test (2) -part 8

51 5 1
                                    

Di rumah..

"Assalamualaikum" ucap Alecia sambil membuka pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam, neng kalo tau neng sampai jam segini mah tadi harusnya saya jemput aja" ujar pak Riski sambil membawa vacum cleaner untuk membersihkan jok mobil Alecia.

"Aku juga gatau pak, ternyata nunggu angkutan umum lama banget" jawab Alecia tersenyum sambil berjalan ke arah kamarnya.

🌸🌸

Di kamar..

Clung... clung.. clung..

Hp Alecia berbunyi, Alecia pun langsung mengambil hpnya yang terletak di atas meja belajarnya.

Ia melihat pesan tersebut dengan nama pengirim Radith. Tak biasanya Radith mengirim pesan kepadanya. Alecia tersenyum lebar melihat pesan masuk dari Radith.

Radith A
Le?

Radith A
Lo lagi sama Dina
ga?

Radith A
Tadi dia bilang, dia
Mau kerumah lo?

Alecia.
Hah? emang iya?

Alecia.
Gaada dirumah gue

Alecia.
Gue aja baru sampe
rumah Dith..

Alecia.
dia juga ga ngomong
ke gue Dith..

"Apaansih ini, gak lucu tau gak sih.. gue baru aja pulang, dan malah di sambut nya sama hal yang bikin gue kesel.. "

Alecia terus menggerutu. Bagaimana tidak? Ia yang tadi nya berbunga-bunga menjadi kesal tak karuan. Pesan yang dikirim adalah dari Radith untuk Alecia, lalu mengapa harus membahas Dina?.

Radith A
Gaada ya Le?

Radith A
Yauda, makasih
Yaaa...

Alecia.
Ya, sama-sama

"Nanyain Dina ke gue mulu, sekali dua kali sih sabar. ini berkali-kali, kesel kali gue. Kalo bisa meledak juga ini hati udah meledak dari kemarin"

Alecia pun langsung mengalih kan pikirannya. Ia langsung mengambil rangkuman pelajaran yang akan di ujiankan besok. Semua yang ada di buku sudah ia rangkum sedari kemarin.

tok.. tok..

"Ya, masuk aja.." ucap Alecia sambil membaca hasil rangkumannya.

"Neng.. itu dipanggil sama temennya di ruang tamu" ucap mbak caca sambil memegang handell pintu kamar Alecia.

"Oh iya mbak, nanti aku turun" jawab Alecia sambil merapihkan rangkuman dan buku-bukunya yang berserakan di meja belajarnya.

"Iya neng, mbak Caca mau ke dapur dulu" ucap mbak Caca sambil menutup pintu kamar Alecia.

"Oke mbak" jawab Alecia dari balik pintu.

Alecia pun langsung menuruni anak tangga. Ia langsung menghampiri temannya di ruang tamu.

"Aleee" ucap seseorang yang ada di depan Alecia.

"Halo Dinaaaa, tumben kesini" ucap Alecia sambil melambaikan tangannya.

"Iya, gue mau minta tolong lo ajarin gue matematika. Gue mau les, tapi guru privat gue gak bisa dateng ke rumah hari ini"

"Ehh? Jauh-jauh amat minta ajarinnya. Radith kan udah ngerti juga Din"

"Gak mau, gue maunya sama lo.."

"ahh masa sih? Biasanya juga lo manas-manasin gue sampai mau meledak kan?"

"Yaudah ahahaha.. btw tadi si Radith nanyain lo" ucap Alecia seraya memberi tahu Dina

"Iya tadi dia udah telfon gue" ucap Dina tersenyum tipis

"Oh okee" ucap Alecia sambil tersenyum.

"Telfon? Lo bilang telfon? Enak banget ya jadi lo.. gue yang duluan suka sama Radith aja gak pernah di telfon"

Alecia pun langsung mengajak Dina ke kamar tidurnya. Lalu ia langsung mengambil buku matematikanya dan kertas coret-coretan.

🌸🌸

Seusai belajar, Alecia dan Dina pun merapihkan buku yang berserakan sehabis belajar tadi.

"Hmmm.. Le, makasih yah? Maaf gue ngerepotin lo" ucap Dina tersenyum.

"Engga kok Din. Btw lo pulang sama siapa?"

"Hmm gatau nih, Radith bilang sih tadi mau jemput gue" ucap Dina sambil mengambil hp dari saku celananya.

"Di jemput Radith nih?" Tanya Alecia sambil menyenggol bahu Dina.

"Ihh apaansihh hahaha" balas Dina.

Alecia pun terdiam sejenak, lalu berbicara kembali.

"Hmm Din?" Ucap Alecia
"Ya?"
"Lo sama Radith ada hubungan apa?"
"Gak ada sih, cuma kayanya gue suka sama dia"
"Kayanya dia juga suka sama lo"
"Kayanya Le, soalnya gue rasa juga gitu ahahaha" ucapnya percaya diri
"Ahahahaha"

Jantung Alecia pun berhenti sejenak. Alecia memikirkan kata-kata yang dilontarkan oleh Dina.

Mengapa Dina begitu jahat padanya? bukankah ia sudah tau bahwa Alecia suka dengan Radith? Lalu mengapa dia masih mengatakan itu padanya?. Perih, itulah yang dirasakan oleh Alecia ketika sahabatnya berkata bahwa ia suka dengan orang yang sama dengan Alecia.

Mungkin bukan salahnya, ini semua salah Alecia yang terlalu percaya dengan Dina. Seharusnya ia tak pernah cerita tentang Radith padanya. Seharusnya ia tau kalau Radith lebih menyukai Dina dibanding dengan Alecia.

Alecia pun tersadar dari lamunannya dan melihat Dina yang sedang menelpon Radith. Begitu senangnya menjadi Dina. Bisa dekat dengan orang yang ia suka, bisa menelponnya dengan santai tanpa perlu ragu karena takut tak diangkat.

****
Bersambung....

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
#AUTHORNOTE

hai, author minta maaf kalau updatenya telat banget. Author bukan gak niat bikin cerita ini, tapi minggu-minggu ini jadwal author semakin padat. sibuk pergi sana-sini, ngerjain tugas dll.
Semoga semakin suka sama  ceritanya. Jangan lupa vote dan sweet comment 💕. Karena terkadang author jadi males update karena takut yang vote cerita ILYFTS cuma sedikit.

-tq (author ILYFTS)












I LOVE YOU FROM THE STARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang