Hahh -Jungkook (2)

4.7K 421 20
                                    

Aku menurunkan topi Jungkook ke wajahku dan menggosok-gosokkan kedua tangan ke lengan. Sekarang hujan mulai berubah menjadi butiran-butiran salju dan udara semakin dingin setiap detiknya.

Srettt.

Tiba-tiba sudut mataku menangkap sebuah mobil yang mendadak berhenti di sebelah kiriku. Aku menoleh dan pintu kursi kedua mobil itu terbuka di detik selanjutnya, menampakkan wajah orang yang kubutuhkan di menit-menit sebelum ini.

Dia tersenyum tulus padaku. Di sebelah kanannya duduk ada sosok tampan Taehyung-oppa yang melongokkan kepalanya ke arahku.

"Ayo masuk," kata Jungkook lembut, tangan kirinya masih menahan pintu mobil, dan akhirnya melepasnya setelah aku duduk di sebelahnya. Aku menutup pintu agak keras.

"Maaf," kata Jungkook lagi, kali ini ia hanya melirikku sekilas kemudian menunduk menatap lantai. "Konser mendadak lagi," lanjutnya.

Aku menggertakkan gigi agar amarahku tidak muncul ke permukaan.

"Tak apa," balasku setengah tidak ikhlas.

Kemudian, aku melihat ke arah kursi depan setelah beberapa detik mobil berjalan. Namjoon-oppa bertugas sebagai supir, di sebelahnya Jin-oppa. Sementara di kursi belakang aku melihat lewat kaca spion depan, terdapat Jimin-oppa di paling kiri, di sebelahnya ada Hoseok-oppa dan Si Dingin; Suga-oppa.

"Aku berniat memberitahukan siapa kamu pada ARMY di konser kami selanjutnya," kata Jungkook menjelaskan. Aku tidak menoleh hanya untuk sekedar melihat wajah menyesal-nya. Entah kenapa saat ini aku merasa kesal padanya.

"Maaf karena meninggalkanmu, maaf karena menjadikanmu pacar tapi tidak berani mengungkapkannya pada ARMY, maaf karena masih banyak lagi kesalahanku yang lain, maaf untuk segalanya."

Aku menghela nafas, masih tidak menoleh ke arahnya.

Tangannya tiba-tiba merangkul bahuku, kemudian menyandarkan kepalanya di bahuku yang lain.

Merasa kasihan juga aku melihatnya begini. Jadi, aku mengangkat sebelah tangan dan mengusap kepalanya.

"I love you," katanya pelan.

"Lebih cinta mana, aku atau ARMY?"

Hening. Di luar mulai turun salju, dan aku memilih untuk melihat ke luar jendela daripada berdiam diri menikmati keheningan ini.

"...Aku ... lebih mencintai ARMY," dia alhirnya menjawab. "Karena di sana juga ada kau."

[]

Aku menunggu lagu Danger selesai di backstage dengan gugup. Bagaimana reaksi ARMY jika tahu Jungkook yang mereka cintai sudah punya pacar? Kalau orang lain yang jadi posisiku, pasti aku akan menangis.

"Hetgallige hajima."

Nafasku tersentak mendengar lirik terakhir selesai dinyanyikan Jimin. Lalu, tidak sampai 30 detik kemudian, Bang PD-Nim menghampiriku.

"Y/n, BTS menunggumu."

Aku menarik nafas dalam sebelum bangkit dari dudukku dan berjalan menuju atas panggung.

Menaiki tangga, satu persatu member BTS melihat ke arahku. Yang terakhir menoleh padaku Jungkook, ia mengulurkan tangan dan aku menyambutnya.

Ia berpaling pada ARMY lagi, tersenyum ke arah mereka. Aku gugup.

"Dia salah satu orang yang berarti bagiku." Dia menarik nafas dalam. Gugup. Tidak jauh berbeda denganku. "Selain orangtuaku, BTS, Big Hit, dan tentu saja ARMY."

Aku melihat raut bingung di wajah kerumunan penonton, wajah was-was juga tergambar di sana.

"Gadis ini, dia pelengkap hidupku, sama seperti kalian. Kuharap kalian mengerti hubungan kami."

Aku menggigit bibir melihat ada beberapa ARMY yang sudah mulai menangis, bahkan ada yang sambil berteriak histeris. Jungkook yang mereka sayangi sudah punya pacar, itu pasti menyakitkan.

Tanpa sadar aku juga ikut meneteskan air mata. Aku bisa merasakan rasa sakitnya.

"Aku juga ingin membuat pengakuan." Suga-oppa tiba-tiba maju dengan mikrofon di depan mulutnya. "Aku juga punya hubungan dengan seorang gadis. Dulu. For that beautiful girl, I still love you."

Teriakan histeris terdengar semakin kencang, dan yang menangis semakin banyak. Aku mengusap kasar airmataku yang tetap saja keluar melihat mereka seperti itu. Aku adalah bagian dari mereka, dan sampai saat ini masih begitu.

Aku merebut mikrofon di tangan Jungkook dan dengan susah payah nengucapkan kata "maaf" di sela-sela tangisanku.

Jungkook menarikku ke pelukannya untuk menenangkanku, aku menangis di dadanya.

Maaf, ARMY..

[]

"Aku sudah bilang pada ARMY agar mereka tidak membullymu. Mereka tidak melakukannya, 'kan?"

Aku menggeleng pada Jungkook yang kemudian menghempaskan dirinya ke sofa di sebelahku duduk.

Aku bohong, nyatanya aku mendapat banyak kata-kata kasar di seluruh akun sosial media yang kupunya.

Aku takkan menyalahkan mereka, aku mengerti bagaimana perasaan mereka karena, aku adalah bagian dari mereka. Aku juga seorang ARMY.

Mungkin karena melihat wajah murungku, Jungkook menarik kepalaku untuk bersandar di bahunya.

Kami tidak saling bicara, hanya menikmati keheningan ini..

[]

Besoknya, aku mengejutkan MBTS dengan tiba-tiba datang ke dorm mereka dan membawa kue bolu coklat.

"Hei," sapaku sambil tersenyum simpul pada mereka.

"Wah, kue!" teriak Jimin-oppa heboh, yang kemudian berdiri dan menyerbu ke arahku bersama Hoseok-oppa.

Hoseok-oppa mengambil bolu dari tanganku dan langsung diprotes oleh Jimin-oppa, terjadilah acara rebut-merebut di ruangan itu.

Aku membiarkan mereka dan duduk di antara Jungkook dan Suga-oppa yang dua-duanya punya kesibukan masing-masing; Jungkook menggambar dan Suga-oppa menulis lirik.

"Hei, Chagi," sapa Jungkook yang melirikku sekilas, lalu kembali lagi dengan aktifitasnya.

Dia sedang menggambar wajah seorang gadis. Menggerakkan pensil-nya membentuk senyuman di atas kertas itu dan walla.. gambarannya selesai.

"Bagaimana?" Dia mendorong kertas hasil gambaran-nya ke arahku dan tersenyum sendiri menatap kertas itu.

"Bagaimana?" Dia mendorong kertas hasil gambaran-nya ke arahku dan tersenyum sendiri menatap kertas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik," komentarku.

"Tapi jelas saja lebih cantik aslinya," balasnya.

"Wah, Maknae kita sudah bisa merayu wanita!" kata Jin-oppa. Mendengarnya, Jimin-oppa langsung tertawa keras. Langsung saja Namjoon-oppa dan yang lain ikut-ikutan menggoda Jungkook.

Jungkook menekuk wajahnya mendapat godaan dari hyung-hyung-nya, tapi tidak mengeluarkan kata apapun.

Aku tersenyum melihat keakraban mereka.

Spring BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang