dix-sept;

22.2K 4K 493
                                    

kenapa gw capek ya ngetik jawaban kalian wkwkw:")

tapi seru kyaaaa gomawoooong😙😙

Joshua

"Makasih dok, udah bantu anak saya."

"Sudah tugas saya, bu. Semoga anaknya cepat sembuh."

"Makasih, dok. Makasih."

Aku tersenyum, sedikit membungkuk pada ibu itu lalu pergi meninggalkannya. Ahh, akhirnya operasi ini selesai. Aku benar-benar lelah.

Aku ingin mengisi tenagaku lagi di rumah. Bersama Rona.

Sial, membayangkannya saja sudah membuatku kangen.

"Apa dia masih tidur?" gumamku sambil menatap layar ponsel. Masih jam lima pagi. Apa aku hubungi saja ya?

"Halo?"

"Eh? Sudah bangun?" tanyaku. Ada perasaan senang dan heran melihanya sudah bangun di pagi-pagi buta seperti ini.

"Hm, ya," jawabnya sedikit ragu.

"Kalau begitu tunggu aku pulang. Mau makan apa? Aku belikan," tanyaku.

"Itu," Rona menggantungkan ucapannya. "Aku masih di rumah kak Kyulkyung, jadi aku nggak bisa nunggu. Aku nggak mau makan apa-apa, nggak perlu repot beliin."

Aku mengernyit. Di rumah suster Kyulkyung? Ada apa dengannya?

🐸🐸

Aku menatap bangunan di depanku sambil terus mencocokkan alamatnya dengan isi kertas di tanganku.

Benar, ini rumah suster Kyulkyung.

"Kenapa Rona ke sini? Apa dia kesepian di rumah? Lalu Rohee dimana?" gumamku.

Aku sedikit was-was tiap dia pergi dari rumahku. Aku tidak mau dia pergi meninggalkanku lagi.

Belum sempat tanganku menekan bel, pagar rumah di depanku sudah lebih dulu terbuka. Dan sosok Rona langsung menyapaku dengan wajah kagetnya.

"Eh? K-Kenapa disini?"

"Menjemputmu," jawabku. Rona mengerjap bingung, namun tetap mengangguk paham. "Kenapa pergi? Bukannya aku menyuruhmu tetap tinggal di rumah?"

"Ah, itu..." Dia mengerjap lagi, menggantungkan ucapannya. "Aku kesepian," lanjutnya.

Aku mendengar nada keraguan disana.

Aku menghela napas sekali lalu merengkuh tubuhnya ringan. Aku tidak merasakan balasan maupun penolakan atas perlakuanku padanya.

"Maaf. Harusnya aku tidak meninggalkanmu sendiri," bisikku sambil mengusap rambutnya lembut. Perempuan ini memang membuatku gila. Menarik ulur hatiku tanpa mau memberi jawaban pasti.

Tapi aku terlanjur jatuh padanya.

"Kita pulang ya?" tanyaku. Dalam rengkuhanku, aku bisa merasakan dia mengangguk pelan.

🐸🐸


"NOONAAAA!!"

Jihoon menjerit histeris lalu memeluk Rona agak brutal. Aku yang melihat langsung melepas rengkuhan Jihoon. Enak saja!

"Om Josh apa banget deh!"

"Kita kesini cuma mau jemput Rohee," kataku. Jihoon berdecak lalu menyuruhku dan Rona untuk duduk di ruang tamu. "Mana orang tuamu?"

"Kayak nggak tau aja. Sibuk cari uanglah."

"Kamu kesepian banget sih," gumam Rona.

"Hehe, untung ada Rohee. Semalem dia tidur sama aku, jadi aku nggak kesepian lagi," jawabnya sambil tertawa.

Om Joshua✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang