He's Mine -Suga

3.3K 276 0
                                    

Dia berdiri di sebelahku, dengan senyum yang amat manis di wajah tampannya. Aku melihat ke arah yang sama dengan yang dilihatnya. Salju tengah turun di sekeliling kami, dan beruntungnya kami sedang berada di luar saat salju pertama turun.

"Saljunya lucu, seperti kamu." Aku memukul lengannya.

"Gombal," kataku.

Dia tidak membalas. Aku kembali mendongak dan salju dengan lembut jatuh ke dahiku.

Tiba-tiba tanganku digenggam oleh laki-laki di sebelahku. Aku menoleh dan dia ikut menoleh padaku.

"Ayo beli baju hangat," katanya, aku menganggukinya.

Suga menggenggam tanganku dengan erat, menyalurkan hangat yang kubutuhkan di tengah udara yang semakin dingin ini.

Kami masuk ke dalam toko yang hanya buka saat musim dingin tiba.

Banyak remaja perempuan yang menoleh pada kami dan kemudian tersenyum kecil pada Suga. Aku mengerucutkan bibir.

Suga sendiri bersikap tidak peduli. Aku tahu dia tahu, karena dia semakin merapatkan tubuhnya ke sampingku, menegaskan bahwa dia itu milikku. Aw manis.

Dia memberikan sarung tangan pink padaku, dan memilih yang merah untuknya sendiri, lalu mengambil sepasang jaket tebal yang sama-sama berwarna hitam, kontras dengan warna salju cantik yang turun di luar.

Setelah membayar semuanya, Suga memasangkan topi rajut berwarna cream padaku.

"Cantik sekali," gumamnya. Aku merona dibuatnya.

Dia kemudian duduk lalu membuat bola besar dari salju.

Mengerti apa yang ingin dia buat, aku duduk di depannya dan membantunya.

Tiba-tiba sebuah bola salju kecil menimpa wajahku.

"Hei!" teriak sambil memelototi laki-laki itu. Dia tertawa dan melempariku bola salju lagi.

Akhirnya, bukan boneka salju yang kami buat, tapi perang salju yang kami ciptakan.

Aku berbalik untuk menghindari bola salju yang akan dilemparnya, dan bola itu malah memukul kecil punggungku.

Tiba-tiba pinggangku diraih, tubuhku terangkat sekitar sepuluh centi dari tanah bersalju. Aku kemudian dilempar pelan tanah dengan punggung lebih dulu. Suga berada di atasku dan menumpukan tangannya agar tidak benar-benar menindihku.

Aku tertawa lepas. Dia juga tertawa. Menampilkan deretan gigi rapi yang membuatnya semakin manis.

Dia mengangkat lengannya, beralih dari atasku dan berbaring di sebelahku.

Dia menatap langit, wajah putih-nya ditimpa salju dan dia tertawa karenanya.

Aku menyandarkan kepalaku di di bahu kanannya, merasa lelah setelah tadi perang salju.

"Aku tidak mau hari ini berakhir," katanya.

"Sama," balasku.

Dia mengangkat tangan, menggenggam salju yang jatuh ke telapak tangannya. Lalu, menempelkannya ke pipi kananku.

"Ini sudah berakhir," gerutuku.

"Belum," balasnya. Dia berdiri, mengambil salju dan melemparkannya ke arahku sebelum aku sempat berdiri untuk menghindarinya.

"Hei," katanya. Aku mengangkat alis.

"I love you." Lalu melempariku dengan bola salju lagi.

"Suga!!"

[]

Gak jadi selese, hehe

Spring BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang