Beach -J/J

888 82 1
                                    

"If I love ya ... do you feel the same?"

Kalimat itu masih terngaung di telingaku.

Aku masuk ke cafe itu di saat yang tidak tepat.

Dan kutahu dari senyum Jimin itu dia bukan hanya suka, malah jatuh cinta pada Y/n.

Tapi sayangnya aku, juga menyukai gadis itu.

Dengan bertelanjang dada, aku duduk di kursi panjang pantai yang disediakan pemilik pantai itu.

Dia bergandengan tangan dengan Jimin, di bibir pantai, tepat di depanku, sambil tertawa lepas.

Aku tak bisa mendengar tawanya dari sini, tapi tetap saja itu terlihat manis di mataku, walau hanya terlihat dari jauh.

Kenapa senyumku malah muncul?

[]

Jimin's

Aku menatap langit-langit kamarku dan menyeringai sendiri.

Aku berguling, tapi senyumku terus muncul, ditambah yang tidak mau berhenti.

Kau... kenapa cantik sekali, Y/n?

Duk!  Duk!

Akkhhhh..!!

Ketukan di pintu itu membuat lamunanku hilang saja!

Aku berdiri dengan malas dan membuka pintu itu.

Mataku setengah membuka saking malasnya.

Ibuku.

Aku menghela nafas kemudian dan mengalihkan wajah ke arah lain.

"Apa..?"

Aku tidak mau menunjukkan rasa malasku pada ibuku sendiri.

Tapi tetap saja itu keluar dengan sendirinya.

Kau tau? Saat sedang memikirkan orang yang kau sukai, kau akan malas melakukan apapun.

Dan, begitulah...

"Ada Y/n di ruang tamu."

Mataku melebar.

"Dia mencarimu, Nak.."

Pintu kamar kubuka lebar. Dan aku berlari melewati ibuku sendiri---setengah.

Senyumku muncul saat melihat Y/n duduk dengan santainya di kursi panjang ruang tamu sambil membaca novel-ku.

"Hei," sapaku, setelah duduk di sebelahnya.

Aku baru sadar telinganya disumpal headset.

Aku menekuk wajah hingga kucubit pelan pipi kiri-nya.

Dia melepas sebelah headset di telinganya, dan melihatku dengan dua alis yang diangkat; tatapan bertanya.

Tapi aku malah bertanya balik,

"Kenapa kau di sini?"

"Aku kangenn.." jawabnya. Lalu, meninju pelan daguku.

"Akkhhhh.." aku pura-pura kesakitan.

"Heh! Jangan se-lebay itu donk!" Dia meninju daguku lagi.

Berkali-kali.

Aku menghela nafas. Kubalas dia.

Dengan ...







































Dengan pelukan.

Spring BTS ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang