OPEN [2] -Jimin

913 85 3
                                    

"If I love ya ... do you feel the same?"

"Wah.. sedang sibuk ternyata."

Aku menoleh ke arah pintu masuk cafe, dan melihat Jin-hyung berdiri di sana.

"T-tidak," jawab Y/n.

Dan aku melihat dia menggigit bibir bawahnya, dengan mata yang malu-malu dia melihat ke arah Jin-hyung.

Cafe ini milikku, diwariskan untukku! Tapi seketika malah seakan roboh saat hyung itu  datang.

"Boleh aku duduk?" tanyanya.

"Silakan," jawabku. Walau aku tidak benar-benar ikhlas dia berada di sini. Selamanya aku ingin Y/n berdua denganku saja di satu ruangan.

Aku yang sejak tadi berada di depan Y/n, sekarang berdiri, pergi ke arah dapur untuk mengambil makanan tanpa suara .

[]

Aku mengambil makanan yang berbeda---cuma nasi putih yang di atasnya ada telur dadar. Aku tidak memberi bumbu sama sekali di keduanya. Aku malas. Terlalu malas.

Untuk apa memberi bumbu buat orang yang sekarang malah mengambil tempatku tadi?

Kuletakkan piring di tanganku---agak dibanting---ke depan hyung itu yang sekarang malah mengambil tempat-ku duduk tadi.

Dan dengan sangat terpaksa aku duduk di sebelah Y/n.

"Kau kenapa, Jimin..?" Dia menoel pipiku sambil tertawa geli. Aku ingin membalas, seperti saat dia mencubit  pipiku, tapi aku malah diam saja.

"Jiminnieee~~"

Aku cuma menoleh, lagi-lagi hanya diam, tak membalasnya.

Dia menampar pipiku dengan keras, aku kaget dibuatnya.

"Kau ini kenapa, sih?!" tanyaku

"Kau tidak menjawabku, aku kesal."

Hanya itu?

Aku terkekeh.

"Kenapa?" tanyanya.

Aku tidak menjawab, lagi.

Tapi, karena menyadari Jin-hyung hilang sejak kapan, aku berani mengatakan ini,

"If I love ya .... do you feel the same?"

Spring BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang