Hampir #20

1.6K 80 0
                                    

Hani yang sedang menatap ekspresi Nohana yang aneh itu hanya bisa diam badannya gemetaran sambil menggenggam balok panjang di belakang punggungnya

Nohana yang seketika diam tadi kini berubah menyeramkan terlihat bayang-bayang kedua bola matanya berubah warna merah darah melotot Hani, akan tetapi tidak terlalu terlihat sebab tertutup oleh poni panjang Nohana
Ia tetap melangkahkan kakinya sedekat mungkin dengan Hani dengan senyum menyeringai

Para mahasiswa dan mahasiswi yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa melihat dari jendela kelas.. Tak berani untuk mendekat karena takut yang nggak jelas

Saat Nohana semakin dekat dengan sigap Hani memukul Nohana dengan balok panjang di tangannya akan tetapi dengan cepat Nohana menangkis balok itu dengan tangannya dan menggenggamnya

Hani sontak kaget dan badannya gemetaran 'takut' menghadapi Nohana yang berubah aneh itu
Hani langsung melepaskan balok ditangannya hingga balok itu terjatuh

Nohana menghentikan langkahnya sambil menyeringai ia berkata
"Ku akhiri kau disini"

Mata Hani melebar ketakutan dan tak percaya kata itu keluar dari mulut Nohana tapi ia tak bisa apa-apa karena ia tak bisa kabur dari Nohana

Gledarrr...

"Hentikan Nohana!"
Teriak seseorang mendobrak pintu kelas dan memasuki kelas Nohana
Dan seseorang itu tak lain ialah Rai

Hani menoleh kearah Rai dengan tatapan memohon agar terlepas dari Nohana

Rai yang menatap Hani lalu menatap Nohana ke hadapan Nohana

"Sudah cukup Nohana" ujar Rai menatap mata Nohana yang sedari tadi tak berkedip, seketika mata Nohana bergerak keatas dan menatap Rai

Mata Nohana yang penuh kebencian berubah menjadi datar dan berubah warna seperti biasa.

Rai yang matanya sinis ,marah,kesal dll sembari tadi menatap Nohana kini berubah menjadi datar juga

"Kalian yang diluar! Tolong bawa dia ke UKS !" seru Rai memanggil siswa lainnya yang berada diluar sambil menunjuk Mio yang tergeletak di pangkuan Yii

Nohana menoleh kearah Mio yang kepalanya di penuhi darah itu dengan tatapan sedih hingga menitikkan air mata lalu memejamkannya

"Nohana kau ikut aku" ucap Rai pelan lalu menggenggam tangan Nohana dan membawanya pergi keluar kelas

Sementara Hani lega serta merasa ada yang janggal dari Nohana tadi, ia mengenyirtkan dahinya lalu pergi ke ruang guru karena ia di panggil

***

Rai menarik tangan Nohana hingga ke taman belakang.. Nohana hanya diam dan menuruti Rai itu

Lalu Rai berhenti pada sebuah pohon besar "kau ingin kita celaka Nohana?!" seru Rai dengan emosi besar
"Aku baru saja masuk ke sekolah ini, dan kau mau aku dikeluarkan?!"

Nohana hanya menunduk dan berdiam diri

"Nohana jawab aku?! Aku nggak mau kalau sampai kau kenapa-kenapa" teriak Rai memegang kedua pundak Nohana dan mengguncangnya dengan  pelan

Nohana menunduk dan tak sadar bahwa air matanya telah membasahi pipinya lagi "ma.. Maafkan aku Rai.. Aku su-sudah kelewatan tadi.. Ta-tapi aku tak mau orang yang menyayangiku terluka demi aku sendiri.. Ma maafkan aku.. Hiks.. Hiks.."

Rai yang mendengar ucapan Nohana hanya bisa menatapnya dengan sedih dan langsung menarik tubuh Nohana ke dalam pelukannya

Nohana membenamkan mukanya ke dalam pelukan Rai dan menangis..

Rai menitikkan air matanya juga lalu mengelus-elus bagian atas rambut Nohana
"Sudahlah.. Tak perlu menangis.. Itu sudah terjadi.. Mendingan kita melihat keadaan Mio sekarang" ujar Rai pelan

Lalu Nohana melepaskan tubuhnya dari pelukan Rai itu dan matanya menatap wajah Rai dengan tersenyum
"Makasih"

Rai juga menatap wajah Nohana yang tersenyum itu sambil menaikkan sebelah alisnya
"Makasih untuk apa?

"Kau sudah peduli denganku" ucap Nohana lembut dan senyum mengembang dari pipinya

Rai yang melihat ekspresi Nohana pun melebarkan matanya dan jantungnya berdegup keras

Dan dengan cepat Rai mencium bibir Nohana lembut dan memejamkan matanya, sontak membuat mata Nohana terbelalak sekaligus kaget ..

Tetapi entah mengapa Nohana ikut memejamkan matanya dan membiarkan bibirnya di cium Rai cukup lama .

#RatingNyaBoleh.. ~^O^~

 A VAMPIR in LOVE   | TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang