◐ D e k a e p t a

3.6K 198 10
                                    

Siang ini kepala Andara sudah membaik. Ia kembali bergabung ketika Devan beranjak—pamit. Andara berhenti di anak tangga terakhir, Devan menoleh—tersenyum kecil.

"Mau kemana lo?"

"Mau pulang." Andara mengernyit.

"Yakin?"

Devan tertawa kecil, "Kenapa? Masih kangen ya sama gue?"

Gadis itu mendecih, "Kalau gak langsung pulang, gue sumpahin kesandung," katanya ketus.

Alwan terbahak, "Disumpahin dong!"

Ali menutup mulut sahabatnya, Alwan berisik jika sudah membuka mulut.

"Gue pulang, ya," pamit Devan berlalu.

Andara perhatikan Devan hingga ambang pintu hingga laki-laki itu mengaduh dan menunduk memegangi kakinya.

"NAH, KAN!" seru Alwan heboh.

Gadis itu terbahak, bahkan hingga terduduk memegangi perut, "Hayo! Mau kemana lo?"

Padahal hanya bercanda, tapi Tuhan begitu baik karena mendengar kata-katanya.

Devan menoleh ke belakang, tertawa pelan sebelum melanjutkan langkah untuk pulang.

"Sumpahin gue jadi kaya dong, Ra!" seru Alwan.

Andara menggeleng sembari bangkit, ia duduk di samping Ali, "Manjur, kan?"

Ali tertawa, "Manjur banget!"

Kelvin muncul dari kamar, berbalut celana jeans hitam dan kaos navy yang dilapis jaket flannel bermotif kotak-kotak warna merah.

"Mau kemana, Kak?" tanya Andara.

Kelvin menoleh, mengambil kunci mobil di laci meja dekat tangga, "Ketemu temen."

Andara beranjak mendekat ke arah Kelvin yang memakai sepatu, "Kemana?"

Kelvin menoleh sekilas, "Coffee Time," jawabnya.

Itu salah satu kedai kesukaan Andara, "Ikut boleh, gak?" tanyanya.

"Gue lama."

"Gapapa!"

Kelvin mendecak, "Yaudah sana, ambil jaket."

Andara berseru senang, ia berlari ke dalam kamar Kelvin yang buat kakaknya mengernyit bingung.

Gadis itu kembali sudah menggunakan oversized hoodie yang panjangnya hingga setengah pahanya.

"Ayo!" seru Andara menggandeng lengan Kelvin.

Keduanya keluar, memasuki mobil putih Kelvin. Setelah memakai seatbelt Kelvin menjalankan mobil.

Andara bersenandung senang, kaki jenjang berbalut celana panjang berwarna hitam dan tangan bertautan di atas paha.

"Temen Kakak perempuan atau laki-laki?"

DevandaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang