Spring BTS Imagines

A Mochi!!?

Dia menggembungkan pipi-nya di depanku, dan itu membuatku tertawa. Dia menggembungkan pipi-nya lagi sambil menyentuhnya dengan dua tangan, kuarahkan kamera-ku ke arahnya dan memotret saat dia sedang berpose seperti itu.

"Ah! Jiminnieeeeeee~~!!" teriakku menahan kesal! Karena dia terlalu unyuu.

"Hehee.."

Jimin terkekeh kecil dan menyipitkan matanya

Dia tiba-tiba menunduk. Aku sempat mengerutkan kening sebelum dia kembali berdiri.

Oh iya, aku baru sadar,

Di sebelah kami ada sebatang pohon.

Dia memahat sesuatu di situ.

"Y/n love Jimin??" tanyaku dengan nada kesal. "Harusnya, 'kan, Jimin love Y/n!"

Dia mengangkat dua alis-nya dengan wajah menyebalkan.

"Memangnya aku yang suka padamu, hm..?"

Aku memukul kepalanya, dia mengaduh kesakitan.

"Kau ini, cantik-cantik garang."

'Kau bilang apa?!" Aku bersiap memukulnya lagi, tapi dengan cepat dia menghindar. Lalu, entah kenapa dia tertawa. Tawanya, kok, manis sih ...

Akh!

Aku tiba-tiba berada di atas punggungnya!!

"Jimin! Jimin! Aku mau turunn!!" teriakku.

"Hihihi.."

Dia tiba-tiba berlari dengan aku yang masih berada di punggungnya.!

"Jiminnieee!!" teriakku. "Turunkan aku!!"

"Itu gara-gara kau yang tadi memukulku tiba-tiba."

"Aku?!" Aku memukul punggungnya berkali-kali sambil berteriak kesal. "Jiminnieeee!!" Rasanya aku ingin menangis.

Tiba-tiba dia menurunkanku.

Dia berbalik, dan menghapus air mataku.

Ternyata, aku memang menangis di punggungnya.

"Maaf."

Dia minta maaf. Tapi, aku diam tidak membalas.

Jimin tertawa lagi dan mengusap pipiku, membuatku jadi merona...

Aku memukul dadanya.

Dia tertawa lagi, dan tiba-tiba memelukkku.

"Kau ... malaikatku," Dia berkata begitu.

Aku menggigit pelan bibir bawahku sendiri, dan melihat ke arah lain.

"Kau malaikatku," dia mengucapkannya lagi.

Berulangkali!

"Kau malaikatku.

"Kau malaikatku.

"Kau malaikatku."

Aku melihat ke arah kiri atas untuk beberapa detik.

Lalu, menjulurkan lidahku.

"Kau iblis-ku."