Aduh kenapa dia berjalan jalan di depanku tanpa memakai pakaian dan hanya memakai celan panjangnya sajaah! menganggu konsentrasi belajarku sajah..
Sexynya, yaampun apa yang aku fikirkan dia kakakku!!
Entah apa yang harus aku katakan pada hana, entah akan jadi seperti apa jika aku menceritakan yang sebenarnya pada hana jongsuk kau benar2 membuatku berada dalam situasi yang sulit.
Jika aku ingat betapa bahagianya menjalani hubungan denganmu mungkin sampai saat ini aku tidak akan pernah bisa moveOn.
"Aku dengannya hanya teman hana!"
"Jeongmal?" Hana
"Ne...."
"Sewaktu aku membereskan kamar Oppa aku menemukan Foto kalian dan bertuliskan My destiny!" Hana dengan wajah sendunya menatapku
"Gareyooo???"
"Ne.....!" Hana. Aku benra2 tidak percaya Dia masih menyimpan foto itu.
"Hana... mianhee... aku harus pergi! Aku lupa hari ini ada janji dengan ibuku!"
"Oh... ne.. eonni!" Hana, aku lekas meninggalkan hana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Astagaa... Rasanya aku nyaris mati kaku saat hana bertanya seperti itu. Aku berjalan dengan sangat cepat! Nyaris berlari, aku mengambil poselku dan mencoba menelfon si bodoh itu.
Kristal 🌸 Dimana itu? Berikan alamatnya padaku! Aku akan segera kesana! Ppalliiiiiiiii.....
Jongsuk 🐝 Yaakkkk..... Brisiiikkkk tak usah berteriak seperti itu, iaa.. aku akan kirimkan alamatnya lewat Psan singkat.
Kristal 🌸 Baiklah.
___________________________________________
Tak berapa lama ia mengirimkan alamatnya padaku, dan aku lekas ke stasiun untuk naik kereta menuju Busan.
"Apa ini benar alamatnya! Wah rumahnya sangat Asri!" Batinku, akupun menekan bell yang berada di luar pintu itu, 5menit kemudia keluar seorang pria tua, tamun sangat tampan Mueheheheheee...... "Anyeonghasseo Ahjjussi, benarkan ini rumah Ahjjusi'nya woobin-ah?!" Santunku padanya.
"Ne... apa kamu kekasihnya..." sang paman.
"Aaahhh... aniyaa.... Ahjjussi, hahahaa... aku temannya!"
"Oh... baiklah mari masuk!" Sang paman. "Woobin-ah.. ini ada temanmu!" Dan berlalu
"Ne... !" Woobin menghampiriku
Plaakkk..... Aku memukul kepalanya "Yaakkk... apa apaan kau ini!" Woobin mengusapnya.
