ini kalo ada tipo mohon dimaafkan wkwkw
RonaAku hanya bisa mondar-mandir di depan UGD sambil menggigit bibirku takut-takut. Oh Tuhan, aku harap ini bukan pertanda buruk walau perasaanku mulai nggak enak.
"Noona jangan khawatir. Rohee anak kuat," hibur Jihoon. Aku mengangguk. Cuma itu yang bisa aku lakukan.
"Na, duduk dulu sini," kata Kak Kyulkyung. "Jangan panik--"
"Rona!"
Aku, kak Kyulkyung dan Jihoon sama-sama tersentak saat mendengar suara berat di belakang kami. Ouh, jantungku hampir ikut lepas dari tempatnya.
"D-Dokter Hong!" pekik kak Kyulkyung.
Ck, sialan! Aku buru-buru membuang muka sebelum mataku benar-benar memproduksi air. Gila, ngapain juga aku harus nangis di depan dia?
"Kenapa Rohee?"
"Saya juga tidak yakin, dok. Tapi badannya mendadak panas," jawab kak Kyulkyung. Percayalah, aku masih nggak mau menatap laki-laki di depanku ini.
"Baik, aku akan memeriksanya. Suster Joo, titip Rona. Park, jangan berbuat aneh-aneh."
Hanya itu yang kudengar sebelum dia pergi memasuki UGD.
***
"Na, ayo pulang dulu. Mandi, makan, istirahat. Udah ada dokter sama suster kan yang jaga," kata kak Kyulkyung yang lagi-lagi kujawab gelengan."Noona mau aku kelonin biar bisa tidur?"
Aku refleks menatap Jihoon dengan raut kesal. "Kau yang pulang. Besok sekolah, sekarang udah hampir malam."
"Iyanih. Pulang sendiri bisa kan? Masa cewek suruh nganterin cowok?" tanya kak Kyulkyung. "Eh, atau kamu aja yang nganterin Rona ke rumahku?"
"Dengan senang hati, tante suster."
"Ck, aku bukan tantemu!"
Dan mereka kembali ribut. Lihat, sekarang aku nggak beda jauh sama tembok yang sedang menghalangi pertengkaran dua bayi besar. Joo Kyulkyung dan Park Jihoon.
"Aku nggak pulang. Aku masih mau disini."
Ucapanku langsung menghentikan pertikaian kecil mereka. Udahlah, percuma juga aku pulang kalau otakku aja masih ketinggalan disini.
"Yaudah, aku juga disini," kata si Jihoon tanpa pikir panjang. Akupun langsung menatapnya tajam. Bukannya takut, dia malah nyengir manja tanpa dosa.
Mau marah, tapi gimana caranya? Dia lucu banget.
"Pulang, bocah! Besok upacara."
Oke, sentakan kak Kyulkyung udah mewakili kalimat yang ingin aku lontarkan ke Jihoon.
"Aku temani ya?" tanya kak Kyulkyung yang langsung kujawab dengan gelengan.
"Pulang, kak. Besok kan kakak shift pagi."
"Tapi, Na--"
"Nggak apa-apa. Jihoon, anterin kak Kyulkyung pulang ya."
"Ha? Aku?" kaget Jihoon sambil menunjuk dirinya sendiri. Aku mengangguk. "Masa dedek gemes anterin tante girang?"
"Bacotnya! Kau pikir aku mau diantar bocah bau ari-ari?!"
"Aish--"
"Kalian pulang aja oke? Aku akan sangat berterima kasih," potongku sebelum perang dunia ketiga pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Joshua✔
Fanfiction"Dokter Hong, tampan dan nggak mudah ditebak. Dia dingin di depanmu, tapi udah kayak suami dan bapak idaman di depan anak kecil. Huft." 4th om series @gyutoprak started : 230417