. Danielo berjalan-jalan diarea orchid road untuk mencari kebutuhannya yg habis dikapal. Berjalan di trotoar dengan pohon-pohon yg melindunginya dari panas.
Merasa sudah puas berjalan-jalan dan cukup membeli segala kebutuhannya, danielo bersandar di pagar pembatas menghadap patung merlion di merlion park, angin segar menghempas badannya yg terpahat dengan begitu bagus membuat orang2 yg berpapasan dengannya tidak mampu memalingkan wajahnya, sudah biasa.......
"...." Danielo mendengar suara tangis lirih seorang wanita tidak jauh dari tempatnya berdiri, seorang wanita yg menunduk memandang wajah seorang laki-laki yg sudah beruban. Danielo memperhatikan gadis itu dalam diam
"Dad, aku akan kuat, aku ingin membuatmu bangga, aku akan pulang ke Bali dan berbahagia" isyarat gadis itu tidak dimengerti oleh danielo, membasuh air mata yg selalu basah, tangannya melempar setangkai mawar putih ke laut dekat pagar pembatas
"are you okay?" ucap danielo sambil menyodorkan sapu tangannya
"........." gadis itu mengangguk melakukan isyarat lagi, mengambil sapu tangan danielo, tetap menunduk memegang foto yg sudah basah dan sebuah tiket pesawat tujuan bali indonesia, gadis itu berdiri lalu meninggalkan tepat itu.
"Bali?" beo danielo setelah gadis itu pergi, danielo tidak dapat melihat wajahnya, gadis dengan dress putih dan sepatu flat putih, gerakannya terlihat anggun walaupun sedikit rapuh. Danielo menghela nafas dan menatap patung gagah marlion di tempatnya
"Nisa, where are you.........."
***
"jadi kamu sudah ingat aku dari pertama kali bangun?"
nisa mengangguk
"jadi kamu kerjain kakak, bikin kakak frustasi?"
nisa mengangguk lagi
"kenapa?"
nisa menggigit bibirnya lalu menggeleng, danielo mengacak rambutnya entah apa yg ingin diucapkannya pada gadis ini
"kakak........" nisa menyengir lebar, danielo gemas bukan main. Danielo mencium kilat sudut bibir yg mencebik itu membuat nisa mematung. Muka nisa memerah malu
"kakak!!" nisa kesal dan malu, aah senangnya melihat gadis ini kesal, menyenangkan, dan lebih menyenangkan kalau rasa yg dia punya adalah rasa yg sama yg nisa rasakan.
Danielo mengerutkan dahi, berfikir keras tentang hati nisa selama 13 tahun ini sebelum kehadiran danielo, apakah pernah ada orang lain yg masuk dan menyentuh perasaannya, apakah mantan suami bajingan itu pernah ada dihati nisa? Rasanya menyesakan.....
Semoga nisa tidak lagi memandangnya sebagai kakaknya seperti saat nisa berusia 10 thn, tapi sebagai laki2 dewasa, laki laki yg akan selalu menjaganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love After Pain (Pending)
RomanceWARNING : PENDING (JANGAN DIBACA YA, ENTAR BERASA DI GANTUNG) Anisa, gadis bisu nan cantik jelita yg harus merasakan sakitnya pernikahan yg tidak dia inginkan hanya agar ayahnya sembuh dari sakit Tapi bagi seorang Gilang, Anisa adalah duri tajam dal...