Broken heart - part 3

92 12 0
                                    

Ada yang mengatakan jatuh di jalan tidak seindah jatuh cinta. Tapi menurut Alecia, jatuh cinta tak juga indah. Karena jatuh cinta lah yang membuat hati Alecia sakit. Bahkan sakit hati dapat bertahan lama dan susah disembuhkan.

🌸🌸


Sepulang sekolah Alecia pun langsung
pergi ke warung 27. Dia teringat pada janjinya dengan Dhani sewaktu istirahat tadi. Sesuai dengan yang dibilang Dhani, dia mengajak seseorang yang ia percaya untuk bertemu dengan Dhani di warung tersebut.

Alecia pun berjalan ke warung 27. Menit demi menit pun berlalu. Tetapi dia tak kunjung menemukan Dhani. Alecia pun menjadi kesal dan kecewa karena ia sudah menunggu selama 1 jam.

"Mungkin dia belum keluar kali Le " ujar shakira untuk menghibur Alecia.

"Ini udah jam berapa kir? Udah satu jam kita nunggu. tapi dia gak peduli sama sekali kan? Dia gak bakal dateng kayaknya deh kir" ucap Alecia sambil menahan amarahnya. Matanya terus mencari sampai ke ujung jalan.

"Gue bakal nungguin lo kok. Sabar aja, dia gak bakal bikin lo kecewa" ucap Shakira menepuk punggung Alecia.

" kir, kayaknya lo tunggu di sekolah aja deh kir" ucap Alecia sambil melirik ke arah jalan sekolah.

"Ehh? Lo gimana? Hmm.. Yaudah dehh Lee.. maaf yaa gak bisa nemenin lo Lee.. kalo ada apa-apa langsung telpon gw aja ya Le" Ujar Shakira sambil beranjak meninggalkan Alecia.

"Iya gapapaa emang gue yang nyuruh lo kan? Ntar gue pasti kabarin ke lo" Balas Alecia tersenyum.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu Alecia dari belakang.

"Udah nunggu lama ya?" Tanya seseorang di belakang Alecia.

Alecia pun memutar badannya hingga tepat berhadapan dengan seseorang itu.

"Eh? Lo beneran dateng? Gue pikir lo cuma mau ngerjain gue. Gue cape nung.. " ucap Alecia mengeluarkan isi pikirannya.

"Capek? Itu yang gue rasain saat nunggu lo nganggep gue lebih dari sekedar temen deket Lee!" Ucap Dhani memotong pembicaraan Alecia.

"Sumpah dah dhann gue kira lo ga bakal dat.." ucap Alecia dan terpotong lagi dengan ucapan Dhani.

"Sstt.. Tanggepin dulu ucapan gue tadi!!" potong Dhani seraya menempelkan jari telunjuknya ke bibir Alecia.

"Hahh? Tanggepin? Yang mana si? Emang lo ngomong apa tadi? Maaf tadi gue gak denger" tanya Alecia tersentak kaget. ia bingung ingin menjawab apa, karena tadi dia memang tidak mendengarnya. Pikirannya tadi sedang kacau karena menunggu Dhani yang tak kunjung datang tadi.

"Ohh gitu? Pura-pura gak denger? Pura-pura lupa? Yaudah, pasang kuping lo baik-baik" ucap Dhani.

"Heh? Iya iya" jawab Alecia pasrah dengan ucapan Dhani, karena ia tau jika ia membantah pasti Dhani akan lebih marah lagi.

"GW MAU LO NGANGGEP GUE LEBIH DARI SEKEDAR TEMAN DEKAT. LO HARUS TAU, KALO TIAP HARI GUE NGECHAT LO, NGANTER LO PULANG, DAN NANYAIN TENTANG LO KE ANAK KELAS LO ITU KARENA GUE SUKA SAMA LO LEE.. GUE SUKA! TAPI LO BAHKAN JARANG INGET SAMA GUE" ucap Dhani membentak Alecia.

Alecia mendengakan kepalanya agar air matanya tak jatuh. Tetapi Alecia pun tetap menitikkan air mata karena tak kuat menahannya.

Pikirannya sedang buyar sekarang. perasaannya tercampur aduk, antara senang dan sedih. Senang karena Dhani bilang bahwa dia menyukai Alecia, dan sedih karena Dhani membentaknya dengan spontan.

"Gu.. gu.. gue gatau mau bilang gimana. mungkin gue bakal jawab besok dhan. Gue butuh waktu buat jawab itu semua" ucap Alecia sambil memutar badannya agar Dhani tidak melihatnya menangis.

"Gue bakal tunggu jawaban lo. Maaf kalo tadi gw bentak lo. Tadi gue gabisa ngendaliin diri gue" ucap Dhani menyesal.

"Iya, gapapa Dhan.. " Ucap Alecia sambil menyeka air matanya yang jatuh ke pipinya tadi.

Dhani pun pergi meninggalkan Alecia. Baru saja Dhani melangkah ke seberang jalan, Alecia memanggil Dhani lagi.

"Dhann Dhanii" panggil Alecia serak, karena ia masih menahan tangisnya.

"Kenapa le?" Tanya Dhani dari seberang jalanan yang sepi. Dhani pun menyeberangi kembali jalanan itu, untuk mendekati Alecia.

"Hmmm. apapun jawabannya, apa lo bakal nerima kenyataannya?" Tanya Alecia ragu. Karena ia takut Dhani membentaknya lagi

"Hah? Maksudnya? maksudnya lo mau nolak gue? Hah?! Yaudah tolak aja dari sekarang! Orang kayak gue emang gak pantes sama lo" ucap Dhani setengah membentak Alecia karena kecewa.

Sesuai dengan dugaan Alecia, Dhani semakin marah dan membentak Alecia lagi.

"Ehh? Apaansih. Gue ga bilang gue mau nolak lo Dhan! Cuma.. cuma.. cuma gue masih bimbang" ucap Alecia sembari menundukan kepalanya.

"Kalo nolak harusnya lo bilang langsung ke gue Le! Jangan udah digantung terus lo tolak gitu aja! Gue bukan mainan yang bisa lo mainin sesuka hati lo Lee.. dan asal lo tau le! Gue bukan cowok murahan, yang mau sama cewek model apapun. kalo gue suka sama lo, berarti lo orang pilihan gue! Harusnya lo seneng, bukan malah nyia-nyiain gue gitu aja" ucap Dhani sambil menahan amarahnya. Dhani pun langsung berlari beranjak pergi dari tempat itu sebelum amarahnya semakin memuncak.

"Ehhh Dhan... tunggu" panggil Alecia sambil terus menahan tangisnya . Perasaannya benar-benar kacau sekarang.

Alecia pun langsung berlari ke arah sekolah. Tujuan utamanya adalah pergi ke toilet agar tidak ada yang mengetahui dia ingin menangis.

Saat di toilet, Alecia bertemu Shakira yang sedang mencuci tangan di wastafel.

"ehh? Lo kenapa Lee? Lo diapain sama Dhani? Harusnya gue tadi tetep nemenin lo lee" ujar shakira menyesal.

"Bukan salah Dhani kir. ini semua salah gue sendiri. Gue udah nyia-nyiain orang yang mau nerima gue apa adanya" ucap Alecia sambil menangis. Alecia melepaskan semua rasa yang ia pendam tadi dengan tangisnya. Dia menyesal dengan apa yang telah ia lakukan.

"Ehhh itu bukan sepenuhnya salah lo juga kali le. Dhani juga terlalu egois maksa lo buat suka sama dia, sedangkan lo aja kan baru aja kenal sama dia" ucap Shakira sembari menyeka air mata Alecia yang jatuh ke pipinya.

Alecia pun menangis dengan penuh penyesalan. Perasaannya bercampur aduk sekarang. Ia tak tahu harus bagaimana lagi. Ia terus dihantui rasa bersalah terhadap Dhani.

****
bersambung...

I LOVE YOU FROM THE STARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang