"Kenapa? Kaget?".
Hani menatapnya tak percaya,
"Ra-rai?". Tanyanya gagapRai tersenyum sinis, langkah demi langkah Rai berjalan maju membuat Hani selalu mundur dan mentok di dinding..
"Nohana, kau tak apa?". Tanya Mio yang barusan datang langsung menghampirinya dengan wajah panik
Seketika Rai menoleh kearah Mio,
"Bawa Nohana pergi Mio". Perintahnya santai .."Bagaimana denganmu,Rai?". Tanya Mio heran
"Yang ini?". Rai menoleh lagi kearah Hani yang ketakutan..
"Yang ini biar gue yang urus!". Ujarnya tegasMio langsung menggandeng tangan Nohana lalu berlari meninggalkan Rai, Hani dan kelompoknya..
Muka Hani menjadi pucat saat Rai berdiri dihadapannya hanya berberapa centi lagi..
Rai menyeringai,
"Kau tau? Aku ini juga seorang vampir..". Ujarnya membuat Hani melotot sambil menatap Rai tak percayaHani menyunggingkan bibirnya sebelah,
"Emang gua takut?.. Masa bodoh sama vampir busuk seperti kalian". Ujarnya sombong"Persetan!". Gertak Rai sambil meninju dinding sekolah hingga jebol membuat Hani dan kawan-kawannya ketakutan setengah mati..
Mata Rai berubah menjadi merah darah,
"Kau sudah bosan hidup hah?". Tanyanya dengan nada penuh amarah
"Mari kuantarkan kau ke neraka..". Lanjutnya lagi sambil menampilkan dua taring tajam di gigi RaiHani menelan salivanya dengan kasar.. Keringat dingin pun mengucur dengan cepat dari pelipisnya..
"Manusia bodoh! Harusnya kalian mati saja!". Bentak Rai berusaha menahan emosinya yang memuncak kemudian menunjuk muka Hani dengan jari telunjuknya.,
"Jika sampai kau mengganggu Nohana lagi...". Rai mengepalkan tangannya di depan wajah Hani sambil mengancam,
"Sumpah! Kubunuh kau!!". Ketusnya tajam lalu pergi meninggalkan Hani yang sudah ketakutan setengah mati..***
Di ruang UKS ..
"Kenapa luka diwajahmu tak bisa sembuh sendiri? Tidak seperti biasanya!". Panik Mio sambil mengelap wajah Nohana dengan kapas..
"Darahnya juga terus menerus keluar! Bagaimana ini?!"."Aku tak apa-apa,Mio". Jawab Nohana lemah.. Wajahnya sudah memutih pucat, bibirnya memutih, dan matanya sayu-sayu
"Aku tak yakin kau baik-baik saja Nohana!, kau harus dibawa kerumah sakit!". Keringat Mio mengucur keras saat berusaha membersihkan sayatan di wajah Nohana dengan kapas antiseptik
Nohana menggeleng lemah,
"Tidak perlu-". Ucapan Nohana terhenti saat Mio memotongnya"Tidak! Kau harus pergi! Mari". Pinta Mio keras langsung merangkul Nohana bangkit dari kasur..
Krrieet
Langkah Mio terhenti saat mereka ketika seseorang membuka pintu UKS
Mata Mio berbinar-binar,
"Kak Arioo!". Serunya senangSeketika wajah Arioo panik saat melihat keadaan Nohana yang mengenaskan.. Wajahnya penuh sayatan membuat darah segar mengalir hingga membasahi hampir seluruh seragamnya..
Dengan panik Arioo menggendong Nohana ala brydel style dan langsung berlari keluar sekolah diikuti sang adik dari belakang..
Nohana terlihat sangat lemah hingga ia sulit untuk bernafas..
Ia tidak peduli siapa yang kini menggendongnya yang terpenting sekarang ia harus bernafasWajah Arioo berubah menjadi sangat khawatir melihat kondisi Nohana yang hampir tak sadarkan diri..
KAMU SEDANG MEMBACA
A VAMPIR in LOVE | Tamat
VampireApa benar manusia dan vampir tak dapat bersatu? Dan apakah akibatnya kalau Vampir bersatu dengan manusia? Sequel, O. Marmalade😊 dengan alur yang berbeda