nol;

53.2K 5.7K 1K
                                    

Welkam to the jungle HONG JISOO aka Joshua yey! Welkam to the 4th om series!


Happy reading!


Malam ini, tepat pukul sebelas aku telah menyelesaikan segala pekerjaan paruh waktuku. Pagi dimulai di perpustakaan kota, siang di rumah makan dekat SMA-ku dulu dan malamnya di minimarket dekat rumah sakit.

Badanku hampir remuk.

Sret, aku menggeser pintu di depanku. Ruangan ini cukup gelap, hampir semua orang juga udah terlelap.

"Kakak!"

Suara bisikan yang aku rindukan itu berhasil membangkitkan semangatku. Aku sedikit berlari ke arahnya lalu memeluk tubuhnya lembut.

"Kakak kemana aja sih? Dari kemarin nggak kesini," rengeknya.

"Maaf, dek, kakak lembur nih. Banyak tugas kuliah."

Pembohongan yang keratusan kali. Hmm.

"Huft, kakak lebih sayang kuliah daripada aku," kesalnya sambil mengerucutkan bibir.

"Ih, nggak kok. Malem ini kakak tidur sini ya."

"Yes!"

"Satu lagi. Pokoknya janji sama kakak, kamu harus makan apapun yang suster kasih. Jangan lupa minum obat juga. Kakak nggak bisa terus ngawasin kamu."

Adik manisku tertawa renyah. "Ayay, captain!"

***


"Rona."

Aku menggeliat pelan merasakan tepukan di bahu kiriku. Sinar matahari langsung menerobos tanpa permisi. Ugh, kepalaku pusing.

"Eh? Dokter?"

Aku buru-buru mengucek mataku lalu berdiri dari dudukku. Aku menatap Ruhee sebentar yang masih tidur dengan pulas di ranjangnya.

"Kapan datang? Kok saya nggak lihat?"

Aku tertawa pelan. "Tadi malem, dok. Jam sebelasan."

Pria manis di depanku tertawa lalu mengusap sekitar mata dan bibirku. Eh?

"Mulai besok, kau harus mencuci mukamu setelah bangun tidur. Dia bisa menjerit ketakutan melihat wajah berantakanmu," candanya.

Aku menutup mulutku dengan kedua tangan. Aiiish, sialan! Malu! Eh tapi tunggu.

"Dia? Dia siapa, dok?" tanyaku masih sambil menutup mulutku dengan tangan. Dokter Kim mendadak serius. Matanya yang awalnya menatapku mendadak hilang fokus. Dia mengalihkan pandangannya ke bawah.

"Hari ini aku harus pergi ke Amerika."

Tanganku terjatuh. Mataku nggak sengaja menatap tubuhnya yang berdiri persis di depanku. Benar, dia nggak pakai jas dokternya.

"K-Kenapa? Dokter mau liburan? Atau..."

Dia tertawa. Manis, tapi bukan itu masalahnya.

"Aku dipindahtugaskan. Kau tau exchange student? Yah, semacam itu. Aku pindah ke sana dan dokter dari sana akan bertugas disini."

Lagi-lagi aku terdiam. Kenapa harus mendadak sih? "Apa lama?"

Dia mengangkat bahu. "Keputusan ada di pihak rumah sakit."

"Lalu Rohee..."

"Jangan khawatir, adik cantikmu pasti baik-baik saja. Dokter baru yang akan merawat Rohee jauh lebih handal dariku," jawabnya sambil mengusap puncak kepalaku.

Mataku serasa memanas. Baiklah, anggap Rohee akan baik-baik saja dengan keberadaan dokter pengganti. Tapi aku? Aku bagaimana?

Aku masih ingin melihat dokter Kim merawat Rohee. Aku masih ingin bertemu Kim Hanbin!

***

Esoknya, aku berangkat ke rumah sakit dengan malas. Maksudku, bukannya aku nggak mau ketemu Rohee. Tapi... jujur aja, salah satu alasan terbesarku pergi ke sana untuk bertemu dokter Kim. Sekarang, dia udah nggak di Korea lagi.

Hhh, hilang satu penyemangatku.

Aku dan dokter Kim udah kenal sejak Rohee dirawat disini. Mungkin dua tahun yang lalu? Sumpah, dia pria paling hangat, pintar dan lucu di mataku. Aku sangat menyukainya, sampai kadang aku lupa diri kalau aku cuma Rona, si yatim piatu yang makan aja harus banting tulang sana-sini.

Hhh, kita beda level.

"Rona!"

"Kak Kyulkyung?"

Dia berlari ke arahku dengan wajah sumringah. Tangannya menarikku menuju sudut lorong rumah sakit lalu mulai mengatakan daebak daebak daebak dengan penuh semangat. Sekedar info aja sih, dia susternya Rohee yang udah aku anggap kayak kakak sendiri. Dia teman curhatku.

"Kau tau kan kalau dokter Kim dipindahtugaskan?"

Sial, dia malah mengingatkan aku. Huft. "Hm. Kenapa?"

"Na...sumpah demi kegantengan dokter Kim, dokter baru yang ngerawat adik kamu ganteng banget! Sial, untung aku nggak gagal fokus waktu mau ganti infusnya Rohee."

Aku tertawa. "Aku nggak bakal percaya. Semua pria selalu kau bilang tampan. Masa dokter kandungan rambut panjang... siapa namanya? Ju..."

"Junghan."

"Nah, itu. Masa dia ganteng sih? Orang cantik gitu."

Kak Kyulkyung menggeleng penuh semangat. "Kali ini aku serius, Na! Demi apapun, dia pria paling hot yang pernah aku temui!"

Baiklah, anggap seperti itu. Terus kalau dia tampan, apa bagusnya buat aku? Sekalipun dia dokter jelek, gendut, berjerawat dan tua, dia tetap bukan levelku.

Park Rona cuma manusia kecil, mahluk tak kasat mata. Ya, kan?

tbc?

hoho pendek bet yak...

kemarin bnyk bgt yg nebak hoshi/wuji. maafkeun kalau kalian kecewa:(((((

apaka saya uda menetapkan pilihan yg tepat dg mempublish om joshua? hanya kalian yang tau...

Om Joshua✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang